12. Bantu Aku Untuk Mengingat

374 63 4
                                    

"Ha!?"

Drapt!!

"Hhaah..hhah...hah..." Mingyu yang tiba-tiba terbangun pun berusaha mengatur nafasnya

Cahaya mentari sudah mulai memasuki kamar besarnya itu, sementara pria tinggi besar ini masih terus mencoba untuk mengingat, apa yang baru saja ia mimpikan

"aku sudah bersumpah akan terus mengejarnya, membuat dia kembali mencintai ku lagi"  suara yang masih dapat ia ingat walaupun tidak sejelas itu di ingatannya

"Apa yang aku mimpikan?" Ucapnya sembari mendaratkan tangannya tepat di jantungnya yang berdetak tidak karuan

"Aku... Aku tidak bisa ingat"

____oOo____
BECUASE YOU'RE MY ONLY ONE
MW

Mingyu dan sang pendamping sudah terduduk di restoran mewah, tempat yang ia pesan untuk pertemuannya dengan client dari Singapura.
"

Ya... Desainnya sama persis seperti di gambar, anda tidak akan kecewa dengan hasilnya"

"Ya tuan, kami percaya. Atasan kami tidak mungkin memilih tempat yang salah" balas sang client dengan tawaan kecilnya seraya puas dengan laporan yang diberikan oleh perusahaan besar Anyang ini.

Sementara pendamping dan client-nya berbincang, Mingyu berusaha menyeimbangkan dirinya dengan keadaan yang ia hadapi sekarang ini. Pikirannya terus saja diganggu oleh mimpi yang tidak dapat ia ingat belakangan ini. Hal itu jugalah yang membuat Mingyu hanya berucap sepatah kata sejak tadi dan sesekali tersenyum seraya mengiyakan ucapan pamannya yang meyakinkan client.

"Baiklah kami ambil semuanya, kami percaya pada perusahaan anda. Terimakasih sudah memberikan yang terbaik, kami puas" sahut sang client yang langsung menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan

"Senang bisa membuat anda puas, terimakasih" balas sang pendamping Mingyu dengan senyuman lebarnya
.

Kini Mingyu sudah berada di dalam mobil, sementara sang paman sedang mengemudi di sampingnya

"Kenapa kau em?" Tanya sang paman

"Pagi tadi aku bermimpi, tapi aku tidak dapat mengingatnya lagi" Jelas Mingyu yang masih menatap lurus ke depan

"Kita sudah menuju ke Suncheon, batalkan saja? Kau terlihat kacau sejak tadi" balas paman sembari memelankan laju kendaraan

"Tidak, kita ke Suncheon saja. Setidaknya tempat itu dapat mengobati rindu ku" kini Mingyu melempar pandangannya ke arah jendela yang ada di sampingnya

"Huff... Sebenarnya ayah mu terus menghubungi paman. Dia sudah marah besar dengan mu----" Mingyu langsung menyahut
"Tenang perjodohan itu?" Dengan tatapan panasnya, seolah ingin mendengar jawaban 'bukan, bukan soal itu' dari pamannya

Dan jawab yang ia dapatkan ialah..
"Engm... Ayah mu sudah siap melepas jabatannya sebagai presidensir, dia ingin memberikan kedudukannya juga pada mu, tapi----"

"Aku rela kehilangan kedudukan ku dari pada harus bertunangan dengan orang yang aku tidak kenal" balas Mingyu santai namun dingin

"Sedalam apa perasaan mu pada orang yang terus menggangu hidup mu itu? Kau juga tidak mengenalnya, tapi kau merindukan bahkan----"

"Ahjusshi...!" Tegur Mingyu sedikit mengeluarkan suaranya. Tidak lama Mingyu keluarkan ponselnya, ia menelfon seseorang dari sana
"Antarkan mobil ke jalan gyeongbu, sekarang. Aku tunggu dua puluh menit harus sampai"

Because You're My Only One || MEANIE || MINWON || MW || LENGKAP || √ || 💚💜Kde žijí příběhy. Začni objevovat