Epiphany - TaeKook (END)

Part 13

Jungkook berjalan keluar dari gerbang sekolahnya, senyuman mengembang di bibirnya saat mengingat bahwa libur musim dingin sudah tiba

Dia sudah membuat beberapa jadwal yang akan dia lakukan selama liburan

Dan tentu saja dia tidak ingin bertukar tubuh dengan Taehyung saat itu

"Yak Jungkook-a, naiklah!!" Taehyung berteriak dari dalam mobil, melambaikan tangannya pada Jungkook

Dengan perasaan riang gembiranya, Jungkook segera menghampiri Taehyung lalu masuk kedalam mobilnya

"Apa yang akan kau lakukan saat liburan musim dingin Jungkook-a?"

"Banyak...bagaimana denganmu?"

"Hmm.." Taehyung mengusap dagunya, "sepertinya aku ingin menganggumu selama liburan"

"Mwo? Menggangguku?"

"Ne...aku ingin menghabiskan liburanku denganmu"

"Tidak tidak!! Kau tidak boleh menggangguku selama liburan!!"

"Wae?! Aku akan membantu keluargamu, lagipula aku sudah dekat dengan keluargamu, anggap saja aku ini kakakmu"

"Aku tidak mau memiliki kakak sepertimu" Jungkook memandang keluar dari kaca mobil

Udara sangat dingin di luar sana, namun Jungkook berhasil menemukan kehangatannya di sini

Di samping Taehyung

"Ah ne...bagaimana dengan permintaanku? Sudah disiapkan semua? Baiklah..."

Taehyung melirik Jungkook yang masih memalingkan wajah darinya

"Ne aku akan segera kesana..." Taehyung menutup telponnya

"Jungkook-a...kau mau ikut denganku?"

"Kemana?"

"Ikut saja, nanti kau akan tahu..."

##

"Mwo?!! Apakah kau sudah gila?!"

"Gila apanya?"

"Kau membelikan Jungkook sebuah apartemen? Apakah kau sudah kehilangan akalmu?!" Seokjin membanting berkas-berkas yang tadi di periksanya keatas meja

"Kau berkata bahwa aku bisa menggunakan uangku untuk apapun yang aku inginkan, kenapa sekarang kau marah-marah saat aku membeli sebuah apartemen?"

"Padahal aku membeli sesuatu yang berharga dan bukan sesuatu yang dilarang. Lagipula harga apartemen itu tidak semahal harga kumpulan mobil yang ada di tempat parkirmu"

"Huft..." Seokjin memijat pelipisnya, kepalanya berputar setiap kali mendengar Taehyung membuat masalah

Sayangnya Taehyung adalah anak satu-satunya dan tentu saja dia adalah pewaris tunggal dari perusahaan yang sudah dia bangun dengan susah payah itu

Bisa gawat jika dia tidak mau meneruskan usahanya, jadi dia akan mengabulkan apapun yang diinginkan oleh anaknya itu, meskipun dia tahu ini salah

Banyak hal gila yang sudah terjadi belakangan ini, hingga dia tidak bisa memperhatikan anaknya dengan baik, dia tidak bisa fokus karna pikirannya bercabang ke berbagai hal

"Baiklah Taehyung-a...aku memberikanmu kartu memang untuk kau gunakan dengan baik, jika itu untuk kebaikan maka akan aku izinkan"

Seokjin melihat anaknya yang masih berdiri dengan wajah santainya meskipun dia sudah membentak dan memarahinya dengan keras

Dia sama sekali tidak perduli

Inilah Taehyung yang dikenalnya

"Kau boleh keluar sekarang..."