01. Pertama Kali Kita Bertemu

128 60 66
                                    

Ketahuilah bahwasanya seseorang yang jahat tidak selalu menjadi antagonis. Begitu pula dengan orang yang terlihat baik tidak selamanya menjadi protagonis. Mereka hanya berupaya mencari jati diri, agar eksistensi mereka diakui di muka bumi.

Story of
"My Answer is You"

-Start-

Hujan memang sudah berakhir sejak satu jam yang lalu, namun sisa rintiknya masih belum berhenti untuk turun menyambangi bumi. Kalau biasanya sore hari menjadi waktu orang-orang berpulangan untuk melepas penat, tapi tidak berlaku bagi dua orang yang kini terlihat tergesa memasuki wilayah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sepasang anak Adam dan Hawa itu melangkah terburu-buru, menjejakkan kaki mereka di atas genangan air seperti sedang berkejaran bersama waktu.

"Na, cepetan dong. Udah sore nih," berisik Andre sewaktu melihat sahabat perempuannya masih sibuk merogoh isi tas. Anna yang tertinggal jauh di belakang Andre pun sempat menggerutu. Faktanya cewek itu kini sedang berusaha mengambil berkas mereka dari dalam sana.

"Sabar dong, Rey. Gue lagi nyariin berkas lo juga."

Andre mendengus kasar mendengar jawaban Anna. "Entaran aja bisa 'kan ngeluarinnya? Yang penting sekarang kita udah tiba disitu dulu. Nampangin muka dikit biar mereka tahu kalau kita niat buat ngumpul."

"Sssshhh bawel banget ah lo jadi orang. Nih berkas lo pegang sendiri." Anna menyudahi aktivitasnya, lalu menyusul cowok yang tiada hentinya mengomel sejak mereka tiba di kampus. Cewek itu pun lekas melemparkan sebuah map berwarna biru di depan dada pemiliknya. Sedangkan Andre secara sigap saja menyambut map tersebut dan lanjut menjinjingnya di sebelah tangan. Kini kepalanya bergerak, mengikuti sosok Anna yang sudah berjalan meninggalkannya seorang diri di tempat.

"Nggak sadar diri," cicit Andre lirih seraya menyusul langkah Anna di depan. Tungkai kaki mereka lanjut berayun menuju suatu tempat. Hingga sesampainya mereka di lokasi tujuan, keduanya dibuat mematung tatkala mengetahui bahwa tempat yang mereka kunjungi saat ini sudah kosong dan sepi.

"Tuh 'kan apa kata gue! Semua gara-gara lo nih kelamaan dandan!" tuduh Andre merujuk kepada Anna. Mendengar tuduhan tersebut, tentu saja Anna tidak semudah itu menerima. Dia kontan saja menatap balik Andre yang mana wajah cowok itu kentara sekali kesal.

"Lah kok jadi nyalahin gue sih? Salah sendiri siapa suruh pecah ban!"

"Itu musibah, Na. Gue juga kagak mau pecah ban. Lagian tadi kita janji jam berapa? Jam 2. Tapi giliran gue dateng ke kost-an lo jam 3 gara-gara hujan ternyata lo masih haha hihi aja nontonin drakor, belum ngapa-ngapain. Padahal jam 3 lho Na gue jemput lo. Udah ngaret satu jam dari kesepakatan awal."

"Oke, gue ngaku salah perihal janji kita tadi. Tapi kalau masalah pecah ban itu musibah, lo mikir aja. Yang tadi kebut-kebutan di jalanan siapa? Yang buat ban motor lo masuk lubang sampai pecah itu siapa? Lo sendiri 'kan? Jangan jadi paling bener gitu dong, lo juga salah disini!"

Keributan benar-benar tak terhindarkan. Membuat suara mereka bahkan menggema di lorong-lorong jurusan yang perlahan melengang. Sampai-sampai beberapa orang yang kebetulan melintas disana merasa ngeri menyaksikan perdebatan Andre dan Anna selayak orang yang hendak berbunuhan. Karena tidak ingin semakin memperkeruh suasana, akhirnya Andre angkat tangan. Menyerah untuk beradu argumen pada makhluk maha benar di hadapannya ini.

"IYA, IYA DEH. GUE JUGA SALAH DISINI. PUAS LO?!" teriak Andre akhirnya. Mendengar pengakuan Andre, Anna bersedekap puas sambil tersenyum jumawa.

MY ANSWER IS YOUWhere stories live. Discover now