03. Sudah Tiada

781 83 5
                                    

____oOo____
BECAUSE YOU'RE MY ONLY ONE
MW

Taksi yang mengantar wonwoo pun berhasil mengantarkan wonwoo pulang. Namun sang supir bingung, wonwoo tidak sadarkan diri dan tidak dapat dikeluarkan dari taksi.

"Paman boleh saya bantu?" seorang pria yang terlihat lebih muda dari wonwoo baru saja keluar dari pintu utama gedung apartement. Tidak lain, dia adalah Jeon Jungkook, adik dari wonwoo sendiri.

Jungkook memiliki card apartemen wonwoo juga, untuk berjaga-jaga kalau saja ibunya meminta dirinya mengantarkan makanan pokok dan kebutuhan wonwoo lainnya ke apartemen.

"Oh tentu saja nak terima kasih, sejujurnya paman juga bingung bagaimana mengurusnya masuk" jelas supir sedikit tidak enak hati

"Saya adiknya, maafkan dia karena sudah merepotkan paman"
"Biar saya saja yang menggendongnya masuk, terimakasih banyak paman" dengan tangan yang memberikan uang untuk angkos wonwoo. Terpaksa membayar dengan uang tunai, karena Jungkook tidak membawa kartu ATM-nya, tidak mungkin juga ia mencari dompet sang kakak terlebih dahulu.
.

Setelah selesai mengantarkan wonwoo ke kamar, Jungkook memutuskan untuk menginap saja, lagi pula hari sudah terlalu malam untuk pulang, ia juga sudah terlalu lelah. Jungkook pun mengirimkan pesan pada ibunya dan ikut tidur di kasur kakaknya.

____oOo____


Di balik kisah wonwoo yang berada di kehidupan masa kini, ada kehidupan yang dapat dikatakan sebagai kehidupan sebelumnya - dunia yang ada di puluhan tahun yang lalu. Dan sesungguhnya, Wonwoo bukanlah memimpikan suatu dunia berdasakan memori yang ia ciptakan sendiri, akan tetapi ia kembali ke masa lalu dengan bermimpi.

Dan dunia yang masih asri nan lawas itu sedang terjadi perdebatan antara Kim Mingyu dan sahabat wonu yang bernama Wen Junhui. Di masa lalu, Jun adalah sahabat dekat wonu. Dan di kehidupan masa kini, Jun tidak mengingat ataupun memiliki memori yang tersimpan tentang kehidupan masa lalunya. Namun secara kebetulan Wonwoo dan Jun bertemu lagi di satu tempat kerja yang sama, mereka juga lumayan dekat. Mungkin itu sudah menjadi takdir atau garis kehidupan mereka untuk kehidupan selanjutnya.

Suara lantang karena amarah terhantam di wajah pria yang bernama Kim Mingyu begitu saja
"Semua karena kau sialan!! aku! kehilangan! wonu! karna kau, bajingan!!"
"Kau bilang kau merasa bersalah kan? Itu tidak ada gunanya lagi, bodoh!"

"Aku kembali untuk wonu, apa itu sebuah kesalahan??" Tanya Mingyu dengan suara bergetarnya. Dan perwakilan cemasnya dapat dilihat dari matanya yang merah karena air mata yang akan jatuh kapan saja itu.

"Kau terlambat, itu yang benar... kau sangat terlambat Kim! Mingyu!"
"Aku harap kau pahami kejadian ini! Aku harap juga rasa bersalah mu itu tidak akan membuat mu bunuh diri!" ucap Jun dengan api emosi yang ada di sekujur tubuhnya, bahkan tenggorokannya sampai bergetar meneriakkan semua kalimatnya

Mingyu sudah tidak dapat berkata apa pun lagi, dia hanya menatap mata Jun dengan pandangan kalahnya.

"Kau tidak dapat bertemu dengan wonu"  Sahut Jun langsung

"Wae?"

"Aku juga tidak bisa bertemu dengan wonu, bahkan orang tuanya juga" Perlahan mata Jun memerah karena genangan kesedihan

"Apa yang terjadi?" Mingyu memang tidak mengerti apapun, dia baru saja kembali ke kampung halamannya lagi setelah enam bulan lamanya ia pergi.

"Dia terus menuggu mu bangsad!! Kenapa kau mengungkapakan perasaan bodoh mu saat itu!"
"Lebih baik kau lemparkan saja kata-kata kotormu seperti biasnya untuknya, agar dia menangis dan membenci mu untuk pertama kalinya!"

Because You're My Only One || MEANIE || MINWON || MW || LENGKAP || √ || 💚💜Where stories live. Discover now