9. Terbangun

37.7K 4.1K 51
                                    

•°•°•°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°•°•°•

Bagaimana caranya dia bisa berada di sini? Bahkan tempat ini begitu asing untuknya. Dia mengingat-ingat kembali kejadian apa sebelum ini. Dan ingatannya mundur beberapa waktu ke belakang.

Ketika dia merasakan sesuatu seakan merobek perutnya. Mengoyak jantung dan organ dalamnya, lalu setelahnya dia tak bisa merasakan apapun lagi selain lidahnya yang mencecap rasa asin. Otaknya masih bekerja, menangkap raut khawatir milik El di depan matanya yang semakin memburam. Hingga dia merasakan tubuhnya semakin mati rasa, dan yang terakhir dia lihat adalah wajah ketakutan suaminya sebelum pintu tertutup, dan kegelapan menelannya.

"Halo!" Thana mencoba mengeraskan suara. Suaranya menggema di ruangan kosong itu. Ruangan kosong yang gelap. Dia merasakan tubuhnya ringan, juga hampa. Apa dia sudah mati? Dan dimana ini?

Baru saja dia akan melangkah, niatnya terhenti ketika dia merasakan hembusan angin kencang menerpa tubuhnya. Dia menyipit karena perih di matanya. Terkejut saat membuka kedua matanya kembali, tiba-tiba sesuatu sudah berada di hadapannya.

Bukan sesuatu, melainkan seseorang. Seorang pria dengan pakaian aneh dan topeng yang menutupi wajahnya. Thana hendak berbalik dan lari menjauh. Namun, lagi-lagi dia dibuat terkejut saat pria itu merendahkan tubuhnya. Dengan satu kaki ditekuk dengan tangan di atasnya dan kaki lainnya bertumpu pada lutut, serta satu tangan terlipat di depan dadanya.

Thana mundur selangkah saat pria tersebut bangkit berdiri. Mengulurkan sebelah tangannya.

"Saya akan membawa Anda kembali."

Dan entah kesadaran dari mana, Thana dengan perlahan menyambut uluran tangan itu. Dia baru menyadari jika tangannya terlihat transparan di atas tangan si pria. Hingga kesadarannya kembali saat dia ditarik mendekat dan pusaran angin mengelilingi mereka berdua.

Dan entah datang dari mana, sebelum mereka benar-benar ditelan dengan pusaran angin itu, Thana sempat menangkap dua orang berada tak jauh darinya. Kedua matanya membulat saat mendengar teriakan dari seorang wanita diantara kedua orang itu karena satu orang yang lain baru saja melecutkan cambuk ke tubuh si wanita hingga memuncratkan darah.

Hingga mereka benar-benar menyatu dengan pusaran angin itu. Thana tak lagi merasakan tubuhnya.

***

Kedua matanya mengerjap beberapa kali hingga pandangannya menjadi fokus. Dia mengedarkan pandangannya, mengenali tempatnya kini berada. Kepalanya menoleh saat merasakan pergerakan dari jendela. Sesuatu menutupi cahaya yang masuk hingga sebuah bayangan tertangkap olehnya.

Dia hendak mengeluarkan suaranya. Namun, suara lirih bahkan tak bisa keluar. Dia menelan saliva dan meringis saat merasakan perih di kerongkongannya. Bergerak pelan, dia merasakan bahwa seluruh tubuhnya kaku. Suara gesekan itu ternyata menarik atensi seseorang yang sejak tadi berdiri di depan jendela di sana.

Lady of Daimon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang