Zee

9 3 0
                                    

Namaku Arrabella Zeerly Lawrence  Anak tunggal dari pasangan Darren Oxion Lawrence dan Tapasha Nelson Gibson. Keduanya terkenal sebagai orang  yang sukses, Daddy ku pemegang perusahan terbaik di Indonesia dan terbesar seAsia. Sedangkan Mami seorang Desainer terkenal di kalangan artis.

Kalian sedang menghitung jumlah hartaku? Sangat banyak tidak akan terhingga. Apapun yang aku inginkan selalu terwujud, aku tidak pernah merasa kekurangan mobil baru selalu terparkir di garasi pribadi. Jam mahal, handphone mahal. Baju baju branded semuanya selalu mudah aku dapatkan.

Namun sampai saat ini aku belum bisa membeli Kebahagiaan dengan uang yang aku punya. Semuanya tidak setara dengan kebahagiaan. Aku kesepian di setiap hari tidak ada yang bisa ku ajak berteman. Kebanyakan dari mereka hanya memanfaatkan ku karna aku anak orang kaya.

Beranjak dewasa aku sering menonton tv atau membaca berita dari sosial media. Betapa terkejutnya ketika banyak berita yang beredar, Bahwa pasangan Darren Tapasha diberitakan tidak mempunyai anak.

Lalu aku dianggap siapa? Dada ku terasa sesak jika ingat itu. Jika keluar bersama aku harus dan wajib menggunakan pakaian tertutup. Alasannya sampai saat ini masih tidak jelas, mereka terus bilang ini yang terbaik. Tidak! Aku tidak ingin dikenal lalu mempunyai banyak followers seperti Daddy dan Mami.

Aku hanya ingin kehadiranku dianggap, Tak apa jika ingin memprivasikan kehidupanku. Namun tolong akui keberadaanku. Semakin beredar tentang berita itu, Semakin hancur dan kacau mentalku. Aku menjalani terapi berjalan untuk mengembalikan mental ku. Kurang lebih selama 3 tahun aku terus rutin mengunjungi psikiater.

Cutter, Obat penenang dan semua hal yang bahaya. Mereka yang bisa membuat emosi ku reda dikala aku kembali merasa stres berat.

Tidak ada yang menarik dari kehidupan ku. Jika mereka berfikir hidup sebagai anak dari orang yang paling kaya adalah hal terbaik dan sungguh sebuah anugerah. Mereka salah! Aku gila aku stres! Tidak ada yang baik dari kehidupan ini.

Berulang kali aku mencoba untuk mengakhiri hidup, tetap selalu saja ada yang menggagalkan. Sampai akhirnya aku benar-benar menyerah untuk bunuh diri, dan aku tersadar Tuhan masih ingin melihat aku berjuang lebih kuat dari saat ini. Tuhan ini melihat aku bahagia, datang atau ditemukan kebahagiaan itu yang pasti aku harus mendapatkannya.

Setelah hampir separuh hidup aku habiskan di sekolah swasta yaitu GIX School. Akhirnya aku memutuskan untuk mencari suasana baru yang lebih tenang dan tentram. Nizamia adalah pilhan terakhirku setelah Nusa Biru dan Gangga boarding school, Hari pertama masuk ke Nizamia aku merasakan hal berbeda.

Semua murid terlihat sangat baik dan mereka sangat ramah pada lingkungan. Bahkan aku sangat terkejut ketika mereka marah pada sikap ku. Ya, sikap dingin dan tidak sopan itu. Aku tau sekarang mereka sangat membenci orang dengan karakter angkuh. Aku sedikit sedikit belajar untuk lebih ramah dan akrab dengan mereka.

GIX baik semua murid disana tidak ada yang mengucilkan ku. Hanya aku yang mengucilkan diri sendiri, aku selalu beranggapan mereka jahat dan tidak ada yang tulus. Ketakutan yang selalu jadi besar hingga timbul rasa cemas yang tak wajar. Aku menghindari pikiran jelek pada semua teman sekelas ku dulu, salah satu alasan aku pindah agar aku berhenti menilai salah mereka.

****

Siang ini aku hanya sendirian di kantin, tidak ada yang menemaniku aku kesepian dan aku sangat ingin Teman. Melihat sekitar ku yang asik bercanda dengan seorang Teman, aku melihat mereka semua hangat dengan kebersamaan.

Zindy adalah salah satu anak kelas yang sudah berkali kali menawari aku jajan bareng. Namun entah kenapa lidah ku selalu kelu untuk menjawab, Pada akhirnya aku kembali sendiri.

About Eight TracesOù les histoires vivent. Découvrez maintenant