ˋ13ˊ

17.1K 5.9K 4.4K
                                    

Happy birthday Mashiho ♡
Telat sehari hikd






Junghwan bersenandung ria seraya menenteng kantung plastik berisi sekotak donat bermacam-macam rasa. Dia di perjalanan pulang menuju rumah, tapi dia agak kesal karena harus berjalan memutar. Kenapa? Motornya mogok, sepedanya rusak, jalan dekat rumahnya sedang diperbaiki, terpaksa dia berjalan melewati jalan di komplek perumahannya Jeongwoo dan Yedam.

Jaehyuk juga satu komplek dengan mereka sih... tapi Jaehyuk ada di ujung, di perbatasan dekat komplek perumahan lain, tidak dekat jalan utama.

Begini urutannya. Yang terjauh itu rumah Yoonbin, Junkyu dan Doyoung, rumah Jihoon tidak jauh dari rumah mereka, lalu Yoshi dan Asahi yang jaraknya agak jauh dari rumah keempatnya, setelah itu ada Hyunsuk dan Mashiho di tengah-tengah─ pusat berkumpul, lalu Haruto yang satu komplek perumahan dengan Junghwan, di dekat komplek mereka barulah komplek rumahnya Jaehyuk, Jeongwoo, dan Yedam.

Kembali ke topik. Junghwan berjalan cepat saat sadar kalau hari semakin larut, orang tuanya pasti khawatir karena dia pergi terlalu lama.

Salah sendiri tidak ada ojek atau transportasi umum lainnya. Sekalinya ada, eh sudah penuh penumpangnya. Tapi tidak apa-apa, berjalan kaki sekalian berolahraga malam.

Sembari berjalan, dia memikirkan semua perkataan Mashiho. Katanya, pembunuhnya ada banyak. Mashiho yakin ucapannya benar atau tidak? Itu yang Junghwan ragukan.

Mashiho terlihat meyakinkan, tapi salah sendiri meragukan juga.

Tin! Tin!

Saking terlarut dalam pikirannya, Junghwan sampai terlonjak saat klakson motor terdengar dari belakang. Donatnya hampir jatuh, untung bisa dia tahan.

"Kaget ya? Sorry."

Junghwan kesal. "Udah tau masih tanya."

Haruto mencebikkan bibirnya, dia kan berniat menawarkan tumpangan. Kalau begini dia jadi kesal juga. "Ayo naik, gue anterin sampe rumah. Anak kecil gak boleh keluyuran malem-malem."

"Kaca, ada?"

"Ck, cepetan naik! Mumpung searah rumahnya, kalau gak searah gak bakal gue tawarin."

Mulut memang mencibir, tapi badan naik ke motor Haruto. Dia terima saja tawarannya, hari sudah malam.

"Eh Hwan, gue mau ngomong."

"Apaan? Ngomong tinggal ngomong."

"Ya kan basa-basi." Haruto melajukan motornya. "Lo tau banyak hal kan? Mending diem."

"Hah?"

"Kalau lo tau banyak hal, sebaiknya lo simpen sendiri atau semuanya bakal merembet kemana-mana."

Junghwan tidak mengerti. Mashiho bilang dia harus jujur jika tau sesuatu, tapi Haruto bilang dia harus menyimpannya sendiri.

Membingungkan.




















































⚠️




"Wow, kali ini lima anak kucing yang lo bunuh? Heran, hewan lucu begitu kok dibunuh."

Jaehyuk terkejut melihat kedatangan Doyoung yang tak direncanakan tersebut. Datang tak diundang, seperti hantu saja.

"Lo nemu kucingnya dimana sih? Setiap malem ada aja yang dibunuh, kalau gue susah, kan ada Kak Ajun."

"Salah sendiri gak jujur ke Kak Junkyu kalau lo psikopat."

"Haha, ya kali gue kasih tau. Dia kan penyayang binatang, bisa diusir gue dari rumah."

That Day | Treasure ✓ [TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now