Chapter 1: Earl's sin

11.3K 1K 115
                                    


⚠️Narasi yg panjang, 18+








Menjadi Earl itu membosankan asal kalian tahu..

Ketika pribumi lainnya masih sempat bersenang-senang di usia muda, aku justru harus melewatkannya. Menjadi satu-satunya harapan bagi keluarga untuk mewarisi apa yang telah kami miliki saat ini.

Banyak sekali hal yang harus aku pelajari. Pelajaran etiket, bisnis, berkuda, dan lain-lainnya yang membosankan. Mau tak mau aku harus mampu melakukan semua itu.

Sebuah tuntutan besar dimana kelak aku harus menguasai bisnis milik ayah..

Ayah kami menguasai bisnis di balik pemerintahan. Sebuah perdagangan cerutu ilegal—Ayah bilang sangat sulit mendapatkan ijinnya meskipun status kami yang tinggi. Maka dari itu kami melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.

Jangan berpikir jika bangsawan juga tidak melakukan hal kotor seperti ini. Hidup tidak melulu harus berjalan lurus bukan?

Saat ini aku tengah berada di ruang latihan. Dengan pedang anggar di tanganku, dan Mr. Smith yang sedari tadi mengintruksi untuk mengarahkan mata pedangnya pada objek boneka. Sudah 60 menit aku berada disini, sedikit lagi waktunya usai.

Sebenarnya aku tidak terlalu suka kelas ini, karena lebih menggunakan kemampuan fisik daripada otak. Tapi ayahanda menyuruhku untuk mengambilnya karena tanggung jawab seorang kakak. Yah, ia berkata jika aku harus melindungi Jemima.

"Sampai disini dulu tuan. Saya pamit undur diri." ucap Mr. Smith yang aku balas dengan anggukan seadanya.

Kakiku kemudian melangkah keluar menuju ke taman belakang mansion. Cuaca hari ini cukup terik, London benar-benar mengerikan ketika musim panas seperti ini.

Tap

Kakiku lantas berhenti berjalan, mataku terpaku sesaat. Sosok lelaki cantik tengah tertangkap oleh netraku sedang berjongkok di atas rumput sambil bermain dengan Mike, anjing kami.

Itu Jemima dengan balutan pakaian putih kesukannya..

Dari kejauhan dengan jelas aku melihat senyumnya yang murni, dan menawan. Tawanya seperti sebuah musik yang indah, mengalun masuk melalui telingaku. Katakan manusia mana yang tak terpesona padanya.

"Jen! Kesinilah!" Serunya dari kejauhan.

Sudut bibirku tertarik ke atas. Perasaan ini semakin tidak bisa disembunyikan.


"Ya, aku datang."






Jika diibaratkan, ia adalah seorang kupu-kupu dan aku adalah laba-laba

Kecantikannya akan terlihat jelas begitu ia mengepakkan sayapnya, menunjukkan pada dunia jika ia indah..

Namun.. bagaimana jika aku membuatnya terperangkap dalam jaringku?



 bagaimana jika aku membuatnya terperangkap dalam jaringku?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝓐𝓭𝓸𝓵𝓮𝓼𝓬𝓮𝓷𝓬𝓮 | Nomin Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang