Because You're My Only One || MEANIE || MINWON || MW || LENGKAP || √ || 💚💜

14. Aku berhasil mengingat mu

____oOo____
BECAUSE YOU'RE MY ONLY ONE
MW

"Sungguh Hyeong? Kau akan pergi sendirian ke Anyang?" Tanya Minghao ingin memastikan keputusan Wonwoo lagi

Minghao dan Wonwoo kini berdiri di dekat mobil merah maroon milik Minghao sendiri, tepatnya di parkiran kantor Movie One. Wonwoo juga sudah mengganti pakaian kerjanya menjadi pakaian biasa, tentunya tetap bergaya karena ia meminjam baju milik Minghao.
"Engm...  Tidak usah khawatir Anyang itu tidak sejauh Suncheon" balas Wonwoo yakin

"Pakai ini juga Hyeong, biar tidak banyak yang curiga, soalnya kau sama saja akan mengintai seseorang, dia juga seorang CEO kan?" Ucap Minghao sembari mengambil topi hitam dari dalam mobilnya lagi

"Terimakasih..."
"Sudah pulanglah, kau sudah ditunggu jun" ucap Wonwoo yang sudah mulai memakai topi pemberian Minghao.

"Tolong berhati-hati lah, aku tidak ingin mendengar kabar tidak baik lagi, sudah cukup yang dua bulan terakhir kemarin" ucap Minghao sebelum masuk ke dalam mobil

"Engm... Aku akan baik baik saja, Taksi ku sudah dekat juga, aku harus ke depan"

"Nee... Tolong jaga diri mu hyeong"

"Eoh!" Seru wonwoo dari jarak yang sudah ia ciptakan menjauh

____oOo___

Kini Wonwoo sudah dalam perjalanan ke Anyang, rasa penasarannya benar-benar memuncak sampai ke ubun-ubun sekarang.
"Kenapa aku berharap dia memang Mingyu, Mingyu ku" benak Wonwoo berharap

Wonwoo terus mengikat kedua tangannya dengan semua jari-jarinya. Setidaknya dengan cara itulah ia dapat membuat dirinya merasa baik-baik saja.
.

Waktu berlalu sampai wonwoo berhasil diantar di Anyang. Wonwoo menelan ludahnya saat taksi itu berhenti di tempat tujuannya

Tub...
Kini Wonwoo memijakkan kakinya di tanah kota yang bernama Anyang. Sangat tidak ia percaya, dirinya dapat senekat itu. Sejujurnya, wonwoo tidak tau harus melakukan apa setelah ini, ia juga sengaja berhenti tidak jauh dari kantor perusahaan pria tampan yang di maksud Jun itu, setidaknya wonwoo sudah ada didekat orang yang ia pikir Mingyu itu.

"Bodohnya aku tidak berani menanyakan siapa nama CEO itu" ucap Wonwoo pelan, ia pun membawa kakinya melangkah. Saking besarnya gedung perusahaan CEO tampan itu, wonwoo dapat melihat gedungnya dari tempat ia berdiri.

"Hufff..." Wonwoo menghembuskan nafasnya. Namun itu tidak dapat langsung terlepas ke udara, karena ada sebuah masker menutupi hidung sampai dagunya.

"Apa selanjutnya setelah aku masuk ke sana?"
"Apa aku mengawasinya sampai aku mendapatinya dari sini saja?" Wonwoo pun memutuskan untuk duduk di kursi yang ada di trotoar jalan dan terus memperhatikan gedung besar itu dari tempat ia duduk. Wonwoo pun mengawasi setiap orang yang keluar dan masuk, berharap akan mendapati wajah seperti Mingyu, Kim Mingyu-nya di sana.
.

Sementara di tempat lain

PLAK!
PLAK!!
Dua tamparan mendarat di pipi Mingyu, seakan dendam yang tertahankan selama ini keluar dan mendarat tepat di pipi pria yang sebenarnya sedang kacau itu.

Orang yang ada di sana membuka mata lebih lebar. Gadis cantik dan kedua orang tua yang ada di sana adalah keluarga Lee yang sengaja di panggil presidensir. Pasalanya, sang Presidensir Anyang group ini tau kalau Mingyu, anaknya akan datang ke Seoul dengan alasan mempertanyakan semua perbuatan yang sengaja ia buat untuk Mingyu sendiri.

Terlihat gadis yang akan disandingkan dengan Mingyu ini menatap gitir, ia kasihan dengan pria yang sebenarnya baru ia temui hari ini itu.

"....!!!" Mingyu berusaha mengontrol emosinya. Belum lagi ia juga harus menahan malu dari tiga orang yang menyaksikan dirinya di tampar barusan.