7 : Para Pekerja Pabrik Semakin Parah.

1.6K 149 2
                                    

Sehari setelah ledakan keras di pabrik kimia, para pekerja, peneliti, dan warga sekitar mulai merasakan dampaknya. Mereka mengalami gejala yang serius, seperti demam tinggi, sesak napas, muntah darah, dan bengkak-bengkak kebiruan yang mengeluarkan nanah.

Gas beracun dari pabrik tersebut menyebabkan reaksi berbahaya di dalam tubuh mereka, bahkan menular kepada keluarga mereka melalui air liur saat batuk atau bersin.

Pagi itu di SMA Nusantara, suasana masih seperti biasa. Sebagian besar siswa datang tepat waktu, tapi ada yang datang terlambat.

Kriiing...kriiing...kriiing...

Bel masuk berbunyi, sementara keamanan sekolah menutup gerbang. Seorang siswi, Dina, dari kelas 10 IPS datang terlambat. Wajahnya pucat dan lesu. Dina langsung bergegas ke kelas dan duduk di tempatnya.

"Tumben dia telat," kata Kevin kepada Dimas.

"Iya, biasanya dia datang lebih cepat. Mukanya juga pucat, mungkin dia sakit?" sahut Dimas.

"Kayaknya iya..."

Ketika Bu Siti masuk ke kelas dengan buku absennya, ia terkejut melihat Dina pingsan.

"Dina!" seru Bu Siti kaget.

"Indri, bantu bawa Dina ke UKS!" perintahnya kepada siswi yang duduk di sampingnya.

"Baik, Bu," jawab Indri.

Kevin dan Dimas membantu menggotong Dina ke UKS karena kondisinya semakin memburuk. Di sana, mereka heran karena kondisi UKS sepi, biasanya selalu ada perawat yang jaga disini.

"Kalian balik ke kelas aja. Biar aku yang jaga Dina sementara, sekalian nunggu perawatnya datang" kata Indri.

Kemudian Kevin dan Dimas kembali ke kelas, meninggalkan Dina yang lemah di UKS. Indri mencari minyak aroma terapi untuk membantu Dina sadar.

oooOooo

Para pekerja yang terpapar reaksi dari pabrik kimia segera merasakan keanehan pada tubuh mereka. Mereka mengalami gejala yang tidak lazim dan mulai merasa khawatir. Beberapa di antara mereka langsung menuju rumah sakit terdekat untuk memeriksakan kondisi kesehatan mereka.

Ketika mereka tiba di rumah sakit, terlihat keramaian yang tidak biasa. Orang-orang berdesakan di ruang tunggu, menunggu giliran untuk diperiksa. Tidak hanya para pekerja dari pabrik kimia, tetapi juga warga sekitar yang merasa gejala yang serupa.

Namun, keanehan lainnya terjadi di rumah sakit. Para dokter dan tenaga medis tampak bingung dan tidak mampu memberikan diagnosa yang tepat untuk gejala yang dialami oleh pasien-pasien mereka. Meskipun telah dilakukan berbagai pemeriksaan, hasilnya tidak memberikan petunjuk yang jelas.

Para pasien yang datang dengan gejala yang sama semakin bertambah, dan kepanikan mulai merajalela di rumah sakit. Tidak ada yang dapat memberikan penjelasan yang memuaskan tentang penyebab gejala yang misterius ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan masyarakat, karena tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.

Di tengah kebingungan dan kepanikan tersebut, upaya terus dilakukan untuk mencari tahu penyebab gejala yang mengkhawatirkan ini. Para peneliti dan ahli kesehatan bekerja keras untuk mengidentifikasi zat atau faktor penyebabnya, sementara para dokter berusaha merawat para pasien yang semakin bertambah jumlahnya.

Ketidakpastian dan ketakutan meluas di kalangan masyarakat, sementara pemerintah dan otoritas kesehatan berupaya keras untuk menenangkan situasi dan menyediakan bantuan bagi para korban. Namun, dengan penyebab yang masih misterius dan gejala yang semakin parah, tantangan yang dihadapi sangatlah besar.

To Be Continued...

Survive In School [REVISI]Where stories live. Discover now