Dear Senja (20)

17 8 25
                                    

20. Perasaan Rain

"Rain, kapan aku bisa ketemu sama ayah kamu?" Tanya senja. Rain menghentikan langkahnya terdiam lama.

"Rain aku tanya kamu serius kenapa kamu gak jawab?" Tanya senja sekali lagi.

Rain menatap senja sendu namun penuh arti. "Maaf sayang untuk sekarang lebih baik jangan nanti aja ya" ucap rain.

Senja menghela nafas panjang. "Kapan? Emang nya kamu gak mau kalo keluarga kamu tau hubungan kita?" Tanya senja.

"Mau sayang mau banget, tapi masalahnya ayah lagi diluar negeri ayah lagi di Bangkok Thailand buat urusan bisnis nya" jelas rain.

Senja menarik nafas dalam-dalam. "Kapan ayah kamu pulang?" Tanya senja.

"Minggu depan" jawaban singkat rain.

"Aku tunggu"  Senja benar-benar ingin sekali bertemu dengan ayah Rain. Senja sempat bertemu dengan bunda Rain dan ia juga mau bertemu dengan ayah Rain.

****

Rain menghela nafas berat ia membuang  pandangannya melihat Senja yang sudah menjauh dari nya.

"Gue harus ngomong apa ke senja" Rain mengepalkan tangannya kuat dan sesekali meremas rambut nya.

Kring kring kring

Ponsel Rain berdering nyaring membuat Rain segera mengambil ponsel yang berada di saku celana nya.

"Halo"

"..."

"Kapan kau akan pulang?"

"....."

"Kenapa harus lusa?"

"...."

"Kau bahkan tidak pernah mengingat ku sebagai anak mu lagi hanya karena pelacur itu!"

"......"

"Brengsek!"

Tut.. Tut..Tut..

Sambungan terputus sebelah pihak.

Rain menghela nafas panjang, ia bingung apa yang harus dirinya katakan.

Siapa lagi yang menelfon nya kalau bukan ayah nya. Jujur saja Rain sangat membencinya mungkin karena dari kecil Rain tidak pernah merasakan kasih sayang nya.

******

"Apa? Bokap Lo pulang lusa?" Laskar menjerit sedikit keras.

Rain mengangguk lesu, wajahnya benar-benar bisa diartikan ia tidak menginginkan hal itu terjadi.

"Gak gak. Gue benar-benar gak setuju kalo Lo harus kenalin senja ke Bokap Lo yang keras kepala itu, dan coba Lo pikir Rain udah lima tahun Bokap Lo ninggalin Lo sama bunda Lo dan sekarang dia pulang buat apa coba?" Tanya laskar.

Rain tertegun sejenak mencerna apa yang di katakan oleh Laskar, ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Laskar.

"Lo juga tau kan Rain hubungan Lo sama Senja cuma taruhan doang dan kenapa Lo sekhawatir ini?" Tanya Laut.

Rain mengusap wajah nya kasar. "Lo gak tau apa yang gua rasain sekarang!" Seru Rain lantang.

"Lo mulai jatuh cinta sama senja?" Ucap Barat.

Ketiganya langsung menatap Barat tajam, dari mana Barat mendapatkan kata-kata itu, tidak mungkin Rain jatuh cinta pada gadis seperti Senja.

Dear Senja [On Going]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt