ˋ1ˊ

31.6K 7.2K 5.8K
                                    

"Doyoung Nalendra! Bukain pintunya woi!"

Pagi hari ini, di luar rumah─ lebih tepatnya di depan pintu, seorang Arjuna Junkyu Nareswara menggedor-gedor pintu sambil berteriak kepada sang adik. Sudah sepuluh menit dia menunggu, pintu tak kunjung terbuka. Jendela dan pintu belakang juga sama, tertutup rapat dan terkunci.

Pasti si Doyoung baru bangun tidur. Sebenarnya ini salah Junkyu juga sih karena tidak membawa kunci yang satunya.

"Alen, buka pintunya atau gue dobrak!" Ancam Junkyu mulai kesal.

Ceklek!

"Gak sabaran amat jadi orang, gue lagi mandi tau!" Kata sang adik yang membukakan pintu, Doyoung Nalendra Acacio.

"Untung adik gue hiih. Sana ganti baju, habis ini kita ke rumah Kak Hyunsuk."

"Ngapain?"

"Tau tuh, katanya penting."

Doyoung mengernyitkan kening, kenapa mereka harus ke rumah Hyunsuk di pukul tujuh pagi ini? Janjian olahraga bersama saja tidak.

Ah, positive thinking saja, mungkin Hyunsuk ingin bagi-bagi uang. Aku mau...


















































Kalau di rumah kakak beradik barusan lumayan gaduh, di rumah yang satu ini lebih gaduh.

"JEONGWOO! LO UDAH NUMPANG TIDUR ENAK BANGET GAK BERESIN BANTAL GULINGNYA!" Teriak Haruto dari dapur, lagi sarapan.

Jeongwoo Sambara Wagiswari menggerutu, mencibir sang teman. Baru saja turun untuk sarapan bersama.

"GUE GAK NUMPANG YA, CUMA NGINEP SEMALEM DOANG!" Balas Jeongwoo berteriak tak kalah keras.

"BERESIN DULU! GAK BOLEH MAKAN KALAU BERANTAKAN!"

"SABAR DONG SABAR, MUKA DOANG COOL SIFATNYA ENGGAK!"

Haruto Ivander Galaksi memeletkan lidahnya, meledek Jeongwoo. Lalu melahap buburnya banyak-banyak.

Tok tok tok

"JEONGWOO, BUKAIN PINTU!"

"KATANYA BERESIN BANTAL GULING!"

Mau tak mau Haruto bangun untuk membuka pintu. Padahal buburnya tinggal sesuap lagi.

Dak dak dak

"Haruto, buka pintunya!"

Kalau dari cara menggedor pintu dan suaranya, sepertinya itu Jihoon. Memang dasarnya barbar, pintu Haruto pun jadi korban.

Poor pintu.

"Kenapa lama banget?!" Seru Jihoon Evano Reinaldo saat pintu dibuka.

"Ya elah kak, gue kan lagi sarapan," cibir Haruto mencoba sabar, kalau marah nanti dimarahin balik sama Jihoon.

Tadinya Jihoon ingin mengomel, tapi orang di sampingnya buru-buru menyela. "Cepet selesaiin sarapan lo dan ganti baju, kita ke rumah Kak Hyunsuk sekarang."

Haruto bingung. "Ngapain? Mau bagi uang? Kan belum lebaran."

Yefta Damian alias Yedam itu mengusap dada. Sabar, masih pagi...

"Bukan mau bagi uang, mau bagi info," jawabnya kemudian.

"Info apa?"

"Ada yang chat Kak Hyunsuk, ada nomor asing kirim foto Kak Yoonbin pas kecelakaan hari itu."

"Serius lo? Fotonya gimana?" Tanya Haruto takut tapi penasaran.

"Gak tau! Makanya kita kesana!" Jihoon mulai jengah menunggu. "Cepet ganti baju atau gue yang gantiin baju lo!"

Ancaman Jihoon membuat Haruto langsung kabur ke dalam rumah. Jihoon kalau sudah marah itu seram, biasa saja seram.

"JEONGWOO! KELUAR LO DARI KAMAR GUE! GUE MAU GANTI BAJU!"

"GUE KAN LAGI BERESIN─ tau ah gelap... capek gue."
































Michio Alister Shidra Hanenda Orlando alias Mashiho memicingkan matanya, mengamati foto yang dikirim orang asing ke Hyunsuk pagi ini.

Sebagai tetangga dari seorang Arnawama Hyunsuk Danadyaksa, dia langsung cus ke rumahnya, untung sudah mandi. Mashiho ini tipe orang yang suka kebersihan, mandi pagi selalu ia lakukan, begitu juga mandi sore. Kalau gerah di siang hari mandi juga, terkadang dia mandi empat kali sehari.

"Tujuannya apa coba kirim foto begitu?" Tanya Hyunsuk tak mengerti, dia kan takut.

"Kalau dipikirin lebih jauh lagi, bukan itu yang patut dipertanyakan," balas Mashiho. "Yang ada di pikiran gue adalah: kenapa orang ini bisa foto Kak Yoonbin, kenapa dia bisa ada disana, dan kenapa dia gak ketangkep polisi."

"Kayaknya gue tau nih kenapa lo dimatiin cepet di film Among Us buatan kita," sahut Gentala Jaehyuk Faresta sambil membuka bungkus sedotan susu pisangnya. "Lo itu pemikir jauh yang baik, pembunuh bakal bunuh lo supaya mereka gak ketahuan."

"Jae, jangan bikin gue curiga sama lo deh," balas Mashiho berdecak kesal. Lagi bahas kecelakaan kok disambungin sama film Among Us buatan mereka.

"Gue mulai berpikir kalau film Among Us ada hubungannya sama ini," kata Hyunsuk. "Tapi kan... yang nonton baru kita bertiga belas aja. Masa iya pelakunya di antara kita yang tersisa?"

Jaehyuk tertawa. "Haha, sependapat kan lo sama gue. Tapi jangan curigain gue ya, mentang-mentang gue impostor di film."

"Tergantung." Mashiho mengembalikan ponsel Hyunsuk ke pemiliknya. "Kalau sikap lo mencurigakan, terpaksa gue curiga sama lo dan cari tau."

"Bahaya loh, Mashi," ucap Jaehyuk tersenyum lebar.

Mashiho mengedikkan pundak tak peduli.

Hyunsuk mulai resah. "Terus gimana? Gue takut orang asing ini kirim foto yang aneh lagi, kalian tau sendiri gue penakut."

"Nginep aja, mau di rumah lo atau lo yang ke rumah kita," tawar Jaehyuk.

"Kalau gue jadi Kak Hyunsuk, gue bakal tolak tawaran lo." Mashiho berujar sarkas. "Kita gak tau pelakunya siapa, kita sendirian ataupun enggak gak bakal jadi penghalang buat si impostor."

"Yah..."

"Kok 'yah'?" Tanya Hyunsuk mulai curiga.

"Gak apa-apa, gue kesepian di rumah karena orang tua gue kan lagi pulang kampung."

Hyunsuk mengambil ponselnya, memasukannya ke kantong celana. "Jadi, pelakunya beneran di antara kita berdua belas? Kalian yakin?"

Mashiho dan Jaehyuk mengangguk serentak. "Yakin!"

Hyunsuk membulatkan mulutnya, ber-oh ria tanpa suara, lalu berkata, "hati-hati aja, siapa tau pelakunya ada disini dengerin semua pembicaraan kita."

"Pelakunya ada disini atau memang disini sejak tadi?" Tanya seseorang yang baru datang dengan ekspresi datar andalannya.

"Kenapa, Sa?" Tanya Jaehyuk karena tak mendengar jelas sebab asik menyedot susu pisangnya.

Asa Hara Iridescent, pemuda tampan berjaket biru itu menggelengkan kepala. "Bukan apa-apa."

Hyunsuk menghela nafas. Dasar Asahi, kenapa harus mengatakan itu coba? Bikin orang lain mulai curiga saja.

Tunggu, maksud Hyunsuk mulai curiga itu... curiga ke siapa? Ke orang lain atau... ke dirinya sendiri?

That Day | Treasure ✓ [TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now