Sebelas

941 83 17
                                    

Umji buru-buru mematikan sambungan telepon dan bersembunyi di balik semak-semak setelah mendengar suara pintu terbuka. Dengan hati-hati gadis itu mengambil gambar seseorang yang berjalan menuju sebuah mobil berwarna kuning terang, warna yang norak dan menusuk matanya, pikir Umji.

Selesai mengambil gambar, gadis itu kemudian berlarian kecil ke arah mobil berwarna hitam miliknya sendiri, ia masih sempat memperhatikan foto-foto yang diambilnya tersebut sebelum mengirimkannya kepada seseorang.

Di tempat lain, Wonwoo terlihat gelisah menanti kabar dari ayahnya, sudah nyaris setengah jam ia duduk di kursi di dalam kelasnya, tapi tidak ada sedikitpun penjelasan guru yang bisa ia cerna. Wonwoo sibuk mencorat-coret bukunya dengan gambar yang tidak jelas. Setengah jam lagi sebelum istirahat, matanya terus beralih ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

Saat ini semenit saja terasa begitu lama baginya, Wonwoo mulai membuat skenario-skenario tidak penting di kepalanya soal keadaan dan keberadaan Hansol saat ini. Kalau boleh memutar waktu, Wonwoo rasanya ingin bolos dan ikut menjemput anak itu bersama dengan ibu tirinya, meski ayah pasti tidak akan mengizinkan, Wonwoo akan bersikeras untuk tetap ke sana. Tapi selain tidak bisa memutar waktu, Wonwoo juga tidak punya kemampuan meramal masa depan.

Suara bel yang berdering disambut senang oleh semua murid, kali ini termasuk Wonwoo yang biasanya lebih suka belajar. Dengan tergesa-gesa ia segera mengecek ponselnya. Tidak ada panggilan atau pesan apapun yang diterimanya. Wonwoo mendesah kecewa, kemudian mencoba menghubungi ayahnya, tapi ayah tidak menjawab teleponnya, jadi ia mengirimi ayah pesan dan menanyakan apakah ayah sudah bertemu dengan Hansol?

Semenit, dua menit, masih tidak ada jawaban, Wonwoo mungkin harus mencoba menghubungi ibu tirinya.

"Jeon Wonwoo!" Woozi menghampirinya bersama dengan Soonyoung dan Jun di belakangnya.

"Hn." Jawab Wonwoo tidak terlalu bersemangat, sepertinya kehadiran teman-temannya kali ini malah sedikit mengusiknya.

"Coba lihat apa yang dikirimkan Umji kepadaku?" Umji itu adik sepupu Woozi yang beberapa minggu lalu membuat semua orang tanpa sengaja tahu kalau Wonwoo dan Hansol adalah kakak beradik. Wonwoo merasa tidak perlu tahu apa yang gadis itu lakukan kali ini.

"Lihatlah dulu, ini sesuatu yang harus kau tahu!" Jun adalah salah satu orang yang paling bisa meyakinkan Wonwoo untuk melakukan sesuatu hal yang tidak disukainya, seperti saat Jun membujuk Wonwoo untuk menginap di rumah Soonyoung misalnya, padahal Wonwoo paling tidak suka menginap di rumah orang lain. Jun entah bagaimana bisa menumbuhkan kepercayaan yang sangat dalam pada diri Wonwoo. Jadi sekarangpun ia mau menengok sebentar apa yang ingin ditunjukan oleh Umji.

"Hansol?" Wonwoo terkejut melihat foto Hansol bersama dengan Daehyun di rumah sakit. Woozi menggeser tampilan layarnya dan menunjukkan foto-foto lainnya, hingga menunjukkan foto Daehyun sendirian tanpa Hansol.

"Umji sudah mengirimkan lokasinya kepada Woozi, saat ini Umji sedang mengikuti Daehyun sementara Hansol kemungkinan besar masih berada di rumah tersebut. Aku sudah memberitahu pada Joshua hyung, dia sedang bersama dengan ayahmu dan mereka akan segera ke sana." Soonyoung juga menjelaskan kalau Jeonghan nanti akan menyusul Umji mengikuti Daehyun, sementara mereka tidak diizinkan ikut campur. Wonwoo bersikeras untuk ikut, tapi teman-temannya melarang.

Umji sudah membolos hari ini, pihak sekolah melarang anak-anak lain untuk ikut campur juga, bahkan Wonwoo sekalipun. Jun bilang itu sudah sesuai dengan permintaan ayah Wonwoo. Bahkan saat ini polisi juga sudah datang untuk melakukan investigasi ke sekolah, jadi para murid dan guru tidak diperkenankan untuk meninggalkan sekolah.

.

.

.

Sudut lain kota Seoul saat ini Umji baru saja sampai di sebuah pusat perbelanjaan, setelah merapihkan hoodienya ia turun dan mulai berkeliaran hingga berpapasan dengan Daehyun, Umji tersenyum dan menyapa teman sekolahnya itu, ia mengatakan kalau hari ini ia bolos sekolah dan berniat untuk membeli beberapa cemilan untuk menonton di condominium miliknya.

JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang