- ; 04 ,, Day in Mondstadt City (1)

6.2K 1.3K 432
                                    

Vote, komen atau follow ya meng. Biar ga jadi silent reader.
Oiya buset aku lupa ngetik kalimat lagi kemarin, kalau Hangout nya disini bakal jadi beberapa chap ue ue
OoO

 Oiya buset aku lupa ngetik kalimat lagi kemarin, kalau Hangout nya disini bakal jadi beberapa chap ue ueOoO

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tok tok! Bruk!

"Ack! Aduh punggung ku..."

[Name] mengeluh memegang pinggang nya saat dia terjatuh dari tempat tidur. Melirik kearah pintu.

"Aduh.. Siapa pagi-pagi buta segini masih ada yang bangun?" Gerutu nya pelan, menghampiri pintu dengan cepat.

"Siapa?"

Saat membuka pintu, [Name] melihat seorang pelayan perempuan yang terlihat gugup, namun berusaha profesional.

"S-selamat pagi, maaf menganggu waktu anda. Tapi, Grandmaster Jean memberiku perintah untuk menjemput anda." Ujar nya dengan suara sedikit gugup.

Menarik sudut bibir dengan senyuman yang hangat, [Name] dengan ramah membalas ucapan pelayan yang sangat sopan itu.

"Selamat pagi, uhh.. Aku pernah bertemu dengan mu di dapur. Oh iya, Jean-san memanggil ku di jam segini? Maafkan aku, ini sudah jam berapa?"

Pelayan itu melebarkan mata nya dengan wajah yang sedikit memerah, namun dia berusaha profesional lagi. "I-ini sudah masuk di jam lima pagi. Terimakasih sudah menjawab sapaan ku.." Balas nya, tapi dia mengecilkan suaranya di akhir.

"Oh begitu? Aku akan segera mandi, bisakah kau menunggu di ruang tamu, mau ku buatkan teh?" Tawar [Name] dengan sikap ramah.

Pelayan itu menggeleng pelan. "Tidak perlu, itu akan merepotkan bagi mu."

[Name] tertawa kecil, menepukkan tangan di sebelah. "Kau bertingkah seperti Barbara waktu itu! Silahkan masuk, aku akan menyiapkan teh untuk mu!"

Pelayan itu mengangguk pelan dengan tersenyum lembut, dia menerima tawaran [Name] dan masuk ke ruang tamu.

Wajah pelayan itu berbinar saat melihat kerapihan ruangan [Name]. "... Bau nya harum, seperti aroma musim panas... Aku menyukai nya." Dia menarik senyum lebar.

[Name] kembali dengan berbaju knight rapi, dia juga membawa sebuah teh yang beraroma melati.

"Maafkan aku jika lama di dapur! Ini, aku membuat teh khusus untuk mu." Balas nya, menaruh gelas itu di depan pelayan.

"Ah, sungguh, terimakasih banyak...." Ucap pelayan itu pelan, merasa senang di beri perhatian oleh nya.

[Name] kembali duduk di sebelah nya. "Ngomong-ngomong nama ku [Name], bagaimana dengan mu?"

Pelayan itu kembali melebarkan mata nya saat melihat [Name] mengulurkan tangan nya, dia pelan-pelan membalas uluran tangan itu dengan kaku.

"N-noelle, aku Noelle. Seorang pelayan di Knight of Favonius."

missing.Where stories live. Discover now