2. Pernikahan

44.4K 4.6K 32
                                    

•°•°•°•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•°•°•°•


Gadis itu kembali mencium punggung tangan ibunya. "Thana akan melakukan apapun untuk kebahagiaan ayah dan ibu. Maafkan Thana karena tadi membentak ibu."

Wanita itu meraih Thana dalam pelukannya. Terisak di bahu putri kesayangannya dan memeluk sangat erat. Berkali-kali bibirnya mengucapkan kalimat maaf.

Thana memejamkan matanya. Menghapus air mata yang luruh di pipinya tanpa ibunya tahu.

Entah bagaimana kehidupannya setelah ini. Yang dia harapkan hanyalah kebahagiaan orangtuanya. Dia hanya ingin mereka tenang meskipun dia harus menjalani kehidupan yang mungkin saja berjalan tak semulus yang ada di bayangan ayah dan ibunya.

Dia yakin itu. Siapa yang akan tenang saat harus hidup di antara orang hedon sedangkan dia hanyalah seorang gadis desa miskin yang berasal dari keluarga yang mencari peruntungan di kota. Kota yang ternyata begitu keras bagi mereka.

Ayahnya hanyalah seorang buruh bangunan, yang satu tahun lalu harus berhenti karena keadaan tubuhnya yang semakin memburuk. Sedangkan ibunya adalah seorang buruh cuci untuk beberapa tetangganya di sekitar rumah. Sedangkan Thana sendiri, dia dengan modal tamatan sekolah menengah atas harus bekerja serabutan. Baru-baru ini dia diterima menjadi karyawan di salah satu minimarket. Sebelum berita ini harus diterimanya dan pastinya setelah ini dia harus berhenti dari pekerjaannya.

"Jika mereka tidak menepati janji, aku akan melakukan apapun agar mereka melakukannya," ujar Thana setelah pelukan mereka terlepas. Thana berjanji akan memastikan calon suaminya itu memenuhi janjinya untuk menjamin kehidupan kedua orangtuanya.

Wanita itu terkekeh. "Mereka akan menepatinya."

"Bagaimana ibu bisa seyakin itu," ucap Thana merengut.

Ibunya menghela napas. Mengusap wajah putrinya dengan lembut. "Percaya pada ibu. Tuan Aezar akan menepati janjinya. Kau juga harus percaya padanya."

"Ibu berkata seperti sudah pernah bertemu dengannya saja."

Ibunya masih tersenyum. Dia mengusap lagi wajah putrinya yang tampak kecil. "Ibu dan ayah memang belum pernah bertemu dengan Tuan Aezar. Tapi ibu yakin, setelah kau hidup dengannya, kau akan selalu bahagia, meski kau harus melewati dulu cobaan dan rintangan untuk mendapatkannya. Ibu dan ayah yakin Thana adalah putri yang kuat."

Thana langsung memeluk ibunya. Melingkarkan lengannya dengan erat dan akhirnya isakan keluar dari mulutnya.

"Aku menyayangi ayah dan ibu."

"Kami juga sangat menyayangimu."

***

Thana menghela napas untuk yang ke sekian kalinya. Jari-jari mungilnya sesekali memilin gaun yang dipakainya.

Dia tak percaya bahwa sekarang dia sudah menikah.

Ya, benar-benar menikah. Pernikahan dengan cara yang tidak pernah dilihatnya selama eksistensi hidupnya.

Lady of Daimon ✓Where stories live. Discover now