Part. 15 - Burn

14.4K 1.5K 137
                                    

WARNING: MATURE CONTENT (21+)
Written by. CH-Zone

Tarik napas dulu, Genks.
Yang edit aja engap 😅
Yang nulis kurang aqua 😅🙃

Inget ya, yang belum cukup umur atau nggak suka, tolong skip aja. 



🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷



Menyentuh wanita, memberi kenikmatan, dan membawanya dalam klimaks yang bertubi-tubi, sudah menjadi keahlian Jerome sejak mengenal seks.

Bahkan, tanpa perlu berusaha keras, Jerome dengan mudah mendapatkan kualitas tubuh wanita yang sempurna untuk digagahi. Umumnya, wanita penggila seks, kesepian, dan para penggoda sangat tertarik dengannya demi mencari kesenangan duniawi.

Hal seperti itu sangat mudah didapatkan di realita, apalagi di aplikasi. Di akhir zaman ini, wanita sudah lebih berani menyatakan keinginan secara terbuka untuk sebuah kenikmatan. Bahkan tak jarang, mereka sedikit memaksa atau melakukan aksi untuk mendapatkan incaran. The ugly truth yang masih gengsi untuk diakui, karena tetap pria yang akan dianggap sebagai perayu ulung untuk mendapatkan seks bebas tanpa bayar, alias gratisan.

Jika tadi Jerome sudah memberitahukan hal yang umum, maka kali ini, Jerome menemukan sesuatu yang tidak umum. Menemukan wanita seperti Luna sangatlah langka, apalagi di sebuah aplikasi kencan. Untuk di realita saja, sangat jarang terjadi.

Wanita yang tegas untuk menolak, membalas godaannya dengan cibiran, bahkan ejekan lewat tatapan yang merendahkan, juga tidak pernah ragu untuk membalikkan semua serangannya lewat konsistensinya yang mustahil.

Jerome lebih menyukai permainan yang melibatkan dua pemain yang memiliki keinginan yang sama. Jika salah satunya menolak, maka dia akan menarik garis batas yang sangat jelas, dan mundur tanpa ragu.

Tapi saat ini, semakin Luna menolak dirinya, justru keinginan untuk mendapatkannya semakin tinggi. Seperti candu, itulah yang dirasakan Jerome saat ini. Dia tidak bisa berhenti, atau mundur, meski sudah mengetahui apa yang akan terjadi di suatu hari nanti. Menjadi orang yang penuh penilaian, kali ini Jerome memutuskan untuk tidak ingin membuang waktu, atau tidak ingin memikirkan apapun, selain menikmati apa yang terjadi hari ini.

Dengan Luna yang sudah didudukkan di atas meja makan, dua tangan yang berada di belakang untuk menahan tubuh, sehingga dadanya membusung indah dan menampilkan puting mungilnya yang sudah menegang dari balik oversized t-shirt yang dikenakan.

Luna tidak mengenakan bra, yang Jerome yakini adalah untuk menggodanya, dan itu sangat berhasil. Sekalipun Luna memakai piyama yang sudah pudar, Jerome tetap menginginkannya.

Dua kaki Luna sudah dilebarkan, celana dalamnya sudah dirobek oleh Jerome sekitar beberapa detik yang lalu, dan menampilkan keindahan yang merekah di sana.

Jerome menatap tubuh Luna yang memerah, membengkak, dan basah. Bahkan, dia bisa melihat denyutan keras dari posisinya. Tampak sekali jika sudah begitu lama, Luna tidak disentuh dan mendambakan sentuhan saat ini. Juga, menginginkannya.

Melakukan ciuman liar, diiringi sentuhan kasar, keduanya berada di jalur gairah yang sama. Gairah yang berawal dari sebuah amarah, sudah pasti akan menghasilkan seks yang luar biasa. Saat ini adalah momen yang sangat ditunggu oleh Jerome sejak pertemuan pertamanya dengan Luna.

Menarik satu kursi, Jerome duduk tepat di depan tubuh Luna, dan membungkuk untuk menatap lebih dekat. Erangan Luna terdengar saat Jerome mengarahkan batang hidung pada klitoris-nya yang membengkak, lalu mengembuskan napasnya tepat di celah Luna yang basah.

THE ULTIMATE FUCKBOY (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now