Chapter 6: Bloom

4.4K 511 36
                                    

Namanya adalah Lucas, salah satu orang dari Scotland Yard yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus temuan mayat yang terjadi di dekat mansion Leonhart.

Umurnya masih muda, dan sudah mengabdi kepada Britania untuk menjadi salah seorang kepercayaannya dalam menjaga keamanan kota. Postur tubuhnya jangkung dan kekar—sepertinya pemerintahan cukup pintar memilih seorang anak untuk direkrut dalam kepolisian.

Maria tak henti memandangi pria muda sampingnya dengan senyum. Saat ini ia membawa Lucas berkeliling Mansion untuk memeriksa sesuatu—dengan tujuan penyelidikan tentu saja.

"Jadi rekanku meninggalkan tempat anda tak lama setelah masalah selesai?"

Maria mengangguk. "Benar. Hanya selang beberapa jam saja. Dua atau tiga jam mungkin." Jelasnya.

Lucas mengarahkan pandangannya di sekitar kebun milik keluarga Leonhart. Banyak sekali tanaman yang mereka rawat dengan baik.

"Maaf nyonya, jika anda berkenan saya ingin mengajukan pertanyaan diluar konteks penyelidikan."

Maria menoleh dengan dahi yang mengerut. "Silahkan saja."

"Bukankah itu bunga Camellia Middlemist? Anda memiliki koleksi langka disini Nyonya?" Tangannya menunjuk bunga berwarna merah jambu yang mekar, tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Ya.. kami mendapatkannya secara legal dan terlisensi. Tak mudah memang karena harus mendapatkan ijinnya dulu. Bagaimana kau tau jika dia langka?" Tanya Maria.

"Saya baru menyelesaikan tulisan tentang tanaman-tanaman langka untuk di posting pada harian Times." Langkahnya sedikit mendekat, untuk mengamati bunganya lebih jelas.

"Saya dengar kelopaknya bisa dijadikan campuran teh karena aromanya yang menenangkan." Ucapnya lagi.

Sedikitnya Maria mulai menilai sosok muda yang sedang bersamanya ini. Di umurnya yang terlihat masih sangat muda untuk bekerja di bagian pemerintahan, ia tentu bukanlah orang yang sembarangan dipilih. Matanya pun cukup jeli melihat sesuatu yang tersembunyi—Maria sengaja menempatkan bunga langkanya agar tertutup dengan tanaman lain. Namun entah kebetulan atau memang si pria muda itu sudah menyadari, ia dengan mudah menunjuk tempat bunga miliknya.

Bangsawan adalah yang paling mengerti pemerintahan dengan baik, begitu pula sebaliknya. Mereka bagai musuh dalam selimut yang berlomba untuk mencari keburukan untuk dijual kepada masyarakat. Citra adalah segalanya, karena itu saling menutupi adalah pilihan bijak bagi kedua pihak.

"Berapa umurmu anak muda?"

"Sembilan belas tahun nyonya, maaf jika mengecewakan anda. Wajahku memang sedikit tua dari umurku, banyak yang menganggap usiaku sudah menginjak dua puluhan karena paras ini." Lucas menjawab dengan jenaka.

"Ahh tidak tidak. Aku hanya tak menyangka jika ada Yard semuda dirimu. Aku senang, tamu kami hari ini adalah pria muda tampan yang berwawasan luas." Maria membalas dengan pujian.

"Saya memang yang termuda dari seluruh rekan. Mr. Randall yang memilih saya langsung saat saya baru saja lulus dari sekolah akhir." Ucap Lucas menimpali.

Maria menutup mulutnya terkejut. "Lord Randall? Bukankah dia yang memimpin Yard saat ini? Kalau begitu kau adalah orang yang spesial sehingga ia memilihmu."

Lucas terkekeh. "Anda terlalu memuji Nyonya. Saya hanya anak biasa dari desa kecil."

Lagi.. Maria merasa jika anak ini bukanlah Yard biasa. Intelektual yang tinggi, dan daya analisa yang baik. Di umurnya yang ternyata masih sangat muda, Yard merekrutnya cuma-cuma untuk dijadikan anggota. Bukan tidak mungkin, tapi sangat jarang terjadi.

𝓐𝓭𝓸𝓵𝓮𝓼𝓬𝓮𝓷𝓬𝓮 | Nomin Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang