Part 3 : Worrying Incident

6K 361 10
                                    

Bulu mata lentik milik seorang perempuan dewasa perlahan bergerak-gerak. Matanya mengerjap berkali-kali merasa silau karena cahaya matahari yang bersinar terang masuk melalui celah-celah jendela sampai ke matanya.

Perlahan, kedua mata Aluna terbuka. Keningnya berkerut sambil mengerjapkan matanya berkali-kali menyesuaikan pandangannya. Ia terbangun dengan keadaan tubuh yang polos di bawah selimut tebal yang menutupi kepolosan tubuhnya. Banyak tanda merah di leher sampai ke dadanya.

"Jam berapa ini?" gumam Aluna pelan. Ia merasakan seperti ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya. Tangan itu memeluknya erat dari arah belakang. Tangan kekar yang berurat.

Aluna membalikkan tubuhnya dan tampaklah Allard yang keadannya sama seperti dirinya. Tubuhnya polos tanpa sehelai benang hanya selimut tebal yang sama dengan Aluna yang menutupi kepolosan tubuh mereka. Bagaikan kaset rusak yang terputar di benak Aluna, ia mengingat potongan-potongan kegiatannya dengan suaminya tadi malam. Wajah Aluna berubah menjadi sangat merah.

Ditatapnya wajah damai suaminya yang terlihat tidur sangat nyenyak. Dilihat-lihat lagi, wajah Allard sangat tampan. Ukiran wajahnya terlihat sangat sempurna tampa celah cacat sedikit pun. Sepertinya Tuhan sedang berbahagia saat menciptakan makhluk yang satu ini.

Rahang tegas, alis tebal, hidung mancung, bibir kissable, dan rambut yang acak-acakan namun menambah kesan ketampana pria itu. Tanpa sadar, Aluna telah mengagumi sosok Allard dan melupakan sosok Allard yang ia lihat tadi malam. Kejam dan mengerikan.

Terlalu berlarut mengagumi sosok suaminya, akhirnya Aluna memutuskan untuk beranjak dari ranjang king size itu. Ia melepaskan lengan Allard yang memeluk pinggangnya dengan perlahan agar tidak membangunkan suaminya itu. Langsung saja Aluna berdiri dengan mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos. Masih ada sehelai selimut tipis lagi yang menutupi tubuh Allard. Sedangkan Allard, pria itu masih terlelap dengan nyenyak tidak merasa terganggu sama sekali.

/

Aluna kini sudah selesai melaksanakan ritual mandi paginya ditemani suaminya tadi. Saat ini Aluna sedang berkebun dengan Lucas. Mereka terlihat sangat bahagia.

"Mommy! Di antara semua bunga di sini, mommy paling suka yang mana?" tanya Lucas di sela-sela aktivitas berkebunnya. Aluna tampak berpikir dulu sebelum menjawabnya.

"Hm? Mommy suka semua bunga," jawab Aluna tersenyum lebar. "Lucas sendiri bagaimana? Bunga apa yang paling cantik menurut Lucas?"

"Di kebun ini yang paling cantik adalah mommy!" serunya berbinar senang menatap ibunya. Aluna terkekeh pelan.

"Apa menurutmu mommy cantik?" Lucas mengangguk yakin.

"Tentu saja. Bagi Lucas, Mommy adalah yang paling cantik dari semua perempuan di dunia ini." Aluna terkekeh lagi. Ia menarik Lucas dan memeluknya erat.

"Anak mommy bisa saja. Terima kasih sweetheart."

Tiba-tiba, Allard datang dari arah belakang Aluna berjongkok. Pria itu berdeham keras membuat Aluna menoleh.

"Kau sudah bangun?" ucap Aluna dengan tersenyum kecil.

"Mengapa tidak membangunkanku. Aish, kau meninggalkanku," jawab Allard dengan wajah datarnya. Aluna mengernyitkan kening bingung.

"Kau terlihat sangat nyenyak tidur jadi aku tidak tega membangunkanmu," kata Aluna membuat Allard mendenguskan napas pelan.

"Mommy, tadi Lucas ada lihat foto fosil dinosaurus di majalah dapur. Bagus sekali, apa di sini ada fosil dinosaurusnya?" tanya Lucas dengan suara menggemaskannya.

My Mafia Husband [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang