1/3; Selamat datang!

519 116 5
                                    


Saat felix terbangun ia sudah berada di ruangan kelas nya. Akan tetapi suasana nya agak berbeda, ruangan nya temaram, berdebu dan tidak terurus.

Lantai yang kotor dengan bongkahan kayu, serakan daun kering, langit ruangan yang bobrok. Kursi kursi dan meja yang berdebu serta tanaman liar yang tumbuh entah dari mana asalnya menutupi hampir sebagian banyak podium kelas, papan tulis dan dinding. Tempat ini hampir terlihat seperti gedung terbengkalai yang sudah ditinggal para penghuni nya bertahun tahun silam.

Satu satunya tempat bersih disini adalah meja dan kursi yang ia dtempati, tetapi pada bagian meja bersih itu terdapat noda merah; itu adalah sebuah kalimat pendek

'Di bawah kaki'

Tertulis dengan semacam spidol merah menyala

Sebelum felix benar benar mencerna apa yang terjadi padanya, sesuatu tiba tiba bergetar dari dalam saku jas sekolahnya. Saat felix memeriksanya ia menemukan sebuah benda kotak kecil berwarna hitam. Bentuknya seperti jam tangan dengan karet elastis sebagai tali nya.

Felix tidak ingat bahwa ia memakai jam tangan semacam ini sebelumnya.

Ketika felix masih merasa kebingungan jam tangan itu bergetar lagi, getaran nya agak kencang dan layarnya menyala. Felix hanya mengusap ringan layar jam tangan yang sedikit berdebu, lalu tiba tiba saja layar hologram muncul, sederet kalimat muncul di hadapan nya.

[Selamat datang di game World Has fallen]

Cahaya biru menusuk netranya, matanya memicing waspada. Sedetik kemudian motorik otaknya berhasil mencerna.

Kemungkinan yang logis adalah saat ini ia sedang bermimpi. Dan kemungkinan yang lain nya adalah ia masuk kedalam sebuah game yang populer saat ini. Kemungkinan yang terakhir adalah hal yang paling tidak masuk akal baginya, felix pada akhirnya berpegang pada kemungkinan yang pertama.

Jam kembali bergetar lagi, itu beralih pada sebuah laman yang lain nya.

Pada laman itu tertulis; 'Lee felix, selamat! Kau mendapat misi pertamamu'

Dan kata lain muncul setelahnya, akan tetapi itu sangat membingungkan.

[Misi 1; RUN]

"Lari? Aku harus dari apa?"-dan kemana

Felix menggaruk kepalanya, ia benar benar tidak mengerti apa maksud dari kalimat ini. Akan tetapi sebelum otak felix bisa menafsirkan dan memahami kalimat ini suara aneh terdengar jauh di belakangnya.

Felix membeku, entah mengapa rasanya bulu kuduknya tiba tiba meremang dan ia mulai merasa tidak aman. Meskipun ia mulai merasa ketakutan ia masih memberanikan diri untuk memutar tubuhnya ke belakang, dan hal yang ia temukan di bangku paling belakang membuatnya terkejut setengah mati.

"Sialan, aku pikir hanya ada aku disini'

Felix belum selesai mengumpat saat jam aneh itu kembali bergetar, kali ini getaran nya tidak terlalu kencang tetapi sangat intens. Layar hologram lenyap, dan cahaya dari layar jam berubah menjadi merah menyala, kalimat 'R U N' berkedip kedip di dalamnya.

Mayat hidup yang perlahan mulai bangkit dan menggerakan satu persatu bagian tubuhnya, serta getaran jam misterius ini entah bagaimana membuat felix panik dan merasa sangat tertekan di waktu yang bersamaan. Hal pertama yang felix lakukan sebelum mayat hidup itu benar benar bangkit dari posisinya adalah lari kearah pintu.

Tapi siapa yang menyangka kalau pintu yang terlihat rapuh itu justru terkunci, sudah felix dobrak berkali kali tapi pintu ini begitu keras kepala sampai tidak mau membuka celah barang satu sentipun. Dia memutar pandangan nya kearah jendela, tetapi lebih tidak mungkin melarikan diri dari sana, karena jendela kelas di blok oleh papan kayu yang dipatenkan oleh paku paku besar, begitupun dengan pintu belakang ruang kelas.

Felix belum menemukan solusi lain untuk melarikan diri saat zombie itu sudah sepenuhnya bangkit dari posisinya, berdiri dengan postur selayaknya manusia hidup.

Hal yang paling horor adalah mayat itu sudah agak membusuk, beberapa bagian tubuhnya sudah tidak utuh. Seperti bagian kulit lengan yang sudah lenyap dengan hanya menyisakan sisa daging yang menggantung pasrah pada tulang, atau fitur wajah yang tak bisa lagi dikenali sebagai manusia. Bukan hanya itu mayat hidup ini juga hanya diam berdiri, menatap pergerakan felix dengan bola matanya yang memyeramkan, itu terlihat seperti dia sedang mencari momentum yang tepat untuk menyerang dan memakannya.

Felix mulai was was, ia melirik jam di tangan nya dan tiga huruf putih masih tertulis disana, berkedip kedip, seakan menuntut nya untuk segera mengambil tindakan apapun itu.

"Sialan, kenapa kau tidak mengatakan kalau aku harus lari dari mayat hidup bodoh ini"

Felix benar benar kesal, seingatnya ia mungkin hanya jatuh pingsan ketika hendak memasuki kelasnya. Mungkin jisung membawanya ke ruang kesehatan atau mungkin membawanya pulang. Tetapi mengapa ia terbangun di tempat seperti ini, yang lebih parah lagi ia terkunci bersama mayat hidup yang bisa menyerangnya kapan saja, bisa dibilang nyawa nya terancam saat ini.

Terlebih lagi ada hal lain yang ia pikirkan saat ini selain ia tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi di luar sana, dan mayat hidup yang masih berdiri memperhatiakan nya.

-Han jisung dan keluarganya, apa yang terjadi pada mereka?

Jika ia terbangun di ruang kelasnya sendiri, itu berarti ia masih berada di gedung sekolahnya. Lalu dimana han jisung dan siswa lain nya?

Di tengah cahaya suram felix memperhatikan mayat hidup yang berdiri agak jauh darinya, meskipun pakaian nya sudah compang camping dan penuh noda darah dimana mana, ia masih bisa mengenali jas almamater sekolahnya.

Jas dan rompi yang dikenakan mayat itu tidak salah lagi persis seperti yang dikenakan nya.

Dengan kata lain, itu berarti mayat hidup ini adalah teman sekelasnya atau salah satu siswa di sekolahnya. Setelah cukup menganalisa ia sedikit terbebani dengan fakta bahwa zombie telah menginvasi kota dan merubah para siswa di sekolah ini menjadi mayat hidup.

Jika ia tidak menemukan han jisung bersamanya, apakah itu berarti, han jisung juga sudah menjadi zombie?

Suara jeritan pekak terdengar, zombie itu mengerang keras lalu sedikit membungkukan tubuhnya kedepan, kemudian tanpa antisipasi zombie itu berlari ke arah felix dan menerjangnya.





World has fallen; HyunlixМесто, где живут истории. Откройте их для себя