"Budayakan vote sebelum membaca dan comment setelah membaca. Happy reading."
BAGIAN LIMA PULUH || SESUATU YANG TAK TERDUGA
•FOR(GET) THE MEMORY•
"Entah ini sebuah kebetulan atau takdir, aku tidak menyangka jika aku masih bisa bertahan di permainan ini."
~Kayla Syafira~
***
Detik terakhir. Benar-benar di detik terakhir, tubuhku mengeluarkan kekuatan pertahanan yang tersisa.
Sungguh di luar dugaan. Aku kira, ini adalah akhir dari kisah petualanganku. Namun, ternyata sang dalang tidak membiarkanku berakhir di tempat ini, tanpa mengetahui akhir kisah yang dia ciptakan. Akhir yang sesungguhnya.
Seper-sekian detik, sebelum tubuhku benar-benar menindihi tubuh Stef, sebuah sinar berwarna hijau zamrud tiba-tiba muncul dari kalungku. Merambat dengan cepat ke seluruh anggota tubuh.
Kegelapan yang semula menyelimuti ruang labirin ini perlahan sirna. Tanaman rambat yang semula tak bercahaya mulai memancarkan sinar terangnya. Beragam sekali, seperti di lorong-lorong sebelumnya. Memberikan gradasi warna yang menakjubkan.
Kesepuluh beruang kristal ini telah membuat murka sang dalang. Mungkin itulah alasan ruang labirin ini berubah.
Satu detik, rasa sakit yang bersemayam di tubuhku sirna. Tulang tanganku yang awalnya remuk mulai meregenerasi, saling menyusun sel demi sel yang rusak, hingga dua detik, tulang tanganku kembali seperti sedia kala. Pun dengan kulitku. Darah yang membasahi kostum terserap masuk–kembali–ke dalam tubuhku. Juga dengan kostumku yang robek. Seperti sebuah kejadian yang diputar secara terbalik, daging dan kulitku kembali seperti sedia kala.
Hingga detik ketiga, tubuhku pulih seutuhnya.
Tidak seperti sebelumnya, kali ini aku memiliki tenaga yang lebih besar.
Aku mencoba menegakkan tubuh. Mengangkat sendi tulangku yang semula tertekuk.
Perlahan, kesepuluh beruang kristal itu terangkat, semakin tinggi hingga tanganku lurus sempurna dan brak! sungguh kekuatan yang entah dari mana asalnya, semua makhluk buas yang menindihiku itu terlempar ke seluruh penjuru ruangan. Menabrak tembok, melesak ke dalam tanah, dan entahlah. Aku tidak memperdulikan hal itu sekarang.
Tidak sampai di situ, tubuhku yang masih berbalut sinar hijau zamrud itu, melesat. Cepat sekali. Satu detik, tidak, mungkin seperempat detik, tubuhku sudah melayang sepuluh meter di udara. Tanganku teracung ke arah pedang milikku yang tertancap. Pusaka itu bersinar, dan srap! Melesat dengan cepat ke arahku.
Aku menatap bengis kesepuluh beruang itu. Mereka tidak terlihat seperti sebelumnya, tatapan mata kesepuluh makhluk itu lebih sayu. Ada linangan air mata kecil di sudutnya. Berkaca-kaca.
Mereka ketakutan.
Masa bodoh dengan keadaan mereka. Makhluk itu hampir saja membunuh aku dan Stef. Dan sekarang giliranku untuk menghancurkan mereka. Tidak ada kata ampun!
Aku di atas angin sekarang. Sinar hijau zamrud ini sungguh memberikanku kekuatan berlipat ganda. Tidak, ini bukanlah kekuatanku yang sebelumnya. Ini adalah kekuatan milik Putri Ralysa.
Tanpa berpikir lebih lama, aku melesat ke salah satu beruang kristal itu, mengangkat pedang dan slash! Menebas makhluk itu dalam satu gerakan. Tidak seperti tebasan biasa, kali ini pedang yang ada di tanganku mengeluarkan cahaya berwarna oranye. Dan tidak seperti biasanya pula, tubuh makhluk itu terbakar, dan srsshhh! Berubah menjadi abu.

YOU ARE READING
FOR(GET) THE MEMORY [On Going]
Fantasy"Tentang kisah yang direncanakan." Aku tidak menyangka jika diriku menjadi alasan diciptakannya sebuah permainan dunia mimpi. Sebuah permainan yang telah ada 1000 tahun lamanya. Dan di saat aku masuk ke dalamnya, di saat itulah kehidupanku berubah t...