Ch.8

386 52 21
                                    

Jennie pov

"psstt...pstt...."

"jen...."

"psstt ...jennie "

"what ........ " teriakku

"huft ....kau menghiraukanku " ku dengar rose menggerutu.

"hmmm...." akupun hanya menghiraukannya, dan masih memfokuskan pandanganku ke arah guru pembimbing di hadapanku.

"seriously jennie ....ayolah ....kau tidak asik "

"Aku sedang mencoba untuk berkonsentrasi rose ..jadi berhentilah menggangguku " ucapku kesal.

"Alih-alih sedang berkonsentrasi ...kau nampak sedang memikirkan sesuatu jennie, jadi berhentilah membohongiku ?''

akupun menatapnya ...namun tak sepatah katapun bisa keluar dari mulutku.

"its nothing.... " ucapku menghela nafas , dan ku lihat rosepun hanya mennggelenkan kepalanya.

"Apa yang sudah pecundang itu lakukan kali ini??? apakah dia melakukan hal-hal yang tidak pantas lagi padamu , kaupun bahkan belum menceritakan kepadaku bagaimana makan malammu bersama sipecundang itu " ucap rose kesal.

dan sesaat itu juga....akupun kembali mengingat bagaiman makan malamku dengan lisa berakhir dengan sebuah ciuman intim yang sangat panas.
Aku kembali teringat bagaimana lisa menyentuh tubuhku ...bagaimana dia menciumiku dengan sangat sexi dan liar ,dan bagaimana bibirnya terasa begitu lembut dan nikmat dalam mulutku.

Dan semua itu masih terasa seperti mimpi bagiku, aku masih tidak menyangka jika aku benar-benar mencium seorang lalisa manoban, seseorang yang sudah lama aku idam-idamkan.

Dan sejujurnya...akupun mengharapkan lebih dari hanya sekedar berciuman dengannya malam itu.
Namun....semua harapanku itu sia-sia ketika dia tiba-tiba pergi meninggalkanku.

Dia meninggalkanku di tengah-tengah ciuman panasku denganya, dia meninggalkanku tanpa suatu penjelasan apapaun,Hingga Membuatku seperti orang bodoh dan linglung.

Dan mengingat itu semua....membuatku ingin berteriak sekencang-kencangnya di hadapan wajahnya yang begitu sempurna bak bidadari, Menghempaskan tubuhnya di atas ranjang lalu menciumi bibir tebalnya  dan mengigitnya hingga terluka dan berdarahh .

Aarghhh......bahkan ketika aku merasa kesal dengannnyapun ...aku masih memikirkan bagaimana untuk menikmati tubuh indahnya.

Namun sekali lagi....siapa aku baginya ??
aku bukan kekasihnya , aku bukan siapa-siapa baginya.menjadi sahabatnyapun aku tak pantas.
aku hanyalah seseorang yang selalu mengaguminya dan merasa beruntung karna bisa berciuman dengan seorang lalisa manoban.

akupun menghela nafas dan menatapnya.
"Rose ...berhentilah menyebutnya pecundang...dia tidak seperti yang kau fikirkan " ucapku, dan rosepun nampak begitu kesal mendengar kalimat itu keluar dari mulutku.

"Bagiku dia tetaplah pecundang jennie , dan berhentilah untuk selalu membelanya , kau temanku jennie , kau seharusnya membelaku , bukan sipecundang itu " ucap rose kesal , hingga membuatku merasa sedikit bersalah dan menyesal mengeluarkan kalimat itu dari mulutku.

Yah....rose memanglah sahabatku , sahabat sejatiku.
dia selalu ada dan menemaniku kapanpun aku membutuhkan kehadirannya.
namun sekali lagi...rosepun tidak berhak untuk menilai seseorang itu buruk hanya karna dia membenci seseorang itu.

Akupun menghela nafas panjang..kemudian menatapnya, mencoba untuk memberikan sedikit pemgertian kepadanya.

"Maafkan aku rose... aku tidak bermaksud seperti itu, yah kau temanku, hanya saja ....kau terlalu berlebihan menilainya"

BAD ROMANCE || JENLISAWhere stories live. Discover now