Taehyung dan Yoongi menaiki tangga menuju atap sekolah
Setelah perpisahannya dengan Jungkook beberapa minggu yang lalu, dia benar-benar tidak menerima pesan atau sapaan darinya
Mereka seperti seseorang yang tidak saling mengenal, seperti sebelumnya, Jungkook benar-benar melakukan apa yang dikatakannya
Saat mereka berpapasan di koridor, Jungkook hanya melewatinya tanpa melirik atau menyapanya
Padahal Taehyung sudah memberinya 'kode' bahwa dia ingin menyapa, namun Jungkook mengacuhkannya
Taehyung memberikan senyuman namun dia hanya diam, bahkan saat mereka makan bersama di kantin dan duduk di satu meja yang sama, Jungkook sama sekali tidak melihatnya, padahal mereka berhadapan dengan jarak yang sangat dekat
Dan setelah kejadian itu, dia tidak pernah melihat Jungkook lagi di kantin
Itu membuatnya frustasi
Sungguh, Taehyung tidak habis pikir bagaimana Jungkook mengakhiri semuanya seperti itu
Semua terlalu tiba-tiba dan dia belum bisa menerimanya
Taehyung menatap lurus kearah langit cerah yang ada di hadapannya, gedung berlantai enam itu cukup tinggi untuk melihat pemandangan seperti itu tanpa harus terhalang gedung-gedung perumahan lain
Angin menerbangkan rambutnya yang sudah hampir menutupi matanya, dia harus segera memotongnya
"Sejak kapan kau mulai merokok? Aku terkejut saat kau mengajakku keatap untuk merokok haha"
"Bukan urusanmu kapan aku memulainya" Taehyung mengeluarkan sebungkus rokok dari balik seragam sekolahnya
"Sepertinya kau sedang ada dalam mood yang tidak baik" Yoongi menghembuskan nafas hingga asap keluar dari mulutnya, "belakangan ini kau sering melamun dan tidak fokus, apa yang terjadi padamu?"
Taehyung menghisap rokoknya lalu menghembuskannya perlahan, menutup mata, berusaha untuk membersihkan pikirannya
"Sudah kuduga...apakah ada gadis yang menolakmu? Atau apakah dia mencampakkanmu karna 'milikmu' kecil?"
Taehyung menatap Yoongi, kalimatnya barusan mengingatkannya pada kakak perempuan Jungkook
Dia sering sekali meledeknya dengan kata-kata yang menyebalkan, namun Taehyung menyukainya dan dia merindukan keluarga Jungkook yang hangat dan penuh kasih sayang
Namun, yang bisa dia lakukan sekarang hanya mengenangnya, dia tidak akan pernah bisa lagi bertemu dengan keluarga Jungkook
"Apakah benar milikmu kecil? Aigo aku tidak percaya!!"
"Yak!! Apakah aku harus menunjukannya padamu sekarang?" Taehyung membuka ikat pinggangnya
"Yak yak!! Aku hanya bercanda!!"
"Sial! Aku jadi kehilangan mood karna kau!!" Taehyung membuang rokoknya
##
"Jungkook-a.."
Hoseok menempelkan botol susu pisang dingin di pipi Jungkook, membuatnya sedikit terkejut dan sontak melihat keatas
"Kau melamun lagi Jungkook-a?"
"Apa ini?"
"Untukmu...kau belum memakan apapun karna bekalmu tertinggal, waktu istirahat sebentar lagi usai, jangan paksakan dirimu untuk belajar..padahal beberapa minggu yang lalu kau terlihat santai sekali"
Jungkook terkekeh, "aku tidak mau mendapatkan nilai jelek lagi"
Hoseok menusukkan sedotan kedalam botol susu pisang itu lalu meminta Jungkook untuk meminumnya
"Jungkook itu 'kan hebat, walaupun tidak belajar kau pasti akan mendapat ranking 1!!"
"Berhentilah memujiku Hoseok-a, kau terlalu banyak memuji"
"Kau kenapa? Wajahmu murung sekali, sudah beberapa hari ini" Hoseok duduk di depan Jungkook, menopang dagunya dengan sebelah tangan
Memandangi wajah Jungkook yang lebih pucat dari biasanya
Dia merasa bahwa ada yang berbeda dari sahabatnya itu, sudah beberapa hari ini dia terlihat lebih diam dari biasanya
Jika bukan urusan yang mendesak, dia bahkan tidak mau keluar dari kelas
"Jika ada gadis yang kau sukai katakan saja padaku...aku akan membantumu untuk mendapatkannya, tidak perlu malu-malu"
"Bukan seperti itu..ini bukan tentang gadis atau cinta monyet seperti yang kau pikirkan Hoseok-a" Jungkook meneguk susu pisangnya
"Lalu? Apakah ada masalah? Kau tidak pernah cerita padaku tentang masalahmu, aku siap mendengarnya dan jika aku bisa, aku akan memberimu saran"
Jungkook menggelengkan kepalanya, banyak sekali yang dia pikirkan belakangan ini dan semuanya tentang Taehyung dan pertukaran tubuh mereka
Jika dia ceritakan semua pada Hoseok, dia tidak mungkin mempercayainya, mungkin dia dianggap gila karnanya
Belakangan ini ia sering mendapati Taehyung sedang menatapnya seakan menunggunya untuk menyapa atau hanya sekedar memberikan sebuah tanda dari penglihatan mata, namun dia tidak bisa
Karna itulah dia mencoba untuk tidak keluar kelas dan ke kantin, sebisa mungkin dia harus menghindarinya
Dia sudah berjanji pada dirinya bahwa dia tidak akan lagi berhubungan dengan Taehyung, sekarang semua sudah kembali normal
Hanya harus melupakan Taehyung, melupakan semua yang sudah terjadi seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka
"Jungkook-a? Jangan melamun, aku jadi takut, apakah ada yang merasukimu?" Hoseok menempelkan punggung tangannya di kening Jungkook
"Aku tidak kesurupan Hoseok-a!!"
##
"Taehyung-ssi!!"
"Taehyung-ssi!!"
"Taehyung-ssi!! Aigo..nyenyak sekali tidurmu, bahkan sampai beberapa kali aku memanggilmu kau tidak dengar?!"
Taehyung membuka matanya ketika samar-samar dia mendengar seseorang berteriak
"Kenapa kau tertidur saat pelajaranku Taehyung-ssi?! Apakah kau tidur larut malam karna belahjar?"
"Ne?" Taehyung mengedarkan pandangannya kesekitar
Teman-teman kelasnya mengarahkan tatapan aneh padanya, mereka merasa aneh karna walaupun dia seorang berandal, dia tidak pernah tertidur di kelas
Seperti yang baru saja dilakukannya
"Oh tidak.."
Taehyung mengepalkan tangannya, jantungnya mulai berdegup kencang dan rasanya sangat sulit untuk bernafas
Karna saat ini jiwa yang berada di tubuh Taehyung bukanlah jiwanya yang asli
Melainkan Jungkook
Saat ini Jungkook-lah yang sedang duduk di sana, diantara teman-teman kelas Taehyung dan berada di tubuh Taehyung
Seperti beberapa minggu lalu
"Hah..celaka aku"
![](https://img.wattpad.com/cover/209101019-288-k795347.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany - TaeKook (END)
FanfictionKim Taehyung, seorang berandal di sekolah yang bertukar tubuh dengan seorang siswa unggulan bernama Jeon Jungkook setelah mendapat telpon misterius dari seorang wanita Membuat mereka berdua menjalani kehidupan yang sangat berbeda "Aakkhhh!!!" "Kenap...