ˋ8ˊ

18.9K 6.1K 5.1K
                                    

"Lo denger kan kata Arion tadi? Doyoung sama Jaehyuk liat gimana Kak Yoonbin kecelakaan karena vidcall."

"Gue tau, Mashiho..."

"Kenapa mereka gak bilang? Itu bisa jadi bukti kuat supaya kasusnya Kak Yoonbin gak ditutup. Berita pembunuhan itu bener, Kak Yoonbin gak meninggal karena kecelakaan."

"Lo gak inget apa kata Jihoon? Kasusnya ditutup karena ada yang bayar. Kalau lo mau kasusnya dibuka, ya lo harus bayar juga tapi lebih besar biayanya."

Mashiho tak habis pikir. Dua temannya tahu menahu tentang hari itu, tapi tutup mulut dan bersikap seperti tidak terjadi apapun, terutama Jaehyuk. Apa yang dipikirkan oleh mereka? Apa mereka tidak memikirkan orang tua Yoonbin yang masih tak terima anaknya sudah tiada?

"Gue bakal bayar biar kasusnya dibuka," ucap Mashiho menggebu-gebu, seratus persen yakin dengan ucapannya.

Hyunsuk tercengang. "Punya duit lo?"

"Ya punya lah! Kalau gak punya duit mana mungkin gue jadi tetangga lo."

"Gue bakal bantu deh, nanti malem gue gesek kartu di bank."

"Ya udah, gue balik dulu ya."

Mashiho meregangkan otot tangannya, pegal juga duduk lama di kursi. Omong-omong, dia di rumah Hyunsuk setelah berkumpul tadi siang, dan sekarang sudah sore.

"Michio, Junkyu belum kasih kabar apapun tentang Doyoung sama Jaehyuk?" Tanya Hyunsuk tiba-tiba, menahan Mashiho pulang.

"Belum, mungkin nanti malem. Introgasi temen dan adik sendiri itu gak gampang, kak. Apalagi, dua-duanya psikopat," jawab Mashiho.

"Hah? Psikopat?! Lo tau dari mana?!"

Sial, Mashiho keceplosan. Dia kan sudah berjanji pada Asahi untuk merahasiakannya. Aish, kalau sudah begini bisa dibunuh dia oleh dua psikopat itu.

"Chio, lo gak ngarang kan?!" Tanya Hyunsuk mendesak.

"I-iya, gue ngarang," jawab Mashiho berbohong, semoga Hyunsuk tidak melihat rasa gugupnya.

"Gue kira beneran." Hyunsuk mendengus. "Bercanda lo gak lucu, kalau orangnya tau bisa dimarahin lo, apalagi sama si Junkyu. Tau sendiri dia sayang banget sama adiknya."

"Hehe, gue balik dulu ya."

Mashiho langsung lari ke rumahnya, daripada ditanya-tanya lagi dan berujung kelepasan bicara. Hyunsuk geleng-geleng kepala, kenapa sih teman-temannya menyembunyikan banyak hal.

Dia kan tahu beberapa... eh?








































































"Gue mengidap kepribadian ganda sejak kecil, gue punya trauma," jelas Yoshi kepada Junghwan.

Akhirnya setelah menunggu berjam-jam Yoshi mau bicara juga. Tenang, Arion sudah diambil alih kembali oleh Yoshi. Junghwan tidak takut lagi seperti sebelumnya.

"Arion orangnya gimana?"

"Kalau kata bunda, Arion anaknya ceria, blak-blakan kalau ngomong, kadang sikapnya kayak preman, kadang kayak anak kecil. Menurut gue setelah denger itu, Arion aneh. Arion seumuran sama Doyoung, kata bunda dia jarang panggil 'kak' ke orang yang lebih tua, semau-maunya aja."

"Wow, beda banget sama lo, kak," kata Junghwan. "Selama ini, dia gak ngelakuin yang aneh-aneh kan?"

"Gue gak tau, tapi kayaknya pernah. Dua bulan lalu, gue di rumah sendiri. Bunda sama ayah pergi ke luar kota karena ada acara keluarga, tapi gue gak ikut karena tugas dari dosen. Pas gue bangun tidur, tau-tau ada burung merpati mati di kasur gue..."

That Day | Treasure ✓ [TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now