29. Celebrate

354 50 14
                                    

Setelah selebrasi singkat di gor yang terletak di Incheon, Felix diajak oleh kedua curut kekurangan tinggi badan itu pergi entah kemana. Katanya sih, rahasia.

"Kak, kita mau kemana?" tanya Felix bingung.

"Coba tebak," jawab Minho, membuat Felix mendengus kesal.

"Kak, ini bukan tebak tebakan family 100 seperti di televisi!" balas Felix.

"Ya, coba tebak saja, Lix," sahut Changbin, ikut nimbrung.

Felix duduk bersandar dengan kedua tangan dilipat di depan dada. Mirip sekali seperti anak kecil yang ngambek karena tidak dibelikan es krim.

Diam diam, Minho dan Changbin terkikik kecil karena ulah kekanak-kanakan Felix.

"Lihat saja nanti, Lix. Sebentar lagi sampai kok," ucap Minho.

Felix tak menjawab, dia hanya berdeham pelan. Sepertinya masih ngambek.

Minho terkekeh pelan. "Jangan ngambek, Lixie sayang. Ini, kan susuripris."

"Surprise, kak! Surprise!" ralat Felix dengan cepat.

"Makanya... Jangan sok pakai bahasa inggris. Malu maluin, kan," omel Changbin.

Minho mendengus pelan, dan mengiyakan omelan Changbin. Lebih baik mengiyakan, daripada nantinya Changbin ceramah panjang lebar kali tinggi. Jadi rumus balok deh, eh?

Tak lama kemudian, mobil yang ditumpangi oleh ketiga manusia itu berhenti di parkiran supermarket.

Felix hanya mengernyitkan keningnya samar. Untuk apa mereka pergi ke supermarket? Mau beli stok makanan? Bukannya masih banyak stok di kulkas yang menumpuk?

"Ayo, turun! Kenapa malah melamun?" tanya Minho sambil menarik tangan Felix secara paksa, agar anak itu cepat keluar dari mobil.

"Kita sebenarnya mau ngapain sih, Kak? Mau beli stok makanan? Ngapain beli stok makanan lagi, di rumah masih banyak yang belum di makan?" tanya Felix.

"Aish... Kita bukan ingin ke supermarketnya, Lee Felix. Kita mau ke Wolmido, jembatan Incheon, Incheon Freedom Park, dan Songdo Central Park," jawab Minho

"Hah?!" Felix langsung cengo. "Kakak yakin mau ke sana. Apa keburu waktunya?" tanya Felix tidak yakin.

"Ya, tidak harus semuanya sih. Kamu cukup pilih tiga tempat," jawab Changbin, dan langsung diberi anggukan setuju oleh Minho.

Felix hanya mangut mangut. "Aku ingin ke Wolmido terlebih dahulu," pinta Felix.

"Ya sudah. Berarti, nanti kita ke Wolmido sama jembatan Incheon, ya," ucap Minho.

"Jangan lupa Songdo Central Park!" tambah Changbin. "Kalau malam, night viewnya bagus. Mirip kayak yang di Jembatan Incheon."

"Oke," jawab Minho.

Dan petualangan mereka di Incheon pun dimulai.

Sesuai dengan permintaan Felix, mereka bertiga sepakat ke Wolmido terlebih dahulu.

Fyi, Wolmido itu mirip dufan gitu. Ada aneka macam permainan, kayak bianglala, kora kora, komidi putar, ada laut dan pantainya juga.

"Eh, Kak, kita beli bando dulu yuk," ajak Felix sambil mengambil beberapa bando untuk mereka bertiga.

Changbin memilih bando yang berbentuk telinga babi, Minho memilih bando yang berbentuk telinga kucing, sedangkan Felix, dia memilih bando dengan maskot tupai di atasnya.

"Huhu... Kakkkk!!" rengek Felix, membuat Minho dan Changbin panik.

"Ada apa, Lix? Kamu kenapa?" tanya Minho panik.

Dream [Jilix ft. Minbin] ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن