Ch.1

568 58 2
                                    

Jennie pov

"Sweety ...apa kau akan bekerja lagi malam ini " tanya jiyong,ayahku.Dengan dua lembar roti yang masih berada dalam mulutku , akupun mengangguk kepadanya.

"kau tahu jennie . . Kau tidak perlu kerja paruh waktu hanya unt- "

"Iam fine appa " ucapku memotong pembicarannya. , akupun memeluknya, kemudian mencium pipinya . Aku tahu...kerja paruh waktu bagiku sangat-sangatlah melelahkan. Terlebih dengan jadwal sekolahku yang padat.
Namun itulah satu-satunya hal yang bisa ku lakukan saat ini untuk membantu mereka .
Terlebih dengan keadaan ella yang perlu perhatian lebih dari mereka .

"Honey " kini ibuku berbicara " kau tahu . . Kau bisa saja mempertimbangkan tawaran pamanmu untuk pergi ke new zealand bersamanya . Dan melanjutkan studymu disana. Kau tidak harus bekerja paruh waktu dan sebagainya " ucapnya .

"Aku tahu amma , tapi new zealand bukanlah tempatku . Tempatku disini ...dikorea , bersama kalian " ucapku . Dan itu benar. . . Meskipun di newzealand pamanku akan menjamin semua kebutuhanku . namun aku belum siap untuk meninggalkan korea . Meninggalkan orang tuaku, ella , teman-temanku dan juga lisa .

Berfikir tentang lisa . . Aku tidak bisa membayangkan kehidupan sehari-hariku tanpaanya.

"Bagaimana keadaan ella amma ?" Tanyaku pada ibuku. Kemudian pandanganku beralih kepada ella yang tengah duduk di kursi roda di sampingnya.

"dia sudah semakin membaik . . . Seharusnya minggu ini adalah jadwal terapinya " ucapnya, dan kesedihanpun terukit dari raut wajahnya.

"Honey ..kau tidak perlu khawatir ...aku berjanji padamu, minggu ini aku akan mendapatkan uang itu , dengan begitu...ella akan segera bisa mendapatkan terapi " ucap ayahku kepada ibuku.
Akupun hanya bisa terdiam ..menundukkan kepalaku, meratapi nasib keluargaku yang jauh dari kata beruntung.

Sebelumnya ...ayahku adalah seorang pegawai tetap di sebuah perusahaan swasta. Namun karna masalah internal di perusahanya, iapun harus di berhentikan dari tempat kerjanya. Hingga membuatnya kini harus bekerja siang malam tak menentu untuk menghidupi keluarganya.
Terkadang ..ia akan bekerja di sebuah bengkel mobil milik salah satu temannya . . Dan ketika malam tiba.
Ia akan bekerja sebagai scurity di sebuah supermarket.

Sementara ibuku yang sebelumnya bekerja sebagai pelayan restoran..kini ia harus berhenti dari tempatnya bekerja karna keadaan ella yang membutuhkan seseorang untuk selalu berada di sampingnya setiap saat.

Yah...ella terlahir dengan beberapa kelumpuhan di syaraf otaknya.
Hingga di usianya yang kini sudah menginjak 10 tahun, ia tidak bisa melakukan aktifitas apapun selain hanya berdiam di kursi roda.

***

Aku Melirik jam di pergelangan tanganku, jam telah menunjukkan pukul 1 dini hari  dan suasana di bar semakin menggila .
Alunan music yang keras serta aroma alkohol yang menyengatpun kini mulai kurasakan ..dan mulai membuat kepalaku pening dan perutku sedikit mual.
Namun aku mencoba menghiraukannya.

"Benar - benar malam yang gila " gumam tuan hyang yun suk.. pemilik blink bar dimana aku bekerja paruh waktu saat ini "terimakasih kau bersedia membantuku jennie "  ucapnya

Akupun tersenyum padanya "kau tidak perlu berterimakasih kepadaku paman ..akulah yang seharusnya berterimakasih kepadamu , karna paman sudah membiarkan bekerja di tempat ini "

Iapun tersenyum kepadaku ..kemudian mengusap kepalaku pelan "Kau tahu jennie ..kau anak yang baik ..dan inilah satu-satunya caraku untuk bisa membantumu "  ucapnya

" terimakasih paman " 

Ia pun mengangguk "Sekarang kembali lah bekerja, karna sepertinya ini akan menjadi malam yang sangat panjang dan juga melelahkan" ucapnya ..dan tanpa ragu akupun menuruti perintahnya.

Akupun melanjutkan pekerjaanku . . .melayani beberapa customer yang memesan minunan , dan juga menghiraukan tingkah laku mereka yang  sesekali mencoba menggodaku dan merayuku.

Yah....Meskipun masih dengan kaca mata tebal dan tanpa riasan make-up yang berarti.... namun kemeja ketat serta rok mini yang melekat di tubuhku, sukses membuat mereka tidak bisa melepaskan pandangan matanya dari tubuhku sedikitpun.

Dan ini bukanlah pertama kalinya bagiku untuk selalu mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari mereka,
Namun aku selalu mencoba menghiraukannya.
Menghiraukan pakaian ketat yang sedari tadi membuatku tidak nyaman dan risih.
Menghiraukan beberapa pasang mata yang selalu menatap ke arah tubuhku dengan tatapan lapar.

Namun disisi lain aku bersyukur dan merasa beruntung...
Setidaknya aku masih bekerja di tempat ini,
Setidaknya malam ini aku mempunyai penghasilan.
Dan tuan hyang yun suk juga menjamin keamananku, tidak akan ada customer yang boleh menyentuhku sedikitpun.

"Hey yo...bitch " 

Akupun menghentikan aktifitasku ..kemudian mengalihkan pandanganku ke arah suara itu berasal , dan  kini..aku melihat nancy, salah satu teman sekolahku. Ia tengah duduk dan menikmati minumannya berasama lisa dan para gangnya.

"Kau memanggilku ?"  Tanyaku sembari berjalan ke arah meja dimana mereka berada .

"Tentu saja aku memanggilmu  " ucap nancy

Akupun kemudian mengalihkan pandanganku ke arah lisa yang kini tengah asik memeluk nancy dengan begitu intim , dan sesekali ia terlihat mnciumi leher dan telinganya , hingga membuat dadaku tiba-tiba menjadi sesak di buatnya.

Akupun kemudian mengalihkan pandanganku kembali ke arah nancy. "Ada yang bisa ku bantu untukmu "  tanyaku, dan kulihat ia hanya menyeringai ..begitupun dengan teman2 lisa.

"Duduklah.....dan minum bersamaku "  perintahnya

"Ah...maaf..tapi aku tidak bisa menerima tawaranmu.
ini masih jam kerjaku,dan aku tidak bisa meninggalkannya. Terlebih... aku tidak terbiasa meminum minuman beralkohol " dan mereka pun hanya terkekeh mendengar jawabaku.

"Ayo lah  jennie ....untuk kali ini saja. "  ucap nancy dengan nada memohon

"Tapi - "

"Kau tidak ingin melihat lisa kecewea bukan ?" 

Akupun kembali mengalihkan pandangan ke arah lisa yang kini sudah menatapku.
Ia nampak memperhatikanku dari ujung rambut hingga ujung kaki, kemudian menyeringai.
Dan untuk sesaat....aku merasa beruntung dan sedikit lega. karna pakaian ketatku inilah, setidaknya lisa menyadari beberapa bagian dari tubuhku yang tak pernah ter-expose sebelumnya.

***

BAD ROMANCE || JENLISAWhere stories live. Discover now