Part 15

1.5K 207 2
                                    

"Hei...ini aku Taehyung, maaf aku baru menghubungimu lagi sekarang, kau masih mengenaliku 'kan?"

"Ini memang aku Taehyung, jangan bertanya kenapa suaraku berbeda, karna penjelasannya panjang"

"Hmm...aku terlalu sibuk, kau juga sudah tahu itu"

"Berhentilah berteriak padaku, suaramu benar-benar membuat telingaku sakit"

Taehyung menyiapkan sebuah pulpen dan kertas diatas meja belajarnya, dia menggambar beberapa lingkaran yang di dalamnya dituliskan nama-nama seseorang

Dia bicara dengan seorang pria di ponselnya, suara pria itu terdengar seperti pria yang sudah cukup tua

"Nee baiklah, aku akan mentraktirmu makan di restaurant favorit-mu nanti, namun sebelum itu aku memiliki permintaan"

Taehyung menatap Jungkook yang sedang tertidur lelap di ranjangnya dengan selimut tebal yang menutupinya hingga sebatas leher

Padahal Taehyung sudah menyalakan penghangat ruangan, namun pria itu terus menerus mengatakan bahwa tubuhnya kedingingan

Mungkin karna cuaca di luar sedang dalam keadaan yang benar-benar dingin hingga penghangatnya tidak berfungsi maksimal

Namun akhirnya dia bisa tertidur setelah Taehyung memukul kepalanya sekali

"Aku ingin kau mengerahkan beberapa anak buahmu untuk mengawal seseorang, aku juga butuh mereka untuk menyelidiki sesuatu untukku"

"Ani-ya, aku bisa menghabisinya sendiri dengan tanganku, namun ada satu orang lagi yang harus aku lindungi di sini...aku tidak ingin dia terluka, karna itulah aku butuh bantuanmu"

"Aku tidak bisa bertindak gegabah"

"Anggap saja ini sebagai balas budimu padaku setelah apa yang sudah aku lakukan untukmu, bagaimana pak kepala? Kau menyetujuinya?"

##

"Ini dia laporan yang kau minta Kim sajang-nim"

Seorang pria dengan setelan jas hitam menyerahkan sebuah amplop coklat yang nampak tebal pada Seokjin yang terlihat sangat frustasi itu

Dia duduk di belakang meja kerjanya dengan kemeja putih yang sudah cukup kusut dan dasi yang sudah dilonggarkan

Wajahnya menunjukkan bahwa dia tidak bisa tidur semalaman, kantung matanya nampak menghitam dan bibirnya kering

Seokjin mengambil berkas itu lalu membukanya dengan sedikit terburu-buru, dia melihat lembar demi lembar yang ada di sana

Namun dia terlihat tidak begitu senang dengan apa yang ada di tangannya

"Sajang-nim...apakah kau baik-baik saja?" pria berkaca mata itu bertanya dengan hati-hati

"Apa ini...yang kau dapatkan hanya segini?!"

"Ne, aku sudah menghubungi Namjoon seperti yang kau katakan dan itulah yang kami dapatkan sejauh ini"

"Aku tidak butuh informasi sampah seperti ini!!" Seokjin melempar kumpulan berkas itu hingga mereka tersebar keseluruh ruangan

"Jimin-ssi...jika hanya sebatas itu, aku sudah tahu semua, yang aku inginkan adalah informasi tentang kelompok mafia yang bergerak di bawah perusahaan itu!!"

Jimin menegangkan tubuhnya

Dia bahkan belum pernah melihat Seokjin semarah itu sebelumnya, namun sungguh, dia sudah mengerahkan semua yang dia bisa

"Apakah kau tahu bagaimana rasanya saat mereka mencoba untuk membunuhku? Apakah kau tahu bagaimana rasa sakitnya? Bukankah kau juga ada di sana saat aku hampir mati?"

Epiphany - TaeKook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang