🍓 Chapter Tujuh 🍓 : Bertingkah.

292 42 21
                                    

Mohon koreksi dan sarannya, ya!<3
Aku tau kalian pembaca yang baik, maka dari itu jangan sungkan untuk meninggalkan jejak vote dan komentar kalian!🍓🍓🍓❤❤❤

***

Selamat Membaca.

***

“Yahh, mau duduk dimana, nih? Semua meja udah penuh,” ujar Cahaya cemberut ketika memasuki kantin.

Caca dkk mengedarkan pandangan ke segala penjuru kantin, saat ini kantin sudah padat. Bahkan para guru menyuruh siswanya untuk memesan makanan karena tidak ingin berdesak-desakan.

“Lantai luas nih, duduk dilantai aja yuk.” timpal Caca dengan tampang watadosnya.

Jiwa psikopat Kayla meronta-ronta, ingin rasanya Kayla mencincang tubuh Caca saat ini.

“Caca bego,” lirih Kayla menahan geramannya.

“Gak gitu juga kali, Ca. Lo mau diinjek-injek sama mereka?” ujar Dira menunjuk penghuni kantin dengan dagunya.

“Ya, terus mau dimana?”

“Eh, itu masih ada meja kosong!” atensi mereka mengikuti Nara yang menunjuk meja dipojok sebelah kiri.

“Yaudah, yukkk gasss!” Caca berlari kecil tanpa memperhatikan keadaan sekitar.

“Awas, Ca, ntar jatoh!” peringat Nara.

Brukkk!

“Yah, jatoh beneran.” ucap Dira meringis.

Caca menabrak seorang cewek, sehingga membuat minuman yang cewek itu pegang tumpah diseragamnya.

“ADUH! LO KALO JALAN PAKE MATA DONG!!!” teriak seorang cewek dengan penampilannya yang mencolok. Bajunya begitu ketat! Tak mungkin dia sama dengan kaumku! Batin Caca mengikuti video fyp yang sempat ia lihat di tiktok.

Caca yang terduduk dilantai langsung berdiri dengan bantuan Dira.

“Maaf ya, Kanaya. Caca gak sengaja,” ujar Caca kepada cewek seangkatan dengannya yang bername-tag Kanaya Janardana. Queen-bullying SMA RAJAWALI. Dan disampingnya sudah ada kedua antek-anteknya yang bername-tag Fiona Salsabila dan Arumi Prameswari .

“Maaf doang gak cukup! Seragam gue kotor, makanya kalo jalan pake mata!” bentak Kanaya membuat Caca sedikit tersentak.

“Caca udah minta maaf, lo bisa ganti baju di koprasi. Dan, gak ada orang yang jalan pake mata, semuanya pake kaki.” ujar Kayla mengusap bahu Caca. Kayla sangat tau jika Caca tidak bisa dibentak.

“Pfft!” mereka yang sedang berdebat menoleh kearah Cahaya yang sudah menutup mulutnya menahan tawa.

Nara menyikut lengan Cahaya, “Jangan ketawa, njir!” tegur Nara. Cahaya balas nyengir.

“Kalo gitu, beliin Kanaya baju di koprasi.” imbuh Fiona. dan diangguki Arumi.

“Caca laper, mau makan.” Caca mengusap perut ratanya dengan wajah memelas.

“Gue gak peduli, pokoknya lo harus beliin baju gue!” Kanaya menatap Caca tajam.

“Apa hak lo nyuruh-nyuruh dia?” sahut seseorang dari belakang Caca.

“Eh, Galang?” Kanaya tersenyum kearah Galang.

Galang tidak merespon bahkan melirik Kanaya. Galang hanya menatap Caca.

“Lo gak papa?” tanya Galang yang dibalas gelengan dari Caca.

“Jangan ganggu Caca lagi,” peringat Galang datar.

“Loh, tapikan dia udah bikin baju aku ketumpahan minuman, Lang.” suara Kanaya berubah manja, saking manjanya malah terdengar menjijikkan.

“Regan, antar dia beli baju di koprasi.” Galang masih tetap menatap Caca yang sedang menunduk.

“Ayo gue anter,” bukan Regan yang menyahuti, tetapi Bian.

Kanaya menatap Bian datar, “Gue gak mau, gue maunya dianter Galang.” ujar Kanaya.

“Galang mau makan sama Caca, lo ikut gue aja.” belum sempat Kanaya menyetujui, Bian sudah menarik Kanaya meninggalkan kantin. Mereka yang melihat langsung cengo, kecuali Galang yang sudah tau sesuatu.

Regan dan Revan saling menatap kemudian mengangguk.

“Ada udang dibalik rumput, nih.”

🍓🍓🍓

Galang menghampiri Caca yang sedang duduk sendiri dibangku nya sambil membaca novel miliknya. Galang mengeluarkan ular mainan dari saku celananya, ia akan menjahili Caca.

Galang berdiri disamping Caca dan merangkul pundaknya membuat Caca menoleh kearahnya. Caca menatap Galang bingung, sedangkan yang ditatap hanya memasang muka datarnya tetapi tangannya sudah bekerja dibahu Caca.

“Kenapa?” Caca menutup novelnya dan menaruhnya diatas meja.

“Gak papa, pengen rangkul doang.” jawab Galang melepaskan rangkulan nya.

Caca mengerutkan alisnya, “Tumben.”

Galang berdiri, kemudian memelototkan matanya ketika melihat kearah bahu Caca dan langsung memasang wajah kaget, sekaget-kagetnya.

“Ca, itu apaan?!” Galang sedikit berteriak sehingga mengundang tatapan heran dari teman-teman sekelas mereka yang saat ini sedang berada didalam kelas. Biasa lagi mojok!

Caca mengikuti arah telunjuk Galang yang menunjuk bahu sebelah kanannya. Caca menoleh kesamping dan melihat sesuatu yang menggelikan berada dibahunya.

“AAAAAAAAAAA...!!!” Caca berteriak dengan suara cemprengnya.

Mereka yang berada didalam kelas kaget bukan main, yang sedang tidur sontak terbangun mendengar teriakan Caca yang bar-bar.

“Ihh... Itu apa?” Caca merengek sembari mengalihkan pandangan nya dengan tangan kanan yang sedikit terangkat.

“Bwahahahahaha....” suara tawa Galang membuat teman-teman sekelasnya memutar bola mata jengah. Pasti si Caca lagi diusilin, pikir mereka.

“Huaaaa.... Galang itu apaan?!” Caca kembali merengek.

“Ihh.... gamau, gak suka gelayyyy!”

Tanpa Caca sadari ular mainan itu jatuh dan sudah berada ditangan Galang.

“Ck, cuman ular mainan, gitu aja takut.” ledek Galang.

Caca right now :

Caca yang kesal langsung menendang kaki Galang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Caca yang kesal langsung menendang kaki Galang. Gak tau deh kena dibagian mana. Bar-bar syekalii kamu, Ca.—author.

“Asshhh... Sakit woi!” seru Galang mengusap betisnya.

“Rasain tuh! Makanya jangan jail ke Caca!”

“Mikinyi jingin jiil ki Cici!” mulut Galang menye-menye gaes.

🍓🍓🍓


Oks sampe sini dulu. ini masih pendek ya wkwk... Tunggu kelanjutannya! See u!🍓🍓❤❤❤
Don't forget follow ig : @tsyftrw__ and @calaziewp

Let's Get Married! [On Going]Where stories live. Discover now