Empat

709 101 22
                                    

Ini sudah ketiga kalinya nama Jeon Hansol dipanggil, tetapi anak itu tidak juga memberi jawaban. Kyulkyung berlari ke arah pembimbing sambil memberikan sebuah amplop putih, Hansol tidak jadi ikut perkemahan meskipun namanya terdaftar, anak itu sedang di rawat karena demam dan asmanya kambuh.

"Maaf, tadi aku habis dari toilet, itu titipan dari wali kelas."

"Baiklah, terima kasih."

Wonwoo memasang headset dan memutar lagu kesukaannya, ia mengekor di belakang untuk ikut masuk ke dalam bus yang akan mengantar mereka ke tempat perkemahan.

'Tolong berikan surat ini kepada wali kelas Hansol.'

'Kau tidak mengantarku?'

'Pergilah dengan pak Kim.'

BRUK! Wonwoo meletakan tasnya di bagasi dengan kasar, membuat yang lain menoleh ke arahnya, tidak ambil pusing, Wonwoo memilih untuk langsung duduk di dekat jendela.

"Kau mau ini? Obat anti mabuk."

Jun menyodorkan sebungkus obat herbal, pria itu duduk di samping Wonwoo dengan hoodie cokelatnya, Wonwoo menggeleng dan memilih untuk tidur.

"Perjalanan kita belum dimulai, apa kau tidak tidur semalam? Setidaknya ikutlah meramaikan suasana terlebih dahulu."

"Berisik."

"Kau tahu kan kalau anak-anak perempuan senang mendengarmu bernyanyi."

"Diamlah."

Sepanjang perjalanan Wonwoo memejamkan mata sembari mendengarkan musik tapi tidak sekalipun ia terlelap, Wonwoo masih memikirkan kejadian ssemalam saat ayah dan ibu tirinya dengan panik membawa Hansol ke rumah sakit.

Wonwoo tersentak saat melihat sebuah buku cokelat tebal terjatuh dari jaket Hansol, karena semua orang panik jadi tidak ada yang peduli dengan buku itu selain tentu saja pemiliknya.

Wonwoo bergegas mengambil jurnalnya yang sudah basah, kemudian membuka bukunya dan tulisannya masih nampak jelas terbaca di sana. Namun, bukan itu yang menjadi kekhawatirannya saat ini.


"Wonwoo!"

"Won!"


Wonwoo membuka matanya dengan sedikit kesal, dilihatnya Jun sedang menurunkan tas sambil tersenyum ke arahnya.

"Kita sudah sampai, mau sampai kapan kau tidur hah?"

Wonwoo mendengus kesal, padahal yang sejak tadi tidur adalah Jun bukan Wonwoo. Dengan pikiran yang terus terusik tentang kemungkinan jurnalnya sudah dibaca oleh Hansol, Wonwoo berjalan mengekori Jun menuju lokasi perkemahan, dia kemudian berpapasan dengan Siwon.

"Kau sudah dapat bukunya kan?" tanya Siwon sambil menggoyangkan alis tebalnya, menyebalkan.

"Sudah Pak," jawab Wonwoo kalem, Siwon tersenyum slengean dan bergegas pergi, "Pak!" Panggilan Wonwoo menahannya.

"Ya?"

"Kau tidak membacanya kan?"

Siwon terkekeh sebelum menjawab: "Kalau aku suka membaca, aku tidak akan jadi guru olahraga."

.
.
.

Hansol merengut di atas kasurnya, ia makan dengan wajah ditekuk, semalam ayah dan ibunya mengantarnya ke rumah sakit karena demamnya tinggi. Gagal sudah rencananya menjadi lebih dekat dengan Wonwoo melalui kemah.

JeonWhere stories live. Discover now