Housemate Chapter 10: Good day. End.

1.6K 104 18
                                    

Housemate Chapter 10: Good day. End.

Setelah bermalam di studio Changmin dengan hanya berpelukan saja melepas rindu, akhirnya mereka kembali ke apartemen Juyeon.

Juyeon sebenarnya sangat ingin menyentuh pamannya, walaupun berat badannya turun pamannya itu tetap menggemaskan. Seolah-olah tak berdaya jika diserang. Tapi niatannya itu tak jadi dilakukan mengingat mereka sudah berbaikan, memutuskan menjadi sepasang kekasih dengan cara yang baik-baik.

Changmin mengemasi barang-barangnya yang untung saja tak terlalu banyak, cukup beberapa pakaiannya di koper dan buku-bukunya di kardus.

Sedari tadi Changmin berada di belakang Juyeon dengan masih mengamati apartemen Juyeon. Setelah sebulan tak menapakan kakinya, hari ini dia kembali lagi, seakan hal buruk kemarin tak terjadi.

Rasa rindu memasak di apartemen, lalu akan makan bersama, lalu banyak kegiatan yang menanti keduanya. Awal yang bagus untuk memulai hari dengan sebuah pelukan, mungkin.

Setelah Changmin menutup pintu apartemen, dia memberanikan diri memeluk Juyeon dari belakang. Gen keluarga Juyeon sangat bagus, tanpa banyak olahraga sudah sangat tinggi dan memiliki punggung yang kokoh.

Changmin melingkarkan tangannya di perut Juyeon, menyandarkan kepalanya dengan nyaman.

"Kak, don't ever think of leaving now." Juyeon memang tak terkejut tapi rasanya masih aneh pamannya tiba-tiba memeluknya seperti ini, "Let's be happy here together."

Changmin ingin menangis karena bahagia bisa menginjakkan kakinya lagi di sini, bahagia bisa kembali lagi. Rasanya adalah seperti kembali ke rumah.

***

"Kakak rasa Juyeon suka sama kamu."

"Mmm, yeah, I guess."

"I hope you're not pushing yourself, you already have a lot on your plate, studying for yor exam and all."

"Iya kak, lagian Juyeon bilang juga akan bantu-bantu di apartemen, nyuci piring, bersih-bersih."

"Oh, my...really? That's so sweet of him. I'm going to try and make him do that when he comes over."

"Haha, sure."

Changmin masih sibuk menelfon kakaknya ketika ada sepasang tangan yang melingkar di perutnya, lalu hembusan nafas menyapa telinganya yang terbebas dari ponsel.

"Kaak, udah dulu ya, aku harus nyiapin makan malam," "mmm, see you."

Setelah mematikan telfonnya, Changmin lalu menoleh ke arah Juyeon yang sangat dekat dengannya. "Juyeonn kamu ngagetin."

"Huh? Why? Were you doing something naughty behind my back?"

Naughty, berpikir sejenak dengan pertanyaan Juyeon. Bukankah apa yang mereka lakukan sekarang itu naughty. Bagaimana tidak jika tangan Juyeon mulai meraba badannya, dari perut ratanya lalu naik ke atas, bermain dengan tonjolannya dari balik kaos.

"Wait wait, Juyeon..."

"You know, you look really sexy in that apron."

Changmin memakai apron bewarna biru tua karena tengah bersiap untuk memasak makan malam. Tapi dengan kelakuan Juyeon mana bisa dia memasak. Memang benar mereka sepakat untuk melakukannya seminggu 1 atau 2 kali. Bukankah baru saja kemarin mereka melakukannya.

"Aghh, st-stop." Changmin menjauhkan tangan Juyeon dari dadanya, "I'm making dinner."

Changmin mendorong Juyeon agar menjauh dari dapur, lalu dia kembali memutar badannya. Jangan sampai Juyeon tahu mukanya memerah.

Housemate | jukyuWhere stories live. Discover now