15. Terbang

34.7K 3.3K 39
                                    

•°•°•°•°•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•°•°•°•°•

Wanita itu mulai menfokuskan pandangannya. Dia menggerakkan tubuhnya, dan ketika dia merasakan gesekan di punggungnya, dia tersentak.

Pandangannya mengedar. Menyadari dia berada di sebuah kamar yang sebelumnya dia tempati. Mewah, tetapi bernuansa gelap.

Thana baru sadar pada tubuhnya. Dia menunduk, mencoba menggerakkannya. Lalu menyentuhnya perlahan. Merasakan bagaimana bulu-bulunya yang halus bersinggungan dengan kulit tangannya. Sambil pikirannya melayang pada kejadian sebelum ini. Jika dia masih berada di sini, berarti ini nyata. Dia bukan sedang berada di alam mimpi. Tangannya reflek menyentuh leher. Merasakan ada bekas gigitan berada di satu titik.

Dengan kaki telanjangnya Thana berjalan. Membiarkan sayapnya yang panjang hingga menyentuh lantai terseret seiring dengan langkahnya. Thana berhenti ketika mendengar suara mengeong. Telinganya yang tajam mengikutinya dan dia menemukan kucing hitam itu tak jauh darinya. Berlari ke arahnya.

"Luna!" Thana langsung meraup tubuh mungil kucing itu dan memeluknya dengan erat. "Aku merindukanmu."

Dia berdiri. Sambil menggendong Luna, kedua kakinya kembali bergerak.

"Sebenarnya kita ada dimana, Luna?" Kucing itu mengeong sekali.

Thana terus melangkah tak tentu arah. Telinganya sesekali menangkap suara-suara kecil dan lirih yang entah dari mana asalnya. Sekarang inderanya terasa semakin tajam sebelum dirinya masih berwujud manusia biasa.

Tak terasa dia berada di sebuah ruangan luas dan terbuka. Thana mendongak, menatap langit kelabu dari bangunan tak beratap itu. Kedua alisnya menukik tajam. Beberapa kali matanya menangkap sesuatu terbang di atas kepalanya. Bukan tepat di atas kepalanya, melainkan saking jelasnya dia melihat, itu seperti begitu dekat.

"Itu.. naga?" Kepalanya menunduk menatap Luna. "Apa benar? Aku juga melihatmu yang memiliki wujud seperti mereka," gumamnya bermonolog. Luna mengeong sekali.

"Queen." Sontak saja suara itu membuat Thana menoleh.

"Apa yang Anda lakukan di sini? Lord mengatakan bahwa Anda masih harus beristirahat di kediaman." Thana mundur ketakutan. Makhluk itu, terlihat mengerikan. Dengan tubuhnya yang sepenuhnya hitam, lalu matanya yang putih, serta tanda bulan di dahinya. Rambutnya pun panjang sepinggang dan pakaiannya yang berupa kain putih panjang hanya menutupi bagian bawah pinggang hingga betisnya.

"Anda tidak perlu takut, Queen. Saya tidak akan menyakiti Anda. Saya adalah penjaga tempat ini."

Kedua tangannya memeluk Luna dengan erat. Kucing itu mengeong beberapa kali melihat tuannya ketakutan. Si pria berhenti ketika kucing milik ratunya mendesis padanya. Melompat turun dari gendongan Thana dan berdiri menantangnya. Thana melihat pria itu ketakutan.

Hingga tiba-tiba aura di sekitar mereka berubah. Deru angin berembus dan menerbangkan debu-debu di sekitar mereka. Si pria semakin ketakutan, sedangkan Luna berlari mendekati Thana.

Lady of Daimon ✓Where stories live. Discover now