61: Bocil Ujian

355 90 28
                                    

"Jangan dijadikan beban. Percaya sama kemampuan diri sendiri."

Daeyeol menepuk bahu Bomin yang baru selesai bahas latihan soal sore ini.

"Makasih ya Mas, doain aku bisa ngerjain besok."

"Pasti dong!"

Ngeliat Bomin, Daeyeol jadi keinget waktu UN juga. Tapi banyak lupanya sih soalnya udah lama kan. Ya maklum selisih umurnya lumayan.

"Tadi gimana? Pelajaran apa sih? Bahasa Indonesia ya?" tanya Daeyeol.

"Iya Mas. Ya gitu lah kalau ujian Bahasa kan baca terus, jadi agak ngantuk hehehehe..." jawab Bomin.

"Bahasa Indonesia masih ngerti meskipun ngantuk. Lah Bahasa Inggris...."

Bomin ketawa, "Aku malah lebih suka baca soal Bahasa Inggris daripada Bahasa Indonesia."

"Tiap UN pasti nilai terendah gue Bahasa Inggris."

"Ohiya? Kalau aku malah Bahasa Indonesia."

Lagi asik ngobrol tiba-tiba kedengeran suara Seobin lagi latihan. Kayaknya buat story telling gitu. Daeyeol jadi ngerasa tertampar. Seobin masih SD tapi Bahasa Inggrisnya lebih jago.

Selesai ngobrol, Bomin sama Daeyeol turun ke bawah. Daeyeol mau pulang karena lesnya udah selesai. Ternyata di Ruang Tengah lagi ada Seobin latihan sama Papa-Mama Choi. Seobin berdiri di tengah, Papa sama Mamanya duduk di sofa sambil megang naskah.

"He tried to come out through the small hole. He could not. His belly was full—belly itu apa?" tanya Seobin.

"Perut," jawab Papa Choi.

"Bukannya perut itu stomach?"

"Sama aja."

"Oohh oke," kemudian Seobin ngelanjutin kalimat berikutnya. "The rabbit said: 'It is because you ate too much. Wait until your belly shrinks'—kalau shrinks itu apa?"

Daeyeol sama Bomin ketawa lihat Seobin yang nanya-nanya mulu.

"Shrinks itu...." Papa Choi mikir keras. "Gimana ya jelasinnya..."

"Anu... nunggu melorot dulu makanannya," kata Mama Choi. "Apa ya... kempes? Kan abis makan perutnya jadi besar, biar bisa ngelewatin lubang nunggu kempes dulu."

"Oohhh oke, Adek ngerti!" sahut Seobin. "Papa sering ke luar negeri tapi gini aja gak bisa."

"Gimana, Dek?" tanya Papa Choi.

"Adek lanjutin ya..."

Seobin nih bener-bener braver than US Marines.

"Pa, Ma, Mas Daeyeol mau pamit."

"Oh... iya..."

"Permisi Pak, Bu... saya pamit dulu ya," kata Daeyeol.

"Makasih ya Mas Daeyeol. Makasih banget sudah support Bomin, bantuin Bomin," kata Papa Choi.

"Sama-sama, Pak."

"Mas ikut keluar ya. Mau ke rumah Mas Joochan," kata Bomin.

Keluar deh tuh berdua. Baru banget buka pagar, ada Jiae sama Joochan di teras rumahnya. Mereka langsung nyapa Bomin sama Daeyeol.

"Gaya banget yang lagi UN. Belajar teroosss," komen Joochan.

"Niiiihh aku kasih makanan biar semangat!" Jiae nyodorin kresek ke Bomin.

"Waahh ini apa, Mbak?" tanya Bomin.

"Dibagi sama Papa, Mama, Seobin ya."

"Makasih, Mbak."

The GooGooBomWhere stories live. Discover now