Dear Senja (10)

54 29 6
                                    


10. Usaha Rain

Waktu menunjukkan pukul 18:55 sebentar lagi Rain akan datang untuk menjemput Senja, Senja sudah siap sejak pukul 18:00 tadi, ia memang di suruh papa nya untuk bersiap-siap lebih cepat karena ia tau sifat Senja yang selalu terlambat.

Sebuah mobil berwarna silver berhenti di depan pintu gerbang rumah Senja, Senja mengerutkan keningnya, ia tidak tau siapa orang yang menggunakan mobil silver itu.

Tidak jauh dari pandangan Senja, seorang cowok bercelana pendek dan baju kaos distro lengan panjang turun dari mobil itu, ia tidak lain adalah Rain.

Rain mengambil sisir dari dalam mobil dan menggunakan kaca mobil untuk melihat penampilan nya.

"Gua ganteng dan gua diam" Ujar Rain.

Ia melanjutkan langkahnya menuju ke rumah Senja. Senja yang sangat cantik dengan baju rajut lengan panjang dan celana panjang di hiasi dengan bandana rajut di kepalanya.

"Ayo" Ucap Rain.

Senja mengunci pintu rumahnya. "Papa, senja berangkat!" Teriak Senja.

"Mau kemana?" Tanya Satya dari dalam.

"Kepo!" Jawab Senja.

Senja segera mengikuti Rain dari belakang dan masuk ke dalam mobilnya Rain.

Rain menyalakan mobilnya dan mobil mulai berjalan dengan baik.

"Tumben pake mobil?" Tanya Senja.

Memang tumben sekali Rain menggunakan mobil pribadi nya.

Rain menoleh. "Iya, soalnya udah malem gak enak bawa anak orang pake motor kan dingin" Jawab Rain.

Senja mengulum senyumnya. "Anak orang siapa?" Tanya Senja.

"Lo"

Senja sedikit tertawa kecil. "Oh ya, Lo juga baru tau ya kalo Barat punya ibu tiri?" Tanya Senja.

Rain menggeleng cepat. "Enggak, Barat juga gak pernah cerita" Jawab Rain.

Senja terdiam lama.

"Oh ya, Lo jangan terlalu dekat lah sama Barat" Ujar Rain.

Senja memandang Rain heran. "Kenapa?" Tanya Senja.

"Ekhm.. ya gitu deh, gua gak suka aja liat nya" Jawab Rain.

Senja mengerutkan keningnya. "Kenapa? Kan sama aja, Lo sama Barat temen gua" Ujar Senja.

"Udah lah Lo gak akan paham, dan akan ada masanya nanti Lo akan paham" Ujar Rain.

Senja mengangguk pelan. "Ba-baiklah"

-

Mobil Rain berhenti di rumah Barat, rumah duka yang sekarang sudah sangat ramai. Heran nya mata Rain tertuju pada seorang cewek berpakaian serba hitam yang duduk disebelah kanan Nion.

"Rain!" Panggil Senja.

Senja melihat arah pandangan Rain, dan melihat siapa yang berada di sebelah Nion, ia adalah Awan.

"Kenapa dia ada disini" Ujar Rain.

Senja menggenggam jemari tangan Rain. "Tenang saja" Ujar Senja.

Rain terfokus pada tangan Senja yang menggenggam tangan nya begitu erat, sedikit senyuman manis di pipi Rain melihat gadis itu tanpa di suruh menggenggam tangan nya.

Dear Senja [On Going]Where stories live. Discover now