Kalian yang baca doang tapi kagak vote, komen atau follow berantem kita. Berhenti jadi sider ya.
OoO
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Ceklek...
[Name] masih memegang kepala nya sakit, dia melirik tiga orang perempuan yang masuk ke ruangan nya.
"Ah, [Name]!" Amber, si gadis energik itu berlari kepada nya dan memeluk surai [H/C] dengan lembut. "Bagaimana keadaan mu? Apakah masih sakit?!" Suara cemas dan energik tercampur.
[Name] tersenyum masam. "Sedikit... Maksud ku, aku sudah baik-baik saja!"
Jean menaruh sebuah piring dan minuman di meja sebelah nya. Dia menghela nafas tersenyum kepada [Name]. "Selamat pagi, maaf membuat mu tertidur seharian kemarin."
[Name] mengangguk. "Ah ya, itu tidak apa-apa."
Lisa tertawa anggun, mencoba menarik Amber agar melepaskan pelukan nya kepada surai [H/C] yang hampir sesak.
"Sekali lagi, aku minta maaf. Aku membawakan mu sarapan, dan baju ganti untuk mu." Jean menunjuk Lisa dan Amber yang membawakan baju ganti.
"I-itu sedikit merepotkan... Maaf merepotkan kalian bertiga." [Name] berniat untuk berdiri dan membungkuk kepada ketiga nya, Amber segera mencegah [Name].
"Hey! Kau tak perlu melakukan nya!" Tegur Amber. "Ini permintaan maaf kami, khusus untuk mu!" Lanjut nya, dengan wajah tegas.
Lisa mengangguk. "Ya, aku setuju dengan Amber."
"Umm, baiklah.."
Jean tertawa pelan. "Baiklah, kami bertiga akan pergi dahulu. Istirahat yang cukup!"
[Name] mengangguk paham, melihat ketiga perempuan itu segera menuju pintu. Tapi sebelum nya, Jean membalikan tubuh nya, tersenyum.
"Oh iya, aku melupakan ini. Selamat datang di kota Mondstadt."
OoO
[Name] melihat kearah meja, sarapan yang di bawakan oleh Jean saat ini belum habis ; tidak dimakan.
"Entahlah, aku bingung." [Name] mengeluh, mengusap wajah nya dengan kasar. "Kelilipan air saja sampai nyasar ke dunia lain. Beda sekali di cerita lainnya yang tertabrak truk atau tertabrak tiang."
