Penyakit2

349 35 22
                                    

"Suster-suster, tolong teman saya pingsang!" teriak Kenzo saat memasuki pintu rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Suster-suster, tolong teman saya pingsang!" teriak Kenzo saat memasuki pintu rumah sakit.

"Adek bawa aja ke ruang rawat dulu," ucap suster menghampiri Kenzo yang  terlihat bergitu kacau dengan baju kusut sambil membawa Anandhi. Keringat di tubuhnya sudah membahasi bajunya terlihat cetakkan kulit yang menempel dengan baju karena keringantnya yang banyak.

"Gak bisa dong dibawa ke ruang rawat doang! Panggilkan dokter segera teman saya habis muntah darah dan langsung pingsan!" teriak Langit dengan wajah marah.

Apa begini cara pelayanan rumah sakit? Mentang-mentang mereka masih remaja apa dia tidak bisa bekerja cepat dan segera menyelamatkan pasien seperti pasien dewasa dan orang terpandang lainnya? Memang sih, tidak semua rumah sakit bersikap tidak adil begini. Akan tetapi, tetap saja ada rumah sakit yang begini cara kerjanya. Bukan salah dokter sepenuhnya ada juga yang memang salah karyawannya yang tidak dilihat cara kerjanya.

"Maaf, Dek. Saya tidak tahu kejadian yang dialami temannya, saya pikir hanya pingsan biasa saja," ucap suster itu.

"Cepet panggilin dokter dan kasih tahu gue harus masuk ruang rawat mana, soal administrasi dan lainnya saya akan mengurus setelah membawa teman saya masuk ke ruang rawat di sini!" ucap Kenzo menggebu-gebu.

"Mari ikut saya," ucap suster itu segera berjalan cepat menuju ruang rawat.

"Panggil dokter secepatnya, saya ingin ke depan mengisi formulirnya!" tekan Kenzo dan segera berlari.

Sampai di depan dengan segera Kenzo mendatangi petugas yang mengambil data keterangan pasien di rumah sakit.

"Saya ingin mengisi formulir," ucap Kenzo.

"Atas nama siapa?"

"Anandhi, teman saya baru saja masuk rumah sakit ini. Saya ingin dia dirawat di sini karena dia mengalami penyakit yang serius," ucap Kenzo.

"Baiklah, tapi siapa bersama dengan Anda di sini?"

"Saya sendiri."

"Orang tua pasien?"

"Sedang sibuk."

"Formulir ini hanya bisa diisi oleh anggota keluarga pasien saja."

"Aku perwakilan dari anggotanya, aku cal–" ucapan Kenzo terhenti sejenak.

"Aku tunangannya, umurku juga sudah bisa membuat formulir," ucap Kenzo.

"Tapi–"

"Kau ingin meragukanku terus? Tenang saja aku akan bayar semua biaya pengobatan tunangnku. Yang penting sekarang adalah memeriksa keadaannya! Kau akan mempersulit penyembuhan jika begini cara kerja Anda!" Kesal Kenzo.

"Maaf, ini isi saja." Petugas tersebut langsung memberikan sekertas formulir kepada Kenzo dan dengan segera diambil oleh Kenzo.

Dengan berjalan cepat menuju kursi di pinggir lorong rumah sakit, Kenzo dengan segera mengisi formulir Ana.

Mengejar Cinta Langit (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang