28. Another basketball game

344 46 5
                                    

Sudah terhitung tiga ratus enam puluh lima hari setelah Jisung tiada, atau lebih tepatnya, satu tahun setelah Jisung tiada.

Kini, Felix lah yang menggantikan posisi Jisung sebagai kapten tim basket. Itu semua sebenarnya bukan kehendaknya, tapi para anggota basket lainnya memaksa Felix untuk menjadi kapten basket. Mereka bilang, Felix berhak menjadi tim basket, dikarenakan skillnya yang sebelas dua belas dengan skill Jisung.

Fyi, anggota basket masih sama seperti dulu. Hanya saja, ada tambahan anggota, Choi Soobin dan Choi Yeonjun.

Dan karena itulah, Felix sekarang berada di salah satu gor untuk mengikuti perlombaan basket bersama dengan tim basket SMA SOPA.

Seperti biasa, Minho dan Changbin tak pernah absen untuk mendampingi Felix berlomba. Mereka bahkan sudah dicap sebagai fanboys-nya Felix.

Setiap ada lomba lomba basket, mereka akan datang dan menyemangati Felix dengan membawa banner besar besar bertuliskan nama Felix beserta foto. Norak memang.

"Felix! Felix! Felix!" seru Changbin dan Minho bersahut sahutan.

Felix yang sudah turun lapangan hanya bisa menutup mukanya, dan mengutuk kedua orang itu menjadi batu. Sungguh, mereka benar benar memalukan, setidaknya bagi Felix.

Pertandingan pun dimulai.

Bola berada di tangan Soobin, selaku center. Dengan cekatan Soobin mengopernya ke Hyunjin--yang pindah posisi jadi guard bersama Felix.

Hyunjin berlari sambil mendribble bola, kemudian mengopernya ke Felix yang sudah memasuki area tiga angka.

Setelah memastikan bahwa ia benar benar berada di area tiga angka, Felix langsung men-shoot bola tersebut, dan...

Criing...

Bola masuk, dan membuat skor SMA SOPA bertambah.

"Yoooohhh!! Felix! Felix! Felix!" Bisa ditebak, itu adalah suara Changbin yang menyemangati Felix terlalu berlebihan. Bahkan, Felix hampir kehilangan konsentrasi karena suara Changbin yang menggelegar di dalam gor.

Menjelang pertengahan quater kedua, SMA Fairview memimpin perolehan angka, karena mereka berhasil memasukkan bola 5 kali berturut turut.

Dan karena itulah, SMA SOPA semakin gencar dalam mendapatkan poin.

Seungmin sebagai forward langsung melakukan lay up dan dunk. Poin pun bertambah karenanya.

Selain aksi Seungmin, Felix dan yang lainnya tak kalah hebat pula.

Setelah lawan gagal men-shoot bola, karena bola terlalu tinggi, Jeongin merebound bola, dan mengopernya ke Soobin. Dari Soobin, bola di oper ke Felix. Dan kemudian, di-shoot ke ring.

Dan....

Criing..

Masuk lagi.

Belum selesai sampai di situ, pada akhir quater ketiga, Yeonjun--yang masuk menggantikan Hyunjin yang cedera--juga berhasil menambah banyak poin.

"Yeonjun!" seru Soobin sambil mengoper bola ke arah Yeonjun.

Yeonjun langsung berlari ke arah area tiga angka, dan langsung men-shoot tanpa memerlukan banyak waktu.

Dan... Criing... Bola masuk lagi.

Bola direbound oleh tim lawan, namun masih dapat dicuri oleh Soobin, dan langsung dioper ke Yeonjun.

Karena posisi Yeonjun yang tidak menguntungkan sama sekali, maka dia pun mengopernya ke Felix, dan langsung di-shoot ke ring oleh Felix.

Criing... Masuk lagi.

Pada akhirnya, tim basket SMA SOPA berhasil memenangkan pertandingan tersebut.

Changbin dan Minho selaku supporter utama SMA SOPA, langsung heboh bukan main pas tim SOPA menang. Bahkan dengan tak tahu malunya, Changbin malah turun ke lapangan, terus joget joget di sana. Minho yang tidak mau ketinggalan, juga ikut ikutan turun lapangan, dan joget lagu Victory Song. 

"Listen to this victory song!" seru Minho.

"Undefeated!" tambah Changbin, membuat suasana lapangan jadi ricuh.

Felix langsung turun tangan untuk menangani kedua manusia jelmaan ulat sagu itu. Tanpa berperike-Minho dan Changbin-an, Felix mendorong kedua orang tak tahu malu itu untuk keluar dari gor.

Ya, mereka diusir sama Felix.

Memang rada durhaka sih.. Tapi kalau gak diusir, bisa bahaya.

Hyunjin, Jeno, dan Jaemin udah ketawa ketiwi saat melihat Felix mendorong dua setan berkedok manusia itu. Seungmin, dan Jeongin hanya bisa geleng geleng kepala saja. Sedangkan Yeonjun dan Soobin pura pura tidak tahu eksistensi kedua manusia jejadian itu.

"Selesai juga tugasku," ucap Felix sambil menepuk nepuk kedua tangan, seolah dia baru saja membuang sampah.

"Kasihan, Lix," celetuk Soobin.

"Biarkan saja. Memang harus diusir. Kalau tidak diusir, ya bakalan ngelunjak," balas Felix.

Yang lainnya hanya bisa menggeleng sekali lagi. Ya, kakaknya saja kelakuannya sudah absurd seperti itu, bagaimana adiknya? Pasti tidak berbeda jauh.

Dream [Jilix ft. Minbin] ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat