Dear Senja (11)

37 27 5
                                    

11. Terlambat

Semalam hampir pukul 12 malam Senja pulang bersama Rain, dan seperti biasa Senja pasti mendapat kan Omelan dari alarm bernyawa nya yaitu Satya adiknya.

Alarm bernyawa? Satya selalu menjadi alarm pagi untuk Senja, bukan karena tidak memiliki alarm, semua kamar di rumah Senja memiliki alarm namun alasannya jelas, karena Senja seorang anak yang susah di bangunkan jika sudah tertidur pulas.

Senja memeluk boneka panda yang ada di kamarnya dengan erat, menaikan selimut nya sampai di dada nya dan semakin tertidur nyenyak.

"KAK SENJA! UDAH SIANG! BANGUN KEBO!"

Suara teriakan alarm bernyawa Senja terdengar begitu keras membuat Senja menutup telinganya dengan kedua tangannya.

"KAK! GUA HITUNG SAMPE TIGA KALO LO GAK KELUAR GUA SIRAM PAKE AIR!"

Senja menarik earphone nya yang berada di dekat meja di kamarnya dan mengunakan nya di telinganya dan memutar lagu Melukis Senja, semakin tidak terdengar suara teriakan Satya.

Senja semakin terbawa dalam tidur nya dan terhanyut dalam mimpi yang dalam.

Satya berdecak kesal, Senja yang di panggil-panggil tidak kunjung keluar dari kamar nya, Satya membuka pintu kamar Senja yang tidak terkunci mungkin Senja lupa mengunci nya.

Senja menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Senja yang masih sangat terlelap dalam tidur.

"Dasar kebo, jam segini belom bangun" Ujar Satya.

Satya menggoyang-goyang kan tubuh Senja agar bisa bangun, namun Senja semakin tertidur pulas.

Satya berdecak kesal menarik earphone yang di pasang di telinga Senja, Senja terkejut ia langsung membuka matanya.

Satya tersenyum miring kepada Senja. "Jam berapa sekarang kak?" Tanya Satya.

Senja mengambil ponselnya dan melirik jam di ponselnya menunjukkan pukul setengah tujuh, jam tujuh gerbang sekolah akan di tutup.

Senja segera bangkit dari kasurnya dan berlari menuju kamar mandi.

Tidak menunggu waktu lama Senja segera keluar dari kamar nya dengan pakaian seragam SMA Admajaya. Dengan buru-buru senja berlari menuju meja makan untuk sarapan. Senja mengambil satu roti dengan coklat di atasnya dan memakannya dengan cepat.

"Jangan tergesa-gesa Senja" Tegur Rere.

Senja tidak mendengarkan ucapan mama nya, ia mengambil sepatu nya di rak sepatu dan langsung menggunakan nya.

"Papa mana ma?" Tanya Senja.

"Papa udah berangkat" Jawab Rere.

Senja menghela nafas panjang dan memajukan bibir bawahnya. "Terus Senja berangkat sama siapa dong?" Tanya Senja.

"Bawa mobil mama aja" Ucap Rere.

Senja mengerutkan keningnya. "Emang nya mobil bisa terbang ma? Senja kan enggak bisa bawa mobil, ih mama" Rengek Senja.

Rere tertawa kecil mendengar Senja merengek-rengek seperti anak kecil.

"Makanya jangan suka kesiangan" Rere mencubit pipi Senja pelan.

Senja mengambil kunci mobil mama nya dan memberikan nya pada Satya, sambil memainkan jemari tangannya.

Satya menatap Senja, ia tau apa maksud Senja, Satya hari ini tidak masuk sekolah karena sekolah nya di libur kan satu hari karena ada urusan guru-guru nya. Satya seolah acuh terhadap Senja dan seolah tidak peka.

Dear Senja [On Going]Where stories live. Discover now