10. DIAZ MANDALA

113 25 133
                                    

***

"Selamat membaca semua nya:)"


"Assalamualaik...." ucapan salam Rara terhenti karena ada sesosok lelaki yang kini tengah duduk disofa sedang berbincang dengan ibunya.

"Kum, bu." Rara melanjutkan ucapan salam nya walaupun dengan suara yang kecil.

"Waalaikumsalam, Ara. kamu udah pulang Nak." sapa hangat ibunya Rara.

Rara menyalami tangan ibunya. "Iya mah." jawab Rara yang tersenyum tipis.

"Oh iya kenalin, ini anak nya rekan bisnis nya papah kamu. Nama nya Diaz Mandala." Nara memperkenalkan Diaz kepada Rara.

Rara terdiam mengingat siapa orang yang telah ibunya perkenalkan kepada dirinya. Nama Diaz seolah-olah tidak asing bagi nya. Oh ya, sekarang Rara ingat bahwa orang yang bernama Diaz ini adalah orang yang tadi membantai anak SMA Rajawali dan orang yang membuat Genta harus dirawat dirumah sakit.

"Oh."

"Nak Diaz kenalin ini anak tante, Nama nya Rara."

Diaz tersenyum manis menatap Rara. "Salam kenal Rara." namun perkataan Diaz diacuhkan oleh Rara. Ia lebih memilih pergi menaiki tangga dan berjalan kearah kamar nya.

"Maaf yah Nak Diaz. Rara memang seperti itu ketika bertemu dengan orang baru." Nara meminta maaf kepada Diaz atas perlakuan Rara tadi yang menurut nya tidak sopan.

"Gak papa kok tan."

"Nak Diaz. Kamu sudah bertemu dengan Rara?" tanya seorang pria paruh baya yang bernama Anton hikmawan. Anton ini adalah ayah nya Rara. Dia sangat jarang berada dirumah, karena harus mengurus perusahaan yang ada diluar kota.

Diaz mengganguk. "Udah kok om."

"Oh. Gimana, anak om cantik gak?" goda Anton. Diaz hanya tersenyum canggung.

"Cantik kok om." balas nya. Diaz menggaruk bagian tekuk belakang nya yang tidak terasa gatal sama sekali. Anton tersenyum lebar saat mendengar jawaban Diaz.

Semua orang beralih menatap Rara yang kini sudah berganti pakaian dengan menggunakan sweeater crop berwarna biru tua dengan celana pendek berwarna biru muda, dan juga make up tipis diwajah nya. Rara hanya memoleskan bedak tipis diwajah nya, dan sedikit liptin berwarna merah cabe sedikit dibibirnya yang membuat nya semakin menambah aura kecantikannya walaupun dia hanya memakai baju biasa.

"Mah Ara izin keluar dulu ada urusan sama temen." kata Rara dingin. Nara bingung dengan Rara kenapa dia bersikap dingin seperti ini? Baru kali ini dia bersikap dingin dihadapan nya.

"Kamu gak kangen sama papah?" tanya Anton yang menaikan kedua alisnya.

"Kangen tapi cuma dikit." ucap Rara sambil menempelkan jari jempol dan jari telunjuk nya yang diberi jarak sekitar 1cm. Anton hanya terkekeh karena dari dulu Rara tidak pernah berubah.

"Bay pah, Bay mah." setelah itu Rara pergi menaiki motor Scoopy tak lupa juga Rara memakai helm bogo yang warna nya hampir sama dengan motor nya yaitu hitam kecoklat-coklatan.

***

Rara menghentikan motornya dipinggir jalanan yang agak sepi. "Aduh gue harus kemana yah?" tanya nya pada diri sendiri. Dia sangat bingung saat ini harus kemana.

"Gimana yah, kalo kerumahnya Sasa? Gak ah males, terlalu sering. Atau kerumahnya Caca aja kali yah? Nggak juga deh males aing. Tetangga sebelah nya si Caca kan punya pawang yang galak." pawang yang dimaksud Rara adalah Anjing peliharaan milik tetangga nya si Caca yang super duper galak. Ia jadi teringat saat salah masuk gerbang rumah nya Caca, niat nya masuk kegerbang rumah nya Caca. Tapi ia Malah masuk kegerbang rumah tetangga nya Caca.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 26, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Angga X RaraWhere stories live. Discover now