#44

35 26 0
                                    

"P'Fin!!!"

teriakku dan lalu aku melihatnya berlari keluar dari Cafe, aku mengikutinya dia memberhentikan taxi dan pergi dari kawasan ini, aku masuk kedalam mobilku dan berusaha mengikutinya, tetapi aku terjebak macet yang membuat mobilku tidak bisa berkutik, hampir 1 jam aku terjebak macet, akhirnya aku sampai di apartmentku dan masuk kedalamnya

"P'Fin"

"Mint?"

aku membuka kamarku dan melihat lemari tempat P'Fin menaruh baju sudah terbuka dan kosong

aku frustasi karena aku tidak menemukan P'Fin dan Mint berada dimana, tetapi aku melihat secarik kertas diatas meja makan dan aku membacanya

"terima kasih telah mau menampungku disini dan ini saatnya aku pergi dari sini, terima kasih telah memberi tauku kalau kamu tidak suka dengan laki-laki, dan kenapa kamu memberikanku perasaan nyaman kepadaku"

"dan aku salah sangka, dan feelingku benar tidak seharusnya aku jatuh dalam anganmu, dan sekali lagi terima kasih kamu telah menjagaku selama ini, SELAMAT TINGGAL TAM, THANK YOU FOR GREAT MEMORIES"

aku menangis menyesal dengan apa yang terjadi terus aku merebahkan diriku disofa

-Ben-

aku masih berada diCafe dan didepanku terdapat berapa gelas kosong. aku sudah tidak tau berapa gelas yang aku habiskan hari ini, aku kesal, patah hati, tujuan hidupku sudah berakhir. gelas terakhir aku teguk dan aku mamanggil Sud untuk memberikan aku lagi

"Sud berikan lagi aku 10 gelas"

"Tidak Ben, kamu sudah minum terlalu banyak vodka hari ini"

aku mengambil kerahnya dan mendekatkan Sud kearahku

"BERIKAN 10 GELAS LAGI, CEPAT"

"Okee, Okee"

dia berjalan menjauh dan menyiapkan beberapa gelas lagi untukku, setelah itu dia datang kembali kepadaku dan memberikan 10 gelas Vodka lagi kepadaku, aku mengambil gelasnya dan memberikannya kepada Sud untuk dia minum

"minumlah bersamaku"

dia mengambil gelasnya dan meminumnya, aku sangat mabuk hari ini, tapi aku tidak peduli. Cafe sudah mau tutup tetapi aku tetap disini, aku merasakan ada seseorang yang mengangkatku dan membawaku pergi

tidak lama aku berasa berada di kasur yang sangat empuk, aku membuka mataku dan aku melihat Sud berbaring disebelahku juga, aku menatapnya. lalu aku menimpanya, dia melihatku lekat-lekat dengan menelan ludahnya sendiri dan aku membuka suara

"kenapa kamu menatapku seperti itu Ai Sud"

"apa kamu pernah mencobanya?"

"mencoba?, mencoba apa maksudmu"

"SEX dengan laki-laki?"

aku hanya menggeleng, dan aku bertanya hal yang sama kepadanya

"bagaimana denganmu"

dia hanya menggeleng, aku mulai mendekatkan wajahku kepada wajahnya dan bibir kami bersatu, aku menciumnya dengan ganas. tidak mau menyisakan sedikitpun dari bibirnya itu, aku melepaskan ciumannya dan melepaskan bajunya secara kasar dan dia melepaskan bajuku

setelah itu aku menciumnya lagi tidak hanya di bibir saja sekarang, tetapi leher dan puting susunya aku hisap sampai dia mengerang keenakan, aku melihat dia.

"apa kamu yakin" tanyanya

"semua sudah terlambat Sud"

"aku sudah mengingginkanmu sekarang juga"

aku membungkam mulutnya dengan bibirku kembali, aku membuka kancing celananya dan melepasnya aku juga melepaskan celanaku, tinggalah kami yang telanjang bulat, aku mengangkat kedua kakinya dan aku memasukan panisku kedalam anusnya

dia mengerang kesakitan dan memeluku dengan erat, terasa sangat sempit di dalam sini, dengan perlahan aku memaju mundurkan gerakanku tetap dengan menciumnya

" aaaahhh, Ben sakit"

"ah ah ah, bertahanlah"

setelah beberapa menit dia sudah tidak tahan untuk mengeluarkan Spermanya

"Ben aku mau keluar ah ah ah Ben"

"bertahanlah aku juga mau keluar"

kami mengeluarkannya barengan dan aku kelelahan, lalu aku tidur tepat disamping Sud, aku mengatur nafasku, aku memeluk Sud dan jatuh dalam tidurku

keesokan harinya aku terbangun karena terkena sinar matahari, aku mengedipkan mataku dan aku tidak melihat sosok Sud tidur disampingku, aku bangun untuk mencarinya di kamar mandi

"Sud, kamu ada didalam?"

"Sud"

"Sudddd"

aku membuka puntu kamar mandi ternyata dia tidak ada didalam sana kemana Sud pergi

-Sud-

aku terbangun dari tidurku merasakan tangan Ben memelukku aku menggesernya dan memakai pakaianku, setelah aku ingat apa yang terjadi kemaren malam denganku dan juga Ben aku lalu meninggalkan Ben yang masih tertidur

Sampai aku di apartment aku lalu membersihkan badanku dan juga aku tidur kembali tetapi bayangan aku sedang melakukan Sex dengan Ben terus melitas dalam pikiranku, bagaimana caranya dia menciumku itu selalu ada di pikiranku

aku tidak bisa melepaskan itu, dan aku harap bisa melupakannya, perlahan mataku mulai berat kembali dan akhirnya aku tertidur, jam 7 malam aku sedang Berada diCafe seperti biasa untuk berkerja. aku berkerja dengan banyak pikiran, tiba-tiba seseorang yang memanggilku ternyata itu P'Lek bossku

"Sud kau kenapa?"

"tidak apa Boss, hanya memiliki banyak pikiran hari ini"

"apa kamu perlu istirahat?"

"cukup untuk hari ini, pulang dan istirahatlah"

katanya dan P'Lek mengambil gelas dan lap dari tanganku, dia juga melepaskan celemekku, dan mendorongku keluar dari Bar, menyeretku sampai ke parkiran

"pulang lah, istirahatlah dirumah serahkan Bar denganku"

aku mengangguk dan P'Lek pergi dari parkiran, aku mengambil kunci dari saku celanaku dan tampa sengaja aku menjatuhkannya, lalu aku hendak mengambilnya tetapi seseorang telah mengambilnya duluan dan orang itu ternyata Ben

"kembalikan kunciku"

dengan suara ketus yang keluar dari mulutku, dia hanya diam dengan menatapku, aku menarik kunciku, aku mengambilnya dari tangan Ben tetapi dia menarikku kedekatnya

"kenapa kamu pergi?, kenapa tidak bangunkan aku ketika kamu pergi?"

"apa urusannya denganmu, tidak ada kan!"

"jangan ganggu aku lagi Ben"

"urusan kita sudah selesai kemaren malam"

"Tidak Sud, kita belum selesai"

"aku tidak akan melepasmu lagi kali ini"

"AKU BILANG KITA SUDAH SELESAI BEN"

"DAN ANGGAP SAJA KEJADIAN YANG KEMARIN ITU TIDAK TERJADI"

"APA!!, I'M NOT OKE ONE NIGHT STAND WITH YOU"

"Tolong Ben, aku tidak mau melihatmu lagi"

kataku sambil menundukkan kepalaku, tampa sadar air mataku turun kepipiku, aku tidak mau berhubungan tidak sehat seperti ini, aku menginginkannya tetapi dia tidak

"aku akan terus mengejarmu, aku akan bertanggung jawab dengan apa yang aku lakukan denganmu"

dia memberikan kunci mobilku dan meninggalkanku sendirian di parkiran ini, aku masuk ke dalam mobil dan menangis di dalam mobil, aku bimbang dengan perasaanku ini, disatu sisi aku menginginkan dia tetapi disatu sisi aku tidak suka memiliki hubungan seperti ini, menjadi pelampiasannya saja karena dia patah hati dengan Tam

THE BAD PERSON [INDO SUB][TAMAT]Where stories live. Discover now