6. PERSIAPAN UNTUK ACARA MINGGU DEPAN

113 45 10
                                    

***

"Ah, gantengan juga gue." kata seorang lelaki tersebut yang berjalan paling depan diikuti oleh dua orang teman nya, dengan santai memasuki aula sekolah.

Semua siswi yang tadinya berisik karena sedang memuji Alan tiba-tiba mereka semua mengalihkan pandangan kepada cowo yang mengaku bahwa dia lebih tampan dari pada Alan.

"Oh my god, itu kan si Angga." ujar salah satu cewe berambut pirang sebahu.

Ya, orang tersebut adalah Angga. Sebenarnya masih banyak orang membicarakan Angga. Tapi tenang saja semua siswi disana membicarakan Angga tentang hal positif bukan negatif. Seperti kata 'ganteng', 'keren', 'cool' dan lain-lainnya. Yang membuat Angga menjadi lebih percaya diri secara berlebihan. Angga hanya tersenyum penuh percaya diri sambil berjalan melawati siswa-siswi yang ada di aula. Tujuan Angga saat ini adalah menghampiri Rara yang sedari tadi hanya melihat nya dengan ekspresi bingung, dan kedua orang yang berada dibelakang Angga yang sedari tadi mengikuti nya sekarang juga masih tetap setia mengikuti nya. Kedua orang tersebut siapa? Siapa lagi kalo bukan Rival dan Alva sahabat setia nya Angga.

Bagaimana Rara tidak bingung karena orang yang boleh masuk kedalam aula hanya orang-orang yang dipilih untuk mempersiapkan acara perlombaan minggu depan lagian orang yang ada diaula sudah cukup orang kok yaitu, 30 siswa siswi dan 30 anggota osis. Lantas kenapa Angga masuk keaula? Apakah ia juga terpilih? Atau juga ia hanya ingin membuat seisi aula heboh? Ntahlah Rara sangat bingung memikirkan hal semacam itu.

Tanpa Rara sadari kini Angga sudah berdiri dihadapan nya. Rara sangat terkejut, tapi ia lebih memilih berekspresi santai saja. Itu karena gara-gara ia memikirkan hal tadi, sampai ia tidak sadar bahwa Angga sudah ada di depan mata nya.

'Duh anjir, gara-gara gue tadi mikirin hal bodoh itu. Gue sampe gak tau kalo si Angga udah ada dihadapan gue.' ucap nya dalam hati.

Jujur saja Rara merasa sangat risih dan malu jika Angga terus-terusan memandangi nya intens seperti itu. Karena merasa risih dan malu Rara lebih memilih mengalihkan perhatian nya dengan menundukan kepala nya melihat kearah sepatu milik nya.

Tiba-tiba Angga mengangkat dagu milik Rara sehingga Rara mendongak kan kepala nya dan menatap kedua bola mata yang berwarna coklat tersebut.

"Segitu ganteng nya kah, sepatu lo itu dari pada gue? Sampe-sampe lo lebih milih ngeliatin tuh sepatu dari pada gue." tanya Angga yang mampu membuat siswi-siswi disana menjerit-jerit histeris terkecuali Caca, Syasya, Alan dan anggota osis yang berada dipanggung aula. Tapi sekarang Rara merasakan kaku pada sekujur tubuh nya saat dirinya melihat wajah tampan Angga dari kedekatan.

'Yaallah ciptaan-mu begitu sempurna.' puji Rara dalam hati nya.

Iya, Rara akui bahwa ia sangat terpana dengan ketampanan yang dimiliki oleh Angga. Angga memiliki rahang yang sangat kokoh, alis yang tebal, kedua bola mata berwarna coklat, hidung yang mancung, dan bibir berwarna merah muda alami.

Siapa sih yang gak bakalan terpana sama ketampanan yang dimiliki oleh Angga, bahkan Rara saja yang anti-anti cowo, sekarang mengakui bahwa saat ini dia terpana dengan ketampanan sesosok lelaki yang sedang berada dihadapan nya sekarang. Walaupun Rara berbicara didalam hati tidak mengatakan nya kepada orang lain.

Rara tersadar dengan ucapannya tadi didalam hati nya ia baru saja memuji ketampanan Angga. 'huh! Gue ngomong apaan sih tadi. Tapi bener juga sih hhe.' lagi-lagi ucap nya dalam hati.

Rara segera menepis tangan Angga yang memegang gadu nya. "Iya lo bener. Lebih gantengan juga sepatu gue dari pada muka lo." katavRara dengan nada yang meninggi. Munafik bukan? Yups, Rara memang munafik karena di terlalu gengsi bila harus mengakui ketampanan Angga didepan banyak orang seperti ini. Maklumlah Rara ini orang nya sangat gengsian.

Semua siswa-siswa termasuk anggota osis tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Rara kecuali Alan. Yang benar saja! Baru kali ini ada orang yang tidak mengakui ketampanan seorang Angga syahputra alfian, yang sudah dijululi pangeran mahasiswa oleh siswi-siswi yang ada di sekolah SMA Galaksi. Tapi kenapa Rara bilang bahwa 'Lebih gantengan juga sepatu gue dari pada muka lo.'

Saat ini muka Angga memerah karena malu ia sudah menjadi bahan tertawaan semua murid yang ada diaula. "Lah masa sih? kalo emang sepatu lo lebih ganteng dari pada gue kenapa minggu kemarin lo nembak gue dilapangan lagi." skakmat untuk Rara.

"Ka.re.na i.tu cu.ma Dare da.ri te.men gu.e!" Rara menekan setiap kalimat yang keluarkan dari mulut nya.

"bwahahaha!" kini Rival tidak bisa lagi menahan tawa nya.

"Savage buat Angga." disusul dengan ucapan Alva yang ikutan tertawa.

Dan lagi-lagi semua orang yang ada diaula tertawa-tawa terbahak-bahak, sampai ada suara yang lantang dan keras dari mic yang ada diaula membuat semua orang bungkam

"SEMUA NYA HARAP DIAM." teriak tegas Sasa dari mic.

"Sudah-sudah gak usah ribut lagi! Kita sekarang kembali lagi ketujuan awal kita untuk mempersiapkan acara perlombaan minggu depan nanti." suruh Alan kepada siswa-siswi yang ada diaula supaya tidak ribut lagi dan melanjutkan acara persiapan nya.

"Angga kenapa anda berada diaula? Orang yang boleh berada diaula hanya untuk orang-orang yang dipilih oleh guru saja dan kamu kenapa bisa berada disini?" Alan menatap angga dari panggung yang berada diaula.

"Gue dihukum sama bu Dian, dan hukuman nya gue dimasukin ke anggota ini buat nyiapin acara minggu depan. Walaupun gue gak mau sih ngurus-ngurus acara yang kek begian gak guna juga." jawab nya dengan wajah malas. Alan yang mendengar nya terlihat acuh dan Alan memalingkan wajah nya menatap kearah depan tidak kearah Angga lagi.

"Kita akan tentukan siapa yang akan menjadi panitia dan siapa yang akan ikut perlombaan, kita memilih nya dengan cara kalian ambil kertas yang akan diberikan oleh Kak Sasa, dan kak Zaki nanti akan ada tulisan dikertas itu. Itu akan menentukan kalian bisa menjadi panitia atau pun ikut bermain lomba, anggota osis juga sama akan mengambil satu kertas kecil yang sudah digulung-gulung dan sudah di konclong didalam toples ini." Alan mengankat dua toples berisi kertas kecil yang sudah digulung-gulung, lalu Alan memberikan nya kepada Sasa dan Zaki.

Sasa dan Zaki turun dari panggung dan mulai memberikan toples itu kepada siswa-siswi disana, untuk mengambil salah satu kertas tersebut. Setelah semua orang selesai tinggal hanya anggota osis yang berada diatas panggung yang belum kebagian. Sasa dan Zaki kembali naik keatas panggung dan mereka berdua kembali memberikan toples itu kepada anggota osis yang lain.

Alan, Zaki, dan Sasa sudah pasti mereka menjadi panitia diacara ini. Jadi Alan, Zaki, dan Sasa tidak perlu mengambil kertas tersebut.

"Oke semua nya, sekarang kalian boleh buka kertas nya." ucap Alan. Semua siswa-siswi disana dengan cepat membuka kertas itu.

"Asek,, gue jadi panitia." ucap Rara dengan senyuman yang mengembang diwajahnya. Karena ia tidak mau kalau harus ikut perlombaan untuk minggu depan. Bagi nya itu sangat merepotkan.

"Eh, Ca lo kebagian jadi apa?" tanya Rara.

"Gue jadi panitia dong." seru Caca sambil menunjukkan keras itu kepada Rara.

"Eh kalian kebagian jadi apa?." tanya Caca kepada Angga, Rival, Alva, Elvan, dan Ryan.

"Gue kebagian lomba main bola basket." jawab mereka berlima dengan kompak. Walaupun mereka hanya kebetulan saja berbicara dengan kompak seperti itu.

"Lah kok samaan?" Caca melongo mendengar jawaban mereka berlima. Kenapa mereka berlima bisa kebagian lomba yang sama seperti itu?

"Lah mana saya tau." timpal Ryan yang mengangkat kedua bahu nya acuh.

"Oke-oke kalian semua udah tau kan kalian kebagian jadi apa? Nah, sekarang kalian boleh pulang. Dan untuk orang yang sudah kebagian harus mengikuti lomba kalian latihan yang rajin yah!" tutur kata Alan. Seluruh siswa-siswi yang mendengar kata tersebut langsung pergi keluar meninggalkan aula.

***

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen nya yah temen-temen:)

See you next time:)

Angga X RaraWhere stories live. Discover now