Ch.18

381 35 9
                                    

Lisa Pov 

Lisa Pov 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

''Fuck ...fuck ...fuck " umpatku

Dengan nafas yang begitu tersengal-sengal dan langkah kaki yang  terseok-seok...akupun terus berlari melangkahkankakiku menyusuri gelapnya jalanan kota soul , menghiraukan bagaimana rintik air hujan itu perlahan  mulai membasahi tubuhku.

Akupun tidak tahu dan tidak peduli dengan kemana langkah kakiku akan pergi membawaku, karna yang ada dalam fikiranku saat ini adalah bagaimana caraku  untuk bisa menyelamatkan diri dari para lelaki menakutkan itu.

"Fuxk "

Akupun kembali mengumpat, berharap  jika kalimat - kalimat umpatan itupun akan mampu untuk merubah sedikit keadaanku, namun sepertinya ...semua itu hanyalah sia-sia belaka.

Akupun hanya bisa terkekeh ...menertawakan bagaimana keadanku saat ini .

Yah...siapa aku saat ini ?? Aku bukanlah siapa-siap. langit malampun kini seakan segan untuk mendekap tubuhku, dan iapun lebih memilih untuk menghujaniku dengan tangisan-tangisannya yang kini sudah membasahi kuyup tubuhku.

Semurka itukah ia apadaku? Sehina itukah aku saat ini?
Dan kaupun akan tahu jawabanya ketika kau sudah kehilangan sesuatu yang begitu berharga dalam hidupmu.

Dan akupun sudah kehilangan itu . . . . .



Dan jika aku kembali ke beberapa tahun yang lalu , tidak akan pernah terbesit difikiranku jika seorang lalisa manoban akan berlarian dalam keadaan ketakutan seperti orang bodoh ditengah-tengah gelapnya jalanan malam kota seoul.

Namun kenyataanya disinilah aku ....

Ingin sekali aku berteriak , dan ingin sekali aku mengutuk dunia yang ku rasakan kini sudah mulai bersikap tak adil padaku.
Namun akupun tersadar ...jika mungkin ini adalah cara dunia untuk  mengutuk atau menghukumku.



akupun terus berlari  melangkahkan kakiku, dan mengikuti kemana arah langkah kakiku akan pergi membawaku.
menghiraukan bagaimana tetes air mata yang secara perlahan mulai deras membasahi kedua pipiku, hingga membuat pandanganku sedikit kabur karnanya.

Braaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkk

Akupun sedikit terkejut.... ketika kurasakan sebuah tubuh mungil kini menghantam tubuhku kuat, hingga membuatku sedikit kehilangan keseimbangan karnanya, namun akupun hanya bisa menghiraukannya dan terus melangkahkan kakiku menjauhi tubuh itu.

Mengusap air mataku dengan kasar ...akupun terus melangkahkan kakiku dan menghiraukan orang asing itu.
akupun sudah terlalu lelah untuk peduli, dan Akupun sudah terlalu lelah untuk hanya sekedar mengalihkan pandangan ku dan mencari tahu bagaiamana keadaan orang asing itu, hingga membuatku lebih memilih untuk mempercepat langkah kakiku dan menjauhinya.




hingga tidak berapa lama kemudian ...suara umpatan samar-samar itupun kini mulai terdengar di telingaku.

"Yah ..." kudengar suara itu berteriak ...namun aku terus melangkahkan kakiku.

"yah....apa kau buta ? Haaaa...?" Kudengar suara itu kembali berteriak dengan nada suara yang lebih kencang dari sebelumnya , hingga membuatku kini bisa lebih jelas mendengar suara itu.

Untuk sesaat ...akupun merasakan jika suara itu  terdengar begitu familiar di telingaku, namun aku mencoba untuk menggelengkan kepalaku menghiraukannya.

Mungkin aku hanya sedang berhalusinasi ...dan itu tidak mungkin dirinya.

Lagi pula ....sudah bertahun-tahun aku kehilangan atau sengaja memutus kontak dengannya.
dan tidak hanya dengan dirinya, akupu memutus kontak dengan hampir seluruh teman-temanku.

Yah sudah bertahun-tahun...

akupun hampir tidak punya waktu untuk memikirkan keadaanya..
Akupun tidak tahu dimana keberadaanya saat ini ataupun bagaimana keadaannya saat ini.
Akupun sudah terlalu lelah untuk memikirkan keadaanku ? Bagaimana mungkin aku bisa memikirkan keadaanya?
Namun tentu ...jauh dari dalam lubuk hati terdalamku?...akupun masih berharap jika suatu saat aku akan bisa bertemu dengannya.

Mungkin jika memang takdir mengizikan.



Hingga tidak berapa lama kemudian... akupun memperlambat langkah kakiku,  dan mulai memperhatikan keadaan sekelilingku.
mengetahui jika tidak ada gerak-gerik dari para lelaki menakutkan itu, Akupun mulai menghela nafas lega dan menyematkan punggungku pada sebuah dinding di sampingku.

Untuk sesaat ...akupun membiarkan tubuh lelahku bersandar pada benda kasar itu.

Akupun hanya bisa memejamkan mataku dan merasakan bagaimana rintik air hujan itu kini membasahi kulit dan tubuhku.
akupun tidak peduli dengan dinginnya angin malam yang sedari tadi menusuk tulang-tulang sendiku, atupun dengan kulitku yang kini sudah nampak membiru karna dinginnya air hujan yang sedari tadi mengguyur tubuhku.

Sungguh . . . . . Semua itu tidak sebanding dengan rasa sesak yang sudah sekian lama telah bersemayam di dalam dadaku.

Akupun hanya bisa menundukkan kepalaku dan memejamkan mataku kuat, membiarkan air mata itu kini mengalir dan jatuh di kedua pipiku, Berharap jika air mata itupun mungkin akan sedikit bisa meringankan beban di pundakku. . .


Hingga tidak berapa lama kemudian ..akupun mendengar suara dering dari handpone di dalam saku celanaku,  dan dengan cepat..akupun meraihnya dan hanya bisa tersenyum ketika melihat nama penelfon  itu di layar hanponeku.

Setidaknya ...aku masih punya seseorang yang selalu menemaniku "fikirku"

"Halo bam " ucapku

"Yah lisa ..." teriaknya dengan nada yang begitu panik "where are you lisa ?? Ini sudah larut dan aku tak menemukan keberadaanmu di  dalam kamarmu ?"

Akupun hanya bisa tersenyum mendengarnya .

"Relax bam " jawabku mencoba menenangkannya"aku hanya sedang mencari udara segar " tambahku dan berbohong padanya , tidak mungkin aku mengatakan kepadanya jika ada sekumpulan lelaki menakutkan yang mencoba menangkapku.

Akupun mendengar bambam menghela nafas lega.

"Baiklah ...dan kembalilah secepat mungkin , aku mengkhawatirkanmu" ucapnya , kemudia mematikan sambungan telfonnya padaku.

Akupun menghela nafas .....

Yah...terlepas dari bagaiamana keadaanku saat ini atau  permasalahan yang aku hadapa saat ini? Namun aku bersyukur, karna setidaknya.... aku mempunya teman seperti bambam dalam hidupku.
Yah ..bambam lah yang selama ini membantu dan merawatku selama beberapa tahun terakhir ini , dan akupun sudah menganggap dia seperti keluargaku sendiri, dan begitupun bambam kepadaku.

**********

BAD ROMANCE || JENLISAWhere stories live. Discover now