14. King

32.8K 3.5K 26
                                    

Welcome to the immortal world!

Welcome to the immortal world!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


•°•°•°•°•

Seperti dia baru saja terjatuh dari ketinggian, kesadarannya ikut tertarik. Terbangun dengan jantung berdegup cepat dan kuat. Terkesiap dengan tarikan napas panjang.

Dia terduduk. Di atas benda empuk dan luas. Pandangannya mengedar ke seluruh ruangan asing itu. Ruangan dengan dinding-dinding batu yang memberikan nuansa gelap dan kuno. Langit-langit yang begitu tinggi. Dan lantai dingin yang juga sekeras batu.

Dia ada dimana? Kenapa dia bisa berada di tempat asing ini? Bukankah terakhir kali yang dia alami adalah..

Matanya membulat. Bukankah dia seharusnya sudah mati?

Kedua tangannya menyentuh tubuhnya. Semuanya normal seakan tidak ada apapun yang terjadi padanya. Tidak ada rasa sakit, sama sekali tidak. Yang dia rasakan sekarang bahkan tubuhnya semakin ringan dan segar.

Dengan terburu, dia turun dari kasur. Kasur yang amat luas. Ruangan luas itu bahkan lebih luas dari kamarnya dulu.

Thana.

Kepalanya sontak menoleh saat mendengar bisikan itu. Terasa halus, tapi begitu jelas menggema hingga masuk ke gendang telinganya. Meski setelahnya hilang tersapu angin.

Thana, My Queen.

Seakan suara itu memanggilnya, Thana mulai melangkah keluar. Melangkahkan kedua kakinya entah kemana. Mengikuti bisikan itu menuntunnya. Sesekali dia memutar pandangannya, melihat sekeliling. Lorong gelap dan panjang itu, tak ada cahaya sedikit pun. Tapi dia bisa melihatnya dengan jelas. Kedua matanya berkali lebih tajam menghunus ke depan. Membuat langkahnya mantap tanpa halangan.

Dia tidak mendengar bisikan itu lagi, tapi langkahnya masih terus berlanjut. Membawa tubuhnya ke tempat asing lain yang entah kemana ujungnya.

Sebagian besar yang tempat itu tampak seperti batu. Tangannya sesekali menyentuh permukaannya yang kasar dan dingin. Tapi entah kenapa dia tidak merasakan takut sedikit pun. Seakan tempat itu adalah tempat yang sudah biasa dia datangi, seperti rumahnya. Tapi bagaimana bisa? Dia bahkan baru pertama kalinya menginjakkan kaki di tempat ini.

Kedua kaki telanjangnya berhenti di depan sebuah pintu ganda raksasa. Tangannya terulur, mengusap ukiran-ukiran rumit yang berada di pintu itu. Pintu raksasa yang juga berwarna serupa batu lainnya. Dia mendongak, melihat ukiran yang sepenuhnya menjalar hingga ke puncak.

Apa yang ada di balik pintu ini? Baru saja dia memikirkannya, suara gemuruh menggema di depannya. Thana melangkah mundur. Melihat pintu itu bergerak terbuka perlahan.

Ruangan luas mulai terlihat di depannya. Ada cahaya remang berwarna kemerahan dari beberapa obor di tempat itu. Benar-benar terlihat semakin kuno.

"Welcome, My Queen."

Lady of Daimon ✓Where stories live. Discover now