1/5; Bertemu partner

446 112 13
                                    

Felix berlari ke pintu dan mengetuknya sekali, kemudian sebuah suara terdengar lagi dari balik pintu.

"Kau disana?"

Felix tercengang, dia menengadah ke atas menatap FelLa yang masih berputar putar. Felix masih agak ragu, dia menempelkan kepala dan kupingnya lebih dekat ke pintu, dan berkata.

"Apa kau manusia?"

Dia menunggu sebentar sebelum orang dari balik pintu menjawabnya

"Ya"

"Apa kau tidak terinfeksi virus zombie?"

"Ya, apa kau bisa membuka pintunya?"

Felix dikembalikan lagi dalam kebingungan, dia menatap ke sekitar dan masih belum bisa mendapatkan apapun.

"Aku belum bisa menemukan kunci nya"

"Apa ini terkunci dari dalam?"

Felix mengangguk, "Ya ya, apa kau bisa mendobrak pintu dari luar?"

Hening sejenak, orang dari balik pintu tidak mengatakan apa apa lagi dan felix masih menunggu respon nya, kemudian tanpa aba aba pintu bergetar. Felix melompat mundur tiga langkah kebelakang, dan mendengarkan pintu itu sedang di dobrak berkali kali, tetapi sama seperti sebelumnya, itu tidak mau terbuka barang satu senti pun.

Tak lama orang itu berhenti mendobrak, suara yang kelelahan terdengar dari orang tersebut.

"Aku tidak bisa, kau harus menemukan kunci nya"

"Aku sedang mencoba" kata felix seraya menarik sebuah kursi usang, dan mendudukinya sambil berpikir keras.

Lalu orang dari balik pintu bicara lagi, "Jika kau tidak bisa memikirkan nya, carilah ke segala tempat yang bisa kau jangkau"

Orang itu bicara seakan akan dia bisa menebak isi pikiran felix.

Felix mendongak, dia berjengket dari kursinya dan mulai mencari ke sepanjang lantai. Jika itu di bawah kaki, itu mungkin berarti adalah tanah atau lantai, seharusnya ini adalah satu satunya hal yang berada di bawah kaki. Dia terus mencari, menyingkirkan segala benda benda usang di lantai dan mencari apapun itu yang cukup mirip dengan sebuah kunci pintu.

Kemudian saat felix sedang mencari, orang dari balik pintu memekik dan terdengar suara suara aneh bersama nya. Felix berlari ke arah pintu dan berteriak.

"Kau baik baik saja? Apa yang terjadi diluar sana?"

Suara pukulan yang sangat keras terdengar dari luar, sebelum orang itu menjawab dengan nada suara yang sangat tenang.

"Hanya beberapa zombie"

Beberapa zombie? Bukan kah itu artinya lebih dari satu? Bagaimana mungkin dia bisa menangani itu?

Memikirkan itu felix jadi panik, dia takut orang itu akan mati!

"Apa itu baik baik saja?"

"Jangan khawatirkan aku, cari saja kuncinya"

Itu cukup diartikan sebagai perintah, felix mengangguk dan mencoba mencari lagi, sambil memikirkan kemungkinan lain yang cukup koheren dengan petunjuk yang ditemukan.

Tetapi setelah banyak waktu terlewat, felix tidak mendapatkan apapun dan tenaganya benar benar menguap secara sia-sia. Sedangkan orang dari balik pintu masih sibuk memukul disana dan disini, tidak berhenti dan semakin sibuk, felix sangat khawatir akan semakin banyak zombie yang datang menyerangnya.

Jadi dia memanggil si bola bulat dan benda itu segera meluncur turun.

"Apa kau punya petunjuk lain? Selain tanah apa yang memungkin untuk berada di bawah kaki?"

World has fallen; HyunlixWhere stories live. Discover now