🍓 Chapter Tigabelas 🍓 : Ti Amo, Caca.

250 32 13
                                    

Mohon koreksi dan sarannya, ya!<3
Aku tau kalian pembaca yang baik, maka dari itu jangan sungkan untuk meninggalkan jejak vote dan komentar kalian!🍓🍓🍓❤❤❤

***

Selamat Membaca.

***


Pagi ini Galang dan Caca harus ke sekolah lagi, tersisa 3 hari Ujian Nasional kelas 12 akan diadakan. Kelas 12 yang akan pergi ke sekolah masih harus memeriksa nilai mereka, mungkin saja ada pelajaran yang tertinggal.

Sebenarnya nilai Galang tak usah diragukan lagi, seharusnya hari ini Galang tidak perlu ke sekolah lagi. Tapi, Caca memaksa Galang karena tidak mau pergi naik gojek. Jadilah, terpaksa Galang harus ikut serta ke sekolah.

Setelah 2 jam berada disekolah, akhirnya Caca bisa tenang untuk ikut Ujian Nasional nanti. Semua nilainya sudah tuntas, meskipun tadi masih sempat mengejar guru Bahasa Indonesia dan Matematika. Setelah selesai, Caca langsung memisahkan diri dari Galang.

Saat ini, Galang sudah berkumpul dengan para sahabatnya dikantin. Hanya ada Regan, Bima dan Bian karena Revan tadi ijin ke toilet. Mereka berempat sedang asik mabar game online di ponsel mereka, sesekali berteriak heboh, tentunya hanya Regan yang paling heboh.

“Tolong yang masih beli pop-ice pake plastik, minggir dulu!” celetuk Revan songong seraya menenteng lima kemasan Starbucks ditangannya yang entah ia dapat dari mana.

“Orang songong cepet meninggoy, loh,” sahut Regan. Tentu saja mendapatkan tatapan tajam dari Revan.

“Iri bilang kawan!” balas Revan lalu duduk disamping Regan dan Bian.

“Dih! Bagi sini,” Regan langsung merampas Starbucks dari tangan Revan.

“Akhlak lo kemana, hah?!” sentak Revan emosi.

“Pas pembagian akhlak gue ketiduran,” balas Regan santai.

“Sinting!”

Galang, Bian dan Bima tertawa kecil melihat pertengkaran mereka berdua.

“Eh, Lang! Itu bukannya Caca, ya?”

Atensi mereka semua mengarah pada telunjuk Regan yang menunjuk Caca sedang duduk berhadapan bersama cowok yang membelakangi mereka.

“Siapa?” tanya Bian melirik Galang.

Galang mengangkat bahunya acuh.

“Kayak kenal,” Regan menyipitkan matanya kearah cowok yang sedang bercanda bersama Caca. Regan yang tidak mau ambil pusing lantas kembali menikmati Starbucks nya.

“Woi, Gavin!” teriak Revan heboh ketika cowok itu menoleh kesamping. Mereka berempat sontak terkejut, Regan langsung menabok pundak Revan.

Masalahnya, Revan berteriak disamping telinganya. Untung temen gue, kalo gak udah gue kasih makan buaya lo. batin Regan kesal.

“Oit, Bang!”

Pandangan mereka teralih, dari arah depan terlihat Caca dan Gavin yang berjalan menuju meja mereka. Gavin menarik kursi lalu duduk disamping Bima, sedangkan Caca sudah duduk disamping Galang.

“Yang lain mana, Ca?” tanya Regan pada Caca saat tidak melihat pujaan hatinya.

“Di kelas.”

“Kok gak ikut?” Gantian Revan yang bertanya.

“Mager.”

“Jadi, lo anak baru itu?” tanya Bima kepada Gavin.

“Yoi, kenapa? Gue viral, ya?” ujar Gavin terkekeh.

Let's Get Married! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang