1/11; Tulisan di dinding [End]

415 81 11
                                    

Typo dan segala macam nya harap di maklumi. Semua istilah game dan adegan hanya fiktif.

Enjoy readin' ♡

-----------------------------------------------














Pada momen kepanikan nya, hujaman peluru menahan pergerakan zombie dari belakang. Tubuh zombie besar itu bergetar karena tekanan peluru yang membabi buta. Cipratan darah terbang ke mana-mana.

Di detik berikutnya zombie besar itu jatuh tersungkur dengan auman rendah dan serak.
Zombie besar telah dilumpuhkan. Tergeletak di lantai dengan tengkorak kepala yang pecah. Darah yang kental dan hitam menggenang di dekatnya, menjadi kolam darah kecil.

Dalam sekejap suasana di kembalikan ke dalam kesunyian yang panjang. Hyunjin di tempatnya bernapas dengan susah payah. Dia hampir saja mati satu menit yang lalu, dan tekanan dari ketegangan yang kuat belum sepenuhnya meninggalkan tubuhnya.

Dia butuh beberapa waktu untuk mencerna semua hal yang baru saja terjadi. Setelah dia tenang, dia ingat untuk memeriksa ke tempat lain.

Cahaya yang semula merah menjadi setenang sebelumnya. Juga dalam cahaya biru redup, dia melihat felix berdiri dengan senjata di tangan nya, bersandar ke dinding, penuh keringat dan panik.

Mengabaikan perasaan tak nyaman di pergelangan kakinya, hyunjin segera berlari pincang menghampiri felix yang masih terlihat panik. Hyunjin menangkup wajah felix yang berantakan karena keringat, dia meraba mulai dari bahu, lengan sampai kaki felix, kemudian dengan lembut bertanya.

"Kau tidak apa-apa?"

"Eh?"

Karena seluruh saraf di tubuh felix masih di kendalikan oleh rasa tegang, pikiran nya menjadi tidak koheren. Dia menatap hyunjin dan berkedip-kedip lucu selama beberapa kali.

Saat felix masih merasa linglung sebuah layar hologram biru muncul, dengan pop up pesan singkat yang berbunyi—

[Quest selesai]








Hyunjin dan felix mengambil waktu untuk beristirahat selama beberapa saat. Semua tenaga mereka telah di kuras habis. Meminum dan memakan persediaan yang mereka miliki, adalah pilihan yang tepat untuk mengembalikan semua stamina mereka yang menipis.

Felix membuka sekotak susu pisang, kemudian mendorongnya ke arah hyunjin. Dia sempat mengambil empat susu kotak berukuran kecil saat tour mereka di pusat pembelanjaan. Karena felix pikir dia tidak bisa menghabiskan semuanya, dia akhirnya memilih untuk membaginya dengan hyunjin.

"Apa kakimu masih sakit? Aku bisa memijatnya kalau kamu mau"

Hyunjin meraih susu kotak dan menyedotnya, "Hm....tidak apa-apa, bukan masalah besar" diam sebentar lalu menambahkan,  "Bagaimana dengan sisa poin dan peluru mu? Kamu menghabiskan lebih dari satu paket peluru"

Felix melirik fella sekilas, dia sudah mencek semuanya dalam sistem. Dan diam-diam merasa sedikit beruntung.

"Aku punya banyak poin, zombie besar itu memberiku banyak poin. Setengahnya aku gunakan untuk mengupgrade senjata, dan membeli dua sampai tiga paket peluru, apa itu cukup?"

Hyunjin mengangguk dan tersenyum, "Mn...itu cukup. Kamu sangat beruntung karena mendapatkan hadiah dari zombie besar"

Felix menoleh pada hyunjin lalu tertawa, "Aku sangat kaya...aku juga mengirimkanmu sebuah hadiah. Itu paket silver pack, ada beberapa poin, dan limited ticket. Aku juga ingin kamu meningkatkan level senjatamu"

World has fallen; HyunlixWhere stories live. Discover now