Luruh

48 8 0
                                    

Hampir pasti, sebelumnya di antara Ariani dan Indra semula hanya menyimpan perasaan suka dan kekaguman. Bagaimana mungkin ada rasa cinta, toh mereka tak pernah dekat sebelumnya. Namun seiring waktu yang mereka lewati bersama, meski mereka lebih sering berkomunikasi lewat surat daripada bertemu langsung, perasaan cinta di antara keduanya mulai bersemi. Bukan sekedar cinta monyet, mengingat usia mereka sama - sama menjelang 17 tahun. Tapi mereka merasakan cinta yang semakin hari semakin dalam. Entah bagaimana itu terjadi, semakin hari mereka kian merasa terikat satu sama lain.

Perhatian Indra yang begitu besar kepada Ariani, makin membuat gadis itu tak mampu lepas dari Indra. Dan kepolosan serta ketulusan Ariani mampu membuat seorang Indra yang terkenal suka mempermainkan wanita, menjadi bertekuk lutut tak berdaya.
Mereka berdua luruh dalam pesona cinta yang tak terduga, tenggelam dalam pusaran kasih tanpa batas.

Mereka berdua pun tak menyangka bila jalinan mereka semakin hari semakin kokoh tertanam, semua mengalir tanpa ada paksaan dan kepura-puraan. Tiba - tiba saja rasa untuk selalu bersama tak lagi terkendali. Mereka semakin larut dalam cinta, tanpa ada lagi tempat bagi orang ke tiga. Mereka saling melengkapi, saling merengkuh dalam keindahan kasih dan kesucian yang terjaga.

Kadang mereka pun tak habis pikir, bagaimana cinta bisa seindah ini, dan bagaimana hati bisa bergejolak bagai deru ombak di tepi pantai, tak mampu tertahan. Hubungan yang sebelumnya hanya berawal dari ketertarikan fisik, bermula dari pandangan yang saling mengagumi, ternyata dalam sekejap mata berubah menjadi sebuah keinginan untuk saling memiliki.

Di antara kawan - kawan mereka, hubungan Ariani dan Indra mengundang decak kagum sekaligus rasa iri. Betapa kawan - kawan mereka mengagumi jalinan yang terajut dengan begitu manis, dan begitu irinya melihat sikap Ariani dan Indra saat bersama, seperti tak terpisahkan lagi.
Keduanya selalu terlihat saling menghargai dan kerap bertutur lembut satu sama lain. Harmoni yang sedap dipandang.

Tak terpungkiri hubungan mereka tak selalu mulus, kadang ada saja kerikil yg menghalangi. Namun Ariani dan Indra pandai menutup rapat dari orang - orang disekeliling mereka.
Dan masalah telah terselesaikan sebelum orang lain mengetahuinya.
Adakalanya Ariani merajuk dan meminta perhatian Indra, dan selalu, Indra dengan pesona dan kharismanya mampu menenangkannya. Kedewasaan Indra mampu menutupi sifat kekanakan Ariana yang kadang masih saja terpeta.

Sekali waktu Indra akan terlihat begitu diam, dan memandang Ariani dengan tajam, tanpa mengatakan apapun. Dan Ariani tau, itu lah saat Indra merasa cemburu kepadanya. Dan Ariani dengan kepolosannya mampu menepis rasa cemburu itu dari hati Indra.
Demikianlah mereka, saling melengkapi, saling mencintai, seolah tak mungkin ada kata berpisah di antara mereka, mereka sangat yakin bahwa cinta sekuat yang mereka miliki ini tak akan pernah pudar di makan usia, waktu dan jarak.

Indra yang bila dilihat sekilas sepertinya adalah type yang kalem, cuek dan rada galak, ternyata tak seperti itu. Saat bersama Ariani, ia berubah menjadi laki - laki yang suka tertawa, bercerita panjang lebar mengenai harapan, keinginan dan cita - cita tentang hubungan mereka ke depannya, bagaimana ia ingin mendekatkan hubungan mereka hingga ke tahap yang lebih lagi seperti pernikahan. Padahal di umurnya yang baru menginjak 17, semestinya belum terlintas pemikiran seserius itu. Tapi itu lah yang terjadi. Indra sepertinya tak mau melepaskan Ariani, dan menginginkan Ariani menjadi miliknya selamanya.

Tak disangka ternyata Indra adalah laki - laki yang romantis. Semua yang terlontar dari mulutnya selalu membuat Ariani seperti terbang ke langit ke tujuh. Namun segala kata manis yang diucapkannya itu tulus, tak sedikitpun terbersit rasa ingin mengelabui Ariani agar ia bisa mendapatkan kesucian Ariani. Tidak. Jika sebelumnya ia selalu menodai wanita yang mendekatinya, tidak demikian terhadap Ariani. Ia malah ingin menjaga Kekasih hatinya itu, dan memilikinya utuh hingga saatnya tiba, bukan sekarang.

Pertemuan denganmu tak terbayangkan...........
Jatuh cinta padamu tak terelakkan

********

Menggenggam Ranting PatahWhere stories live. Discover now