Dear Senja (16)

34 14 23
                                    

16. Perasaan Senja

Senja mendudukkan diri nya tepat di kursi berdepanan dengan lapangan basket hanya berbatasan dengan garis putih. Senja terus memperhatikan Rain yang sedang bermain basket dengan keseriusan tinggi.

Senja duduk manis, tangan nya memegang kedua pipi nya sambil memandang Rain dengan senyuman yang tidak luput dari wajah cantiknya.

"Sungguh tampan"

Senja tidak sadar dengan apa yang di katakan nya terhadap seseorang yang sudah berstatus sebagai pacar nya tersebut.

Sedikit Rain menoleh kearah Senja dan mengedipkan sebelah matanya kepada Senja membuat pipi Senja memerah seperti kepiting rebus.

"LAUT KU SEMANGAT SAYANG!!!!!!"

Teriakan Biru membuat Senja berhenti memandang Rain dan menutup telinganya dengan kedua tangannya.

"Lo bisa diam gak Bir?" Senja membuang wajah nya.

Bukan nya diam Biru malah semakin berteriak lebih keras. "LAUT SAYANG AYO SEMANGAT!!" Teriak Biru semakin keras.

Senja berdecak kesal. "Dasar bucin Gak bisa diam!"

Biru memandang Senja dengan wajah jahil. "Iri bilang bos" Biru menjulurkan lidahnya.

Senja membuang wajah nya dan lebih memilih untuk memandang Rain. "RAIN!! SEMANGAT! GOO RAIN GOO!!" Seperti tidak mau kalah Senja juga berteriak keras.

Biru memandang Senja. "Lo juga bucin!" Ujar Biru kesal namun hanya di balas dengan Senja menjulurkan lidahnya kepada Biru.

-

Latihan Basket selesai, Rain langsung menghampiri Senja yang duduk tidak jauh dari dirinya.

Senyuman manis nya tidak lupa ia berikan kepada gadis itu, ia melambaikan tangan nya kepada Senja dan di balas lambaian tangan oleh Senja.

Rain duduk disebelah Senja dan mengambil air mineral yang berada di sebelah Senja dan langsung meminumnya.

Nafas Rain tersengal-sengal karena kelelahan latihan Basket hari ini, keringat nya juga bercucuran membasahi wajah tampan nya.

Senja mengambil sapu tangan di dalam saku nya dan membersihkan keringat Rain. "Pasti capek banget ya" Ujar Senja.

Rain tersenyum lebar. "Ya pasti lah sayang, capek banget kalo enggak tiga hari lagi harus turnamen aku males banget buat latihan" Rain memandang Senja.

"Sayang, hari ini aku ke rumah kamu boleh?" Tanya Rain dan di balas anggukan kepala oleh Senja.

Senyuman Rain terlihat jelas terukir indah di sudut bibirnya. "Mau aku bawain apa?" Tanya Rain.

Senja mengerutkan keningnya seperti berpikir. "Seblak aja deh satu" jawab Senja.

Bibir bawah rain memaju dan matanya memandang keatas sekilas. "Gimana kalo aku bawain empat aja atau gak lima aja"

Senja mengerutkan keningnya. "Lima? Lalu untuk siapa-siapa?" Tanya Senja.

Rain tersenyum miring. "Jelas lah untuk papa, mama, Satya, dan kamu sayang" Rain mencubit pipi Senja pelan.

-

Pulang sekolah seperti biasa Senja pulang bersama Rain. Senja turun dari motor Rain dan melepaskan helm yang di pakainya dan memberikan nya kepada Rain.

Rain menerimanya dan mengusap pelan kepala Senja. "Tunggu aku ya sayang aku ganti baju dulu terus makan setelah makan nanti aku langsung ke sini" ujar Rain sambil mengecup kening Senja pelan.

Dear Senja [On Going]Where stories live. Discover now