19 : Bantuan?

715 84 2
                                    

Bus yang mereka tumpangi saat ini sedang berjalan menyusuri jalanan yang dipenuhi organ-organ manusia yang berserakan di mana-mana.

Selang beberapa menit,Dina terbangun dari pingsannya.

"Kamu gak-papa Din?" tanya Abel seraya memberikan sebotol air mineral.

"Aku gak-papa Bel,cuma masih pusing sedikit aja. Nanti juga sembuh." balasnya.

Waktu pun menunjukkan pukul 14.00 supir bus yang mereka tumpangi terlihat sangat kelelahan karena memang supir itu sudah terlihat tua. Aryo secara cepat menghampiri supir itu untuk menggantikan posisinya.

"Permisi pak,gantian nyupir nya pak. Bapak keliatan capek." ucapnya sopan.

"Eh bapak gak capek kok." balasnya.

"Jangan dipaksain pak,udah biar saya gantikan." paksanya yang dibalas anggukan dari pria paruh baya yang menyetir bus itu.

Pria paruh baya itu langsung meghentikan busnya dan posisinya digantikan oleh Aryo.

"Tujuan kita kemana?" tanya Aryo kepada Arsa yang dari tadi berdiri di pintu bus.

"Kita akan pergi menuju Bandara Soekarno-Hatta,mungkin disana ada tempat posko penyelamatan." ucap Arsa.

Aryo langsung menginjak gas menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Sinar mentari mulai terbenam,langit mulai gelap,suara jangkrik sangat jelas terdengar di telinga. Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00.

"Test,test 1...2...3..."

"Suara dari mana itu?" tanya Kevin.

Ternyata suara itu berasal dari radio bus tersebut.

"Mohon perhatiannya.

Untuk semua masyarakat yang masih selamat,segeralah berikan sinyal pada kami. Dengan cara apapun,kami akan menolong kalian secepatnya.

Mohon pengertiannya dan terima kasih."

Mereka yang berada di dalam bus seketika senang karena mendengar kabar akan datangnya pertolongan. Namun,mereka harus memikirkan cara untuk memberi sinyal agar mereka dapat menolongnya.

Semakin lama hari semakin gelap,mereka sangat kelelahan hari ini.

"Aryo kita berhenti dulu. Malam ini kita tidur di bus ini." ucap Devan dibalas anggukan dari Aryo.

Mereka semua memejamkan mata agar saat pagi hari mereka kembali bersemangat.

Jarum jam terus bergerak,menunjukkan angka 03.00 pagi. Hanya ada suara nafas teratur,sebab mereka sudah masuk ke alam mimpi.

Mereka terbangun tiba-tiba karena suara tembakan mengagetkan semuanya yang sedang tertidur.

Dooor...dooor...

Suara tembakan itu membuat mereka yang sedang terlelap seketika bangun dengan kepanikan karena suara bising.

Mereka semakin panik karena yang terdengar bukan hanya suara tembakan tetapi suara baling-baling helikopter yang sangat kencang.

"Semuanya merunduk!!" perintah Arsa karena tembakan-tembakan yang tak beraturan jadi bisa saja menembus ke dalam bus.

Ternyata di dalam helikopter 4 tentara sedang menembaki para puluhan zombie yang berada di sekeliling bus sejak mereka tertidur.

Selang waktu yang singkat matilah puluhan zombie yang berada di sekeliling bus.

Helikopter itu segera mendarat dengan baling-baling yang berputar dengan sangat kencang. Dua orang tentara yang bertubuh kekar keluar dari helikopter dan langsung bergegas ke arah bus itu.

Survive In School [REVISI]Where stories live. Discover now