4. Tuan Aezar

39.9K 4.3K 14
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°

Thana menghembuskan napas beratnya. Memijat pelan pelipisnya yang terasa berdenyut nyeri, lalu mengusap wajahnya yang terasa hangat.

Entah kenapa setelah terbangun tadi pagi, Thana sudah mendapati seluruh tubuhnya terasa lemas. Kepalanya begitu sakit hingga rasanya ingin pecah.

"Nyonya, Anda yakin Anda baik-baik saja? Saya akan memanggilkan dokter kemari untuk memeriksa Nyonya." Sasi bertanya saat melihat wajah Thana yang begitu pucat.

"Tidak apa-apa, Sasi. Mungkin nanti aku akan sembuh. Aku sudah biasa mengalami hal seperti ini."

Pelayan itu menghembuskan napas lelah. Dia mengalah karena sejak tadi nyonya mudanya terus menolak. Tapi, jangan kira dia akan diam saja jika nantinya nyonya mudanya terlihat semakin tidak baik-baik saja.

Sasi berbalik keluar dari kamar itu untuk menuju ke dapur. Dia hendak membuatkan teh hangat untuk nyonyanya. Mungkin itu akan meredakan pusing dan rasa tidak nyaman di tubuh Thana.

Dulu dia pernah mendapatkan resep membuat teh hangat yang sering neneknya buatkan untuk ayah atau ibunya saat sedang sakit, mungkin itu bisa dia buatkan untuk nyonya mudanya.

"Hei, Sasi." Perempuan itu menoleh saat seseorang memanggilnya. Ternyata Peni, pelayan pribadi Pridala, istri pertama Tuan Aezar.

Sasi hanya mengangguk sekilas membalasnya. Selama dia berada di sini. Meski hanya seorang pelayan, dia tak ingin berurusan bahkan hanya dengan para pelayan nyonya besar di kediaman ini. Sama seperti tuan mereka masing-masing, para pelayan itu juga sangat menyebalkan sebenarnya.

"Kenapa nyonya mudamu tidak datang saat sarapan?" tanya Peni dengan santai. Tetapi Sasi mendengarnya seperti pelayan itu merendahkan tuannya.

"Nyonya Fyodra sedang sakit. Aku sedang membuatkan teh untuknya," jawab Sasi dengan cepat. Dia juga berusaha membuat tehnya dengan cepat meski tetap menggunakan cara yang benar. Berada satu ruangan dengan ketiga istri Tuan Aezar juga pelayan mereka adalah satu hal yang tidak ingin Sasi harapkan terjadi padanya.

"Benarkah? Apa itu artinya dia tidak akan ikut untuk menyambut Tuan Aezar pulang?"

Ting

Sasi menghentikan gerakannya mengaduk teh. Dia terhenyak saat mendengar penuturan dari Peni tadi.

"Tuan Aezar akan kembali?" gumamnya.

Sasi mendengar Peni tertawa pelan. "Aku bahkan sangsi Nyonya Fyodra tahu ini."

"Kenapa kau tidak memberitahukannya?" Sasi bertanya dengan geram.

Peni mendengus. "Untuk apa? Agar Tuan Aezar melihat istri barunya? Aku yakin Tuan Aezar bahkan akan lupa jika dia sudah menikahi Nyonya Fyodra."

Lady of Daimon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang