Part 21

1.7K 205 0
                                    

Setelah dua bulan berada di rumah sakit, Jungkook akhirnya sudah bisa pulang, dia juga sudah bisa bersekolah kembali seperti biasa

Hari Senin itu adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah sekian lama

Rasanya seperti menjadi murid baru saat pertama kali dia menginjakkan kakinya melewati gerbang sekolah dan berjalan melalui lapangan yang luas

Semua nampak cukup asing untuknya, padahal baru dua bulan namun rasanya seperti dua tahun baginya

Jungkook merasa sangat bersyukur, meskipun akhirnya dia tidak bisa menggunakan tangan kirinya dengan baik dan berakhir dengan keharusan untuk kontrol setiap bulannya kerumah sakit

Itu tidak masalah

Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa ada sedikit rasa kesal karna tangan kirinya yang hampir tidak berfungsi itu membuatnya tidak bisa mengangkat beban berat atau melakukan aktivitas yang berat, bahkan terkadang dia merasakan sakit dan mati rasa di sana

Namun Jungkook mencoba untuk terbiasa dengan keadaan barunya itu, walaupun sulit dia tetap harus menjalaninya

Itu masih lebih baik daripada dia harus mati atau semacamnya

Lagipula selama dia di rumah sakit, dia tidak pernah sendiri, Taehyung selalu di sana menemaninya selama dua bulan itu tanoa terlrwat satu haripun

Dia selalu di sana untuk menyemangati dan merawatnya dengan sangat baik, ini adalah pertama kalinya dia sedekat ini dengan orang yang bukan bagian dari keluarganya

Bahkan kedekatannya dengan Taehyung melebihi kedekatannya dengan Hoseok

Siapa sangka bahwa orang yang sangat dihindarinya itu malah menjadi sahabat terdekatnya hanya karna sebuah telpin dari wanita tak dikenal?

Jungkook menghentikan langkahnya saat melihat teman-temannya berbaris di depan kelas, mereka membuat sebuah sambutan kecil untuk kepulangan Jungkook

Bahkan ada Taehyung dan Yoongi di sana membawa bucket bunga dan beberapa makanan

Hoseok tidak bisa menahan laju air matanya hingga dia berakhir menangis dan segera berlari menghampiri Jungkook lalu memeluknya erat

"Apakah ini valentine? Aku tidak tahu kalian bisa seromantis ini padaku"

"Jungkook-a aku benar-benar merindukanmu!! Huaaa!!!"

Jungkook merasa sangat bahagia, lebih bahagia dari dirinya yang sebelumnya, perasaan bahagia ini meluap di hatinya

Rasanya hangat

Dia merasa lebih bebas dan lepas setelah mengenal Taehyung

Darinya dia belajar banyak hal yang tidak pernah dia temukan pada orang lain

Dari Taehyung dia belajar untuk berani dan menjadi lebih kuat, meskipun rasanya melelahkan dan membuatmu mual, kau harus tetap menjalaninya

Dari Taehyung dia juga belajar bahwa kita tidak bisa menilai seseorang dari luarnya, Taehyung yang Jungkook pikir sebagai orang yang kasar dan tidak berperasaan namun setelah dekat dengannya Jungkook bisa merasakan bahwa dia orang yang bertanggung jawab dan pantang menyerah

Dia berani mengambil keputusan ekstrim yang membahayakan dirinya sendiri demi orang yang ingin dia lindungi

Di dalam hati Jungkook berkata bahwa dia sangat menyayangi lelaki itu

Sangat...

Dan tanpa dirasa sudah waktunya untuk mereka lulus dari SMA

Musim semi itu, semua berkumpul di aula sekolah untuk penerimaan penghargaan, sertifikat dan ijazah. Hasil dari kerja keras yang mereka lakukan selama tiga tahun mereka belajar di sana

Jungkook menatap Taehyung yang dikelilingi oleh banyak gadis-gadis yang berlomba-lomba memberikannya bucket dan meminta foto

Sepertinya Taehyung semakin populer belakangan ini, mungkin karna dia sudah tidak pernah terlibat masalah dan nilainya terus meningkat

Dia berhasil berubah menjadi lelaki yang lebih baik, itulah yang ada di pikiran Jungkook saat menatap Taehyung sekarang

"Jungkook-a?"

"Hm? Kau taruh dimana semua bucket dan coklat itu?"

"Aku buang...aah sekarang bukan waktunya untuk mengatakan itu!!"

Taehyung bergabung dengan Jungkook, duduk di bangku taman, tepat di bawah pohon besar nan rindang

Mereka akan merindukan pemandangan ini

"Jungkook-a, kau benar-benar tidak ingin bergabung denganku? Maksudku...jadilah sekertarisku, masuklah ke jurusan sekertaris atau semacamnya"

Jungkook terkekeh, "kenapa kau sangat ingin aku jadi sekertarismu? Kau sudah mengatakan itu sepuluh kali hari ini, padahal kau belum tentu mewarisi perusahaan ayahmu"

"Yak! Aku anak satu-satunya, sudah pasti aku akan mewarisinya!!"

"Benarkah? Apakah kau pikir kau sudah pantas untuk mewarisi perusahaan dengan sikapmu burukmu itu?"

"Aigo kata-katamu itu pedas sekali..."

Jungkook tertawa melihat Taehyung yang tertunduk seperti seorang anak anjing yang sedang dimarahi majikannya

"Karna itulah aku membutuhkanmu di sampingku untuk menjadi pengingatku disaat aku ingin berbuat buruk"

"Hah...aku bukan ibumu atau kekasihmu, carilah orang lain!!"

"Bagaimana mungkin aku bisa menemukan orang yang persis sepertimu? Kau hanya ada satu di dunia ini"

"Kau berlebihan Taehyung-a"

Mereka memandang keatas langit cerah pada pagi hari itu dan hanyut dalam pikiran mereka masing-masing

Jungkook memikirkan apa saja yang akan dilakukannya nanti saat sudah masuk ke perguruan tinggi

Dia berhasil mendapatkan full beasiswa di Universitas Seoul, ini semua adalah hasil kerja kerasnya selama ini dan tentu saja dengan campur tangan Taehyung sedikit

Jungkook tersenyum mengingat bagaimana dia yang hampir saja gagal mendapatkan beasiswa itu, namun Taehyung berhasil mengembalikan kartunya menjadi 'bersih' kembali

Dia benar-benar luar biasa

"Tinggalkanlah Universitas Seoul dan masuklah jurusan sekertaris"

Jungkook bisa merasakan nada bicara Taehyung yang berubah, dia selalu bicara dengan suara rendah saat dia sedang serius

Dia benar-benar hafal itu

"Mungkin kau menganggap aku berlebihan, tapi aku benar-benar tidak bisa melanjutkannya tanpamu...aku membutuhkanmu di sisiku"

Tatapan mereka bertemu dan Jungkook bisa merasakan betapa seriusnya Taehyung saat ini

"Jadilah sekertaris pribadiku"

"Kau terdengar seperti seorang pria yang sedang menyatakan cinta pada wanita idamannya" Jungkook terkekeh

"Kenapa kau selalu begitu saat aku sedang serius!!"

"Saat melihatmu aku selalu memikirkan pertengkaran konyol yang kita lakukan saat kita bertukar tubuh..."

"Huft...aku belum bisa berpikir dewasa sepertimu, aku membutuhkanmu agar aku bisa memilih mana yang benar dan cocok untukku, kau selalu tahu apa yang aku butuhkan, karna itulah tinggalkanlah beasiswa itu dan tetaplah di sisiku"

"Kau tahu 'kan bagaimana usahaku untuk mendapatkan beasiswa itu?"

"Aku tahu, aku sangat tahu tentang itu...namun sungguh, Jungkook-a, ini terakhir kalinya aku meminta padamu, bisakah kau kabulkan itu?"

"Kau selalu tahu bagaimana cara untuk meluluhkan hatiku, kau ini benar-benar..."

Jungkook menendang pelan kaki Taehyung, "baiklah, aku akan memikirkannya lagi nanti"

"Tapi jangan terlalu berharap banyak"

"Aku akan selalu membujukmu sampai kau mau"

"Kau keterlaluan Taehyung-a"

Epiphany - TaeKook (END)Where stories live. Discover now