Kiw

6 2 0
                                    

"Bacot diem ah" Kesal Ylona.

Dia membantah semua tudingan dari teman-temannya. Bagaimana bisa mereka mengira kalau Ylona dan Jaden sebenarnya pacaran?! Memang otaknya agak gesrek, Ylona masih berusaha tenang untuk semuanya

Anara mendekatkan wajahnya pada Ylona. "Jadi kemarin berantem rebutin Jaden?" Goda Anara. Yang lain ikut tertawa dengan suara suara riuh.

"Stop guys!" Ylona menjerit frustasi.

"Monyet Zesya" Princy menjitak kepala Zesya. Sang empu yang merasa tidak terima langsung membalas hal yang sama.

"Apaan sih anjing!" Zesya ikut panas, hendak mencabut bulu mata Princy. Namun ditahan oleh pemiliknya, tidak ada yang boleh menyerang sesuatu yang sakral.

Yang lain seketika yang diam, mereka berpindah posisi membiarkan keduanya berhadapan. Wajahnya tampak serius memperhatikan pertengkaran ini.

"Tadi lo waktu ketawa nabok gue" Princy mengibaskan rambutnya.

Zesya hampir saja pingsan mendengar penjelasan Princy. Bukan kah itu sesuatu hal yang tidak disengaja? Harusnya di maklumi saja, Ck! Memang pada dasarnya tidak tau diri maunya war terus.

Tapi keadaan ini sangat menguntungkan bagi Ylona.

"Maaf" Ucap Zesya tak tulus.

"Jangan cy!" Laura suka keributan.

Chloe memijat pundak Zesya sebagai tanda semangat. "Tarik bulu matanya, Masa gitu aja marah" Kompor sekali.

Zesya merasa omongan Chloe benar.
"Macem-macem sama gue! Awas aja, adek gue punya nomernya power ranger geng! Nanti gue suruh mereka turun buat jarak Lo" Zesya sudah nafsu maju maju untuk nyerang.

Princy tertawa dengan terbahak bahak. Apa katanya? Power ranger, Ck! Tidak sebanding dengan apa yang akan dibawa Princy.

"Wah parah masa ketawain lo" Ylona di pihak Zesya.

Anara dan Neona hanya diam tidak memihak siapapun.

"GUE BAWA 2007 SAMA EMA FB" Princy sangat percaya diri.

Chloe melepaskan pijatannya. "Gue gak berani, lawan aja sendiri"

"Anjing semuanya" Umpat Zesya di sertai kekehan.

****

Hari ini libur dan tidak ada kegiatan lain. Zeerly sepertinya akan kembali menghabiskan waktu di warnet itu lagi. Dia bangun sekitar jam 10.23, Dan kini sudah selesai mandi tangannya terasa sakit sekarang karna dia sadar.

Sedangkan tadi malam apa yang dia lakukan itu tanpa sadar. Ah begini, sadar tidak sadar, dia ingat tapi tidak paham dengan yang dilakukannya. Lukanya masih basah sekitaran tangannya memerah, Tidak mungkin jika dia keluar menggunakan baju lengan pendek. Tapi, jika lengan panjang pasti terasa sakit.

Kain baju akan bergesekan dengan kulitnya yang masih terluka. Zeerly membuka semua lemari bajunya dia mencari satu saja dari semuanya. Semoga ada yang cocok, Zeerly sungguh bosan disini. Rasanya stres jika hanya diam dirumah

"Sulis naik kekamar saya sekarang" Titah Zeerly.

Biar ku jelaskan. Disini ada satu alat yang bisa menyambungkan dengan seluruh pegawai rumah, jika ingin memanggil salah satu dari mereka. Hanya tinggal memasukan kodenya, Oh iya alatnya berbentuk mirip sekali dengan telfon.

Diciptakannya ini karena rumah ini terlalu luas. Juga para pembantu disini kadang tidak langsung bisa mengerjakan apa yang diperintahkan, karna minimnya suara yang terdengar. Jika teriak teriak itu akan membuat tenggorokan sakit. Mr. Darren memutuskan untuk meminta dibuatkan ini pada salah satu rekannya.

About Eight TracesWhere stories live. Discover now